Masyarakat Kampung Yanggandur Budidayakan Jahe
pada tanggal
Wednesday, 31 July 2013
YANGGANDUR (MERAUKE) - Masyarakat di kampung lokal di Yanggandur, Distrik Sota, Kabupaten Merauke dengan jumlah 88 kepala keluarga (KK) mulai mengembangkan tanaman jahe. Bantuan berupa bibit dari pemerintah setempat sebanyak empat ton, telah diberikan dan sebagian besar sudah ditanam di lahan enam hektar maupun di pekarangan perumahan warga.
Kepala Kampung Yanggandur, Yulius Glabu ketika ditemui tabloidjubi.com, Selasa (30/07/2013) mengatakan, hampir semua masyarakat menanam jahe juga di pekarangan rumah masing-masing, disamping lahan seluas enam hektar yang dibuka dengan kubota beberapa bulan lalu.
“Kami berterimakasih kepada Bapak Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang memberikan perhatian sangat serius kepada masyarakat setempat yang nota bene adalah orang asli Papua,” katanya.
Apalagi, lanjut Glabu, Bupati Merauke telah menjanjikan untuk membeli di tempat hasel panen jahe masyarakat dengan harga Rp 75.000/kg. “Ya, tentunya ini juga menjadi suatu motivasi tersendiri bagi warga. Saat ini, usia jahe telah mencapai dua bulan dan biasanya enam bulan kemudian, akan langsung dipanen,” tuturnya.
Ditambahkan, perhatian petugas dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke sangat besar juga. Selain itu, dua orang yang ditunjuk Bupati Merauke yakni Sarnanto dan Adi Muslimin, selalu bersama warga setiap hari. Dia meyakini jika jahe akan berhasil baik, lantaran tanahnya pun sangat subur.
Secara terpisah Kepala Distrik Sota, Mikhael Walinaulik mengakui jika masyarakat di Kampung Yanggandur, sedang giat-giatnya mengembangkan tanaman jahe. Ini adalah suatu langkah sangat maju. Apalagi yang mengerjakan adalah masyarakat asli Papua sendiri. [TabloidJubi]
Kepala Kampung Yanggandur, Yulius Glabu ketika ditemui tabloidjubi.com, Selasa (30/07/2013) mengatakan, hampir semua masyarakat menanam jahe juga di pekarangan rumah masing-masing, disamping lahan seluas enam hektar yang dibuka dengan kubota beberapa bulan lalu.
“Kami berterimakasih kepada Bapak Bupati Merauke, Romanus Mbaraka yang memberikan perhatian sangat serius kepada masyarakat setempat yang nota bene adalah orang asli Papua,” katanya.
Apalagi, lanjut Glabu, Bupati Merauke telah menjanjikan untuk membeli di tempat hasel panen jahe masyarakat dengan harga Rp 75.000/kg. “Ya, tentunya ini juga menjadi suatu motivasi tersendiri bagi warga. Saat ini, usia jahe telah mencapai dua bulan dan biasanya enam bulan kemudian, akan langsung dipanen,” tuturnya.
Ditambahkan, perhatian petugas dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke sangat besar juga. Selain itu, dua orang yang ditunjuk Bupati Merauke yakni Sarnanto dan Adi Muslimin, selalu bersama warga setiap hari. Dia meyakini jika jahe akan berhasil baik, lantaran tanahnya pun sangat subur.
Secara terpisah Kepala Distrik Sota, Mikhael Walinaulik mengakui jika masyarakat di Kampung Yanggandur, sedang giat-giatnya mengembangkan tanaman jahe. Ini adalah suatu langkah sangat maju. Apalagi yang mengerjakan adalah masyarakat asli Papua sendiri. [TabloidJubi]