Minta Isaias Douw Bertanggung Jawab, Warga Nabire Demo di Depan Kantor Bupati
pada tanggal
Friday, 19 July 2013
KOTA JAYAPURA- Sekelompok warga Nabire, Provinsi Papua, Kamis, menggelar aksi demo di depan kantor bupati setempat meminta agar pemerintah bertanggungjawab dan menjelaskan insiden sesudah final tinju di GOR Kota Lama pada Minggu (14/07/2013).
Nidya warga Seruini, Kabupaten Nabire ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Kamis, mengatakan aksi demo tersebut dilakukan sejak pagi. "Selain demo politik (teriak merdeka,red) mereka juga meminta pertanggungjawaban atas tewasnya 17 warga Nabire di GOR Kota Lama pada Minggu malam," katanya.
Menurutnya, aksi demo tersebut membuat jalan utama di Kota Nabire menuju kantor bupati setempat sempat macet total. Aparat kepolisian terlihat siaga di sejumlah titik dan mengawal aksi demo tersebut. "Tadi jalan ke kantor bupati macet total. Para pendemo dikawal oleh polisi," katanya.
Nidya mengaku terkait insiden GOR Kota Lama yang menewaskan belasan warga itu, aktivitas warga Nabire belum berjalan sebagaimana mestinya.
"Saya dan keluarga belum bisa beraktivitas baik karena masih takut dengan insiden tinju itu. Tapi ada aparat kemananan yang terus berjaga-jaga jadi ada rasa aman," katanya.
Terkait dengan kerusuhan yang terjadi ketika pertandingan tinju sehingga menyebabkan 18 orang meninggal, Bupati Kabupaten Nabire, Isaias Douw, mulai dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Tito Karnavian mengatakan pihaknya sudah memeriksa sekitar 15 orang dari 20 orang saksi yang dipanggil. "Ke-20 orang tersebut baik saksi, panitia, aparat keamanan termasuk investigasi internal juga untuk memeriksa masalah keamanannya," tandasnya kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Tito menjelaskan untuk Bupati Nabire, pihaknya baru diminta keterangan saja, belum dilakukan pemeriksaan. [Antara| Umaginews]
Nidya warga Seruini, Kabupaten Nabire ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Kamis, mengatakan aksi demo tersebut dilakukan sejak pagi. "Selain demo politik (teriak merdeka,red) mereka juga meminta pertanggungjawaban atas tewasnya 17 warga Nabire di GOR Kota Lama pada Minggu malam," katanya.
Menurutnya, aksi demo tersebut membuat jalan utama di Kota Nabire menuju kantor bupati setempat sempat macet total. Aparat kepolisian terlihat siaga di sejumlah titik dan mengawal aksi demo tersebut. "Tadi jalan ke kantor bupati macet total. Para pendemo dikawal oleh polisi," katanya.
Nidya mengaku terkait insiden GOR Kota Lama yang menewaskan belasan warga itu, aktivitas warga Nabire belum berjalan sebagaimana mestinya.
"Saya dan keluarga belum bisa beraktivitas baik karena masih takut dengan insiden tinju itu. Tapi ada aparat kemananan yang terus berjaga-jaga jadi ada rasa aman," katanya.
Terkait dengan kerusuhan yang terjadi ketika pertandingan tinju sehingga menyebabkan 18 orang meninggal, Bupati Kabupaten Nabire, Isaias Douw, mulai dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Tito Karnavian mengatakan pihaknya sudah memeriksa sekitar 15 orang dari 20 orang saksi yang dipanggil. "Ke-20 orang tersebut baik saksi, panitia, aparat keamanan termasuk investigasi internal juga untuk memeriksa masalah keamanannya," tandasnya kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Tito menjelaskan untuk Bupati Nabire, pihaknya baru diminta keterangan saja, belum dilakukan pemeriksaan. [Antara| Umaginews]