Masyarakat Papua Inginkan Dialog dengan Pemerintah Pusat
pada tanggal
Sunday, 28 July 2013
KOTA JAYAPURA - Perlunya dialog Pemerintah Pusat (Jakarta) dengan Papua kembali mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua dan Papua Barat yang berlangsung sejak Kamis- Jumat (25-26/07/2013).
Bahkan pertemuan dua hari kedua lembaga kultur tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa aspirasi Masyarakat Adat Papua di 40 Kabupaten dan Kota dari kedua Provinsi ini menginginkan adanya dialog antara Masyarakat Adat Papua dengan Pemerintah Pusat.
Sebab diskusi atau dialog itu katanya,penting untuk membicarakan hal - hal serius setelah 12 tahun implementasi Otsus di Tanah Papua.
“Apa yang dirasakan rakyat Papua perlu kita duduk dua arah, Yaitu Jakarta dan Papua, kita perlu diskusi yang namanya dialog,” ujar Ketua MRP Timotius Murib, Jumat (26/07/2013) usai penyampaian pendapat, aspirasi, masukan ataupun tanggapan Masyarakat Adat Papua yang berlangsung di Sahid Hotel Jayapura.
Menurut Murib, dialog merupakan masalah dominan yang mencuat dalam dua hari kegiatan Dengar Pendapat ini.
“Adapun yang ingin didialogkan itu banyak hal tergantung materi dan muatannya, seperti apa nanti kita bicarakan namun supaya ada ungkapan dari hati orang Papua, maka kami harus buka ruang yang namanya Dialog,” kata Murib.
Dikatakan, dialog ini merupakan kesimpulan dari dua hari pertemuan akan didiskusikan kemudian lalu disimpulkan hingga menjadi sebuah catatan dari MRP untuk disampaikan kepada gubernur, diantaranya terkait hal-hal teknis bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian, infrastruktur dan lainnya akan dibicarakan dan keempat masalah ini merupakan pokok utama yang dialami hampir semua kabupaten di dua Provinsi ini, dimana keempat bidang ini tak berjalan maksimal sesuai harapan kita, terang Murib.
Oleh karena itu, banyak pasal dan ayat dalam Otsus plus, mudah - mudahan ada harapan untuk memperbaiki keempat bidang yang dimaksudkan itu. Murib mengakui, memang masyarakat adat Papua yang datang dalam Rapat Dengar Pendapat ini menyampaikan keinginan adanya Dialog Jakarta – Papua, dimana penyampaian itu disampaikan kepada MRP untuk digelar Dialog Jakarta-Papua.
MRP lanjut Murib, akan menyampaikan apa yang telah dibicarakan dalam Rapat Dengar Pendapat ini, prinsipnya untuk Dialog Jakarta-Papua kita duduk satu arah dan dibicarakan, jadi keinginan masyarakat Papua seperti apa kita sampaikan kepada pemerintah pusat. [BintangPapua| GambarPapua]
Bahkan pertemuan dua hari kedua lembaga kultur tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa aspirasi Masyarakat Adat Papua di 40 Kabupaten dan Kota dari kedua Provinsi ini menginginkan adanya dialog antara Masyarakat Adat Papua dengan Pemerintah Pusat.
Sebab diskusi atau dialog itu katanya,penting untuk membicarakan hal - hal serius setelah 12 tahun implementasi Otsus di Tanah Papua.
“Apa yang dirasakan rakyat Papua perlu kita duduk dua arah, Yaitu Jakarta dan Papua, kita perlu diskusi yang namanya dialog,” ujar Ketua MRP Timotius Murib, Jumat (26/07/2013) usai penyampaian pendapat, aspirasi, masukan ataupun tanggapan Masyarakat Adat Papua yang berlangsung di Sahid Hotel Jayapura.
Menurut Murib, dialog merupakan masalah dominan yang mencuat dalam dua hari kegiatan Dengar Pendapat ini.
“Adapun yang ingin didialogkan itu banyak hal tergantung materi dan muatannya, seperti apa nanti kita bicarakan namun supaya ada ungkapan dari hati orang Papua, maka kami harus buka ruang yang namanya Dialog,” kata Murib.
Dikatakan, dialog ini merupakan kesimpulan dari dua hari pertemuan akan didiskusikan kemudian lalu disimpulkan hingga menjadi sebuah catatan dari MRP untuk disampaikan kepada gubernur, diantaranya terkait hal-hal teknis bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian, infrastruktur dan lainnya akan dibicarakan dan keempat masalah ini merupakan pokok utama yang dialami hampir semua kabupaten di dua Provinsi ini, dimana keempat bidang ini tak berjalan maksimal sesuai harapan kita, terang Murib.
Oleh karena itu, banyak pasal dan ayat dalam Otsus plus, mudah - mudahan ada harapan untuk memperbaiki keempat bidang yang dimaksudkan itu. Murib mengakui, memang masyarakat adat Papua yang datang dalam Rapat Dengar Pendapat ini menyampaikan keinginan adanya Dialog Jakarta – Papua, dimana penyampaian itu disampaikan kepada MRP untuk digelar Dialog Jakarta-Papua.
MRP lanjut Murib, akan menyampaikan apa yang telah dibicarakan dalam Rapat Dengar Pendapat ini, prinsipnya untuk Dialog Jakarta-Papua kita duduk satu arah dan dibicarakan, jadi keinginan masyarakat Papua seperti apa kita sampaikan kepada pemerintah pusat. [BintangPapua| GambarPapua]