Meski Minim, Souvenir Papua di Kota Sorong Diminati Para Turis
pada tanggal
Friday, 19 July 2013
KOTA SORONG - Penjualan souvenir khas Papua di Kota Sorong masihlah sangat minim. Salah satu penjual souvenir khas Papua yang terletak di Puncak Arfak, Abdurahman (78) saat ditemui Radar Sorong kemarin (12/07/2013) mengatakan, semua barang souvenir itu diambil dari Wamena.
"Biasanya saya memodali Rp 2 juta sampai 3 juta, untuk pengambilannya saya tidak membeli pada satu tempat saja, untuk sekarang kami tidak mengambil lagi," ujarnya.
Toko ini sudah menjual souvenir selama 10 tahun dan selama pengalaman dia menjual banyak yang membeli untuk dijadikan souvenir pulang kampung bahkan para turis-turis asing sering membeli di sana.
Untuk pembelian tersebut banyak di ambil dari Sorong dan Wamena. Penjualannya beragam bahkan ada alat kebudayaan dari negara tetangga yaitu Papua Nugini berupa Tami, dihargai Rp 150 ribu untuk ukuran yang paling kecil.
Sedangkan untuk alat-alat kebudayaan dari sumber daya alam yang tersubur di Nusantara ini, seperti koteka dijual dengan harga Rp 100 ribu hingga 120 ribu, untuk moke dihargai Rp 100 ribu untuk yang paling murah, sedangkan tifa untuk ukuran yang paling kecil dihargai sebesar Rp 350 ribu.
Sedangkan untuk pengambilan asli daerah Sorong, panah-panah dan patung dihargai masing-masing Rp 40 ribu dan 150 ribu untuk ukuran yang paling kecil.
Ia berharap semoga penjualan souvenir kebudayaan asli Papua makin banyak digemari.
"Barang begini bagus sekali dijadikan oleh-oleh pulang kampung untuk keluarga yang di kampung," harap penjual souvenir kebudayaan Papua. Dan pemerintah provinsi juga semakin memperhatikan kesejahteraan rakyat terutama toko-toko yang mengangkat kebudayaan asli Papua ini. [RadarSorong]
"Biasanya saya memodali Rp 2 juta sampai 3 juta, untuk pengambilannya saya tidak membeli pada satu tempat saja, untuk sekarang kami tidak mengambil lagi," ujarnya.
Toko ini sudah menjual souvenir selama 10 tahun dan selama pengalaman dia menjual banyak yang membeli untuk dijadikan souvenir pulang kampung bahkan para turis-turis asing sering membeli di sana.
Untuk pembelian tersebut banyak di ambil dari Sorong dan Wamena. Penjualannya beragam bahkan ada alat kebudayaan dari negara tetangga yaitu Papua Nugini berupa Tami, dihargai Rp 150 ribu untuk ukuran yang paling kecil.
Sedangkan untuk alat-alat kebudayaan dari sumber daya alam yang tersubur di Nusantara ini, seperti koteka dijual dengan harga Rp 100 ribu hingga 120 ribu, untuk moke dihargai Rp 100 ribu untuk yang paling murah, sedangkan tifa untuk ukuran yang paling kecil dihargai sebesar Rp 350 ribu.
Sedangkan untuk pengambilan asli daerah Sorong, panah-panah dan patung dihargai masing-masing Rp 40 ribu dan 150 ribu untuk ukuran yang paling kecil.
Ia berharap semoga penjualan souvenir kebudayaan asli Papua makin banyak digemari.
"Barang begini bagus sekali dijadikan oleh-oleh pulang kampung untuk keluarga yang di kampung," harap penjual souvenir kebudayaan Papua. Dan pemerintah provinsi juga semakin memperhatikan kesejahteraan rakyat terutama toko-toko yang mengangkat kebudayaan asli Papua ini. [RadarSorong]