Nubertus Yeimo Jadi Tersangka, Isaias Douw Bantah Tudingan
pada tanggal
Sunday, 21 July 2013
KOTA JAYAPURA - Lima hari pascarusuh tinju di Kabupaten Nabire, Papua, proses penyidikan terus dilakukan. Ketua Panitia Tinju Bupati Nabire Cup, Nubertus Yeimo yang telah ditetapkan menjadi tersangka akhirnya ditahan di Polres Nabire.
Sayangnya, saat Cenderawasih Pos mendatangi Polres Nabire tak mendapat akses untuk memperoleh data lebih mendalam. Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung yang sebelumnya telah diberitahu akan diwawancarai juga enggan menemui wartawan.
Sementara dari informasi terpercaya menyebutkan bahwa sudah 10 orang panitia yang diperiksa atas insiden tersebut dan baru 1 yang ditetapkan sebagai tersangka. Terkait kejadian ini, Bupati Nabire Isaias Douw membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Isu santer di Nabire yang berhasil dirangkum ada yang menyebutkan bahwa kejadian membludaknya penonton ini karena bupati yang memerintahkan untuk membukakan pintu utama dan memasukkan penonton secara gratis.
Pintu yang terbuka menganga inilah yang membuat penonton yang dalam kondisi dipengaruhi minuman keras juga masuk ke dalam GOR. Mengenai isu ini, Bupati Isaias membantahnya.
Menurutnya, saat dirinya masuk, ia sempat dihadang oleh kelompok masyarakat, namun dirinya tetap masuk. Dan sampai di dalam GOR, tak ada penonton, baik masyarakat umum maupun muspida. Akhirnya ia memutuskan agar pintu utama dibuka. Di dalam itu kosong dan di luar itu full, jadi mereka isi.
"Mereka yang bicara di luar itu mereka tidak tahu. Saya yang tahu. Saya kasih masuk dan saya yang bayar karena anak ini adik. Tidak benar GOR full," kilah Isaias.
Dikatakannya yang membuat dirinya memerintahkan agar penonton di luar dimasukkan adalah pertama karena di dalam GOR masih kosong dan di luar banyak orang yang meminta ingin masuk, bahkan mengamuk sambil memukul mukul dinding. Bupati sendiri belum mau menentukan apakah dari kejadian ini akan dijadikan hari duka Nabire atau peringatan lainnya.
"Itu belum kami pikirkan karena saat ini kai masih berduka," terangnya. [RadarSorong| MetroTV]
Sayangnya, saat Cenderawasih Pos mendatangi Polres Nabire tak mendapat akses untuk memperoleh data lebih mendalam. Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung yang sebelumnya telah diberitahu akan diwawancarai juga enggan menemui wartawan.
Sementara dari informasi terpercaya menyebutkan bahwa sudah 10 orang panitia yang diperiksa atas insiden tersebut dan baru 1 yang ditetapkan sebagai tersangka. Terkait kejadian ini, Bupati Nabire Isaias Douw membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Isu santer di Nabire yang berhasil dirangkum ada yang menyebutkan bahwa kejadian membludaknya penonton ini karena bupati yang memerintahkan untuk membukakan pintu utama dan memasukkan penonton secara gratis.
Pintu yang terbuka menganga inilah yang membuat penonton yang dalam kondisi dipengaruhi minuman keras juga masuk ke dalam GOR. Mengenai isu ini, Bupati Isaias membantahnya.
Menurutnya, saat dirinya masuk, ia sempat dihadang oleh kelompok masyarakat, namun dirinya tetap masuk. Dan sampai di dalam GOR, tak ada penonton, baik masyarakat umum maupun muspida. Akhirnya ia memutuskan agar pintu utama dibuka. Di dalam itu kosong dan di luar itu full, jadi mereka isi.
"Mereka yang bicara di luar itu mereka tidak tahu. Saya yang tahu. Saya kasih masuk dan saya yang bayar karena anak ini adik. Tidak benar GOR full," kilah Isaias.
Dikatakannya yang membuat dirinya memerintahkan agar penonton di luar dimasukkan adalah pertama karena di dalam GOR masih kosong dan di luar banyak orang yang meminta ingin masuk, bahkan mengamuk sambil memukul mukul dinding. Bupati sendiri belum mau menentukan apakah dari kejadian ini akan dijadikan hari duka Nabire atau peringatan lainnya.
"Itu belum kami pikirkan karena saat ini kai masih berduka," terangnya. [RadarSorong| MetroTV]