Pastor John Djonga : Pelayanan Kesehatan di Jayawijaya Memprihatinkan
pada tanggal
Sunday, 21 July 2013
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Pastor John Djonga Pr, tokoh agama Katolik yang kini bertugas di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, mengatakan secara umum pelayanan kesehatan di kawasan itu memprihatinkan.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit umum di wilayah itu, tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Menurut John Djonga, pelayanan kesehatan tampak pada efektifnya kerja tenaga medis yang ada. “Tenaga medis di daerah ini mungkin banyak tetapi kita tidak pernah lihat ditempat. Mereka jarang masuk Rumah Sakit (RS),” ujarnya.
Kinerjanya sama sekali tidak memberikan kepuasan bagi warga. Mirisnya lagi, fasilitas dirumah sakit itu terbatas. “Fasilitas dan obat sangat terbatas. Saya berapa kali bawah pasien ke rumah sakit, tetapi persediaan obat saja tidak ada, akhirnya beli obat di apotik, biarpun obat parasitamol dan alat infuse tidak ada di rumah sakit, terpaksa beli di apotik,” tutur Pastor John Djonga ke tabloidjubi.com melalui releasenya, Selasa (16/07/2013).
Masih dalam realess itu, Jhon menuturkan, kondisi itu sudah berlangsung lama. “Kontrol dari pihak pemerintah, DPRD dan masyarakat terhadap program-program kesehatan, seperti program kesehatan ibu dan anak juga tidak ada. Program kesehatan ibu dan anak menjadi isu nasional namun tidak ada perhatian dan kontrol pemerintah,” tuturnya lagi.
Padahal, lanjut dia, persoalan kesehatan ibu dan anak, nyata di depan mata. “Sampai ke distrik-distrik di daerah ini, tidak ada bunyi atau tidak terlalu nampak yang sebenarnya menjadi isu nasional. Padahal kita lihat isu kesehatan ibu dan anak di daerah ini sangat memprihatinkan, dimana anak kurang makan akibatnya anak kurang gizi dan ibunya juga kena macam-macam penyakit,” ungkapnya.
Jika ingin membangun Papua, menurutnya, pemerintah harus memperhatikan kesehatan ibu dan anak. “Hal-hal ini harus menjadi perhatian serius, sebab jika kita mengharapkan generasi Papua, harus mulai dari situ,” ujarnya. Masalah kesehatan ibu dan anak harus menjadi perhatian semua pihak. “Seluruh komponen masyarakat di daerah ini perlu ada perhatian khusus terutama perhatian pada kesehatan ibu dan anak, ” harapnya.
Dia menambahkan, warga setempat tak pernah mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Maasyarakat harus membeli obat di Apotik. “Selama ini banyak masyarakat yang sakit ke Rumah Sakit, di rumah sakit fasilitas dan obat-obatanya tidak lengkap,” ucapnya. [TabloidJubi]
Pelayanan kesehatan di rumah sakit umum di wilayah itu, tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Menurut John Djonga, pelayanan kesehatan tampak pada efektifnya kerja tenaga medis yang ada. “Tenaga medis di daerah ini mungkin banyak tetapi kita tidak pernah lihat ditempat. Mereka jarang masuk Rumah Sakit (RS),” ujarnya.
Kinerjanya sama sekali tidak memberikan kepuasan bagi warga. Mirisnya lagi, fasilitas dirumah sakit itu terbatas. “Fasilitas dan obat sangat terbatas. Saya berapa kali bawah pasien ke rumah sakit, tetapi persediaan obat saja tidak ada, akhirnya beli obat di apotik, biarpun obat parasitamol dan alat infuse tidak ada di rumah sakit, terpaksa beli di apotik,” tutur Pastor John Djonga ke tabloidjubi.com melalui releasenya, Selasa (16/07/2013).
Masih dalam realess itu, Jhon menuturkan, kondisi itu sudah berlangsung lama. “Kontrol dari pihak pemerintah, DPRD dan masyarakat terhadap program-program kesehatan, seperti program kesehatan ibu dan anak juga tidak ada. Program kesehatan ibu dan anak menjadi isu nasional namun tidak ada perhatian dan kontrol pemerintah,” tuturnya lagi.
Padahal, lanjut dia, persoalan kesehatan ibu dan anak, nyata di depan mata. “Sampai ke distrik-distrik di daerah ini, tidak ada bunyi atau tidak terlalu nampak yang sebenarnya menjadi isu nasional. Padahal kita lihat isu kesehatan ibu dan anak di daerah ini sangat memprihatinkan, dimana anak kurang makan akibatnya anak kurang gizi dan ibunya juga kena macam-macam penyakit,” ungkapnya.
Jika ingin membangun Papua, menurutnya, pemerintah harus memperhatikan kesehatan ibu dan anak. “Hal-hal ini harus menjadi perhatian serius, sebab jika kita mengharapkan generasi Papua, harus mulai dari situ,” ujarnya. Masalah kesehatan ibu dan anak harus menjadi perhatian semua pihak. “Seluruh komponen masyarakat di daerah ini perlu ada perhatian khusus terutama perhatian pada kesehatan ibu dan anak, ” harapnya.
Dia menambahkan, warga setempat tak pernah mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Maasyarakat harus membeli obat di Apotik. “Selama ini banyak masyarakat yang sakit ke Rumah Sakit, di rumah sakit fasilitas dan obat-obatanya tidak lengkap,” ucapnya. [TabloidJubi]