Makanan dan Minuman Kemasan Kadarluarsa Beredar di Biak
pada tanggal
Monday, 1 July 2013
BIAK (BIAKNUMFOR) - Produk makanan dan minuman kemasan yang tak layak edar banyak ditemukan beredar di daerah Biak. Makanan dan minuman kemasan yang tak layak edar akibat kadaluarsa itu ditemukan hampir di semua minimarket, toko, dan kios yang berada di tengah permukiman masyarakat.
Terkait itu pihak dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) setempat, menghimbau kepada masyarakat konsumen untuk turut mengawasi peredaran dan teliti sebelum membeli makanan dan minuman kemasan kadaluarsa yang kini marak beredar di daerah ini. Dan jika menemukan produk kadaluarsa, masyarakat konsumen juga diminta melaporkan maupun mengambil sampel barang untuk dilakukan uji produk.
“Kami akui kini banyak makanan dan minuman yang beredar, sehingga kami menghimbau kepada masyarakat konsumen untuk teliti sebelum membeli. Begitu juga masyarakat dapat mengambil sampel makanan maupun minuman yang kadaluarsa untuk kami lakukan uji produk,” kata kepala bidang perlindungan konsumen disperindag setempat, Betty Bonggoibo kepada Papua Pos, Kamis (27/06/2013).
Dari laporan temuan masyarakat yang diterima disperindag, selain banyaknya makanan dan minuman kemasan yang tak layak edar itu juga ditemukan makanan maupun minuman kemasan yang kondisinya dalam keadaan penyok maupun berkarat namun masih tetap dijual kepada masyarakat konsumen di daerah ini.
Sementera itu disperindag setempat khususnya bidang perlindungan konsumen selama dua tahun ini dalam melaksanakan tugas monitoring ke lapangan mengalami kendala biaya transportasi. Menurut sumber terpercaya di disperindag Biak ini, setiap tahun pihaknya menganggarkan biaya sebesar Rp100 juta untuk mendukung tugas monitoring lapangan, namun alokasi dana tersebut telah dicoret oleh bagian perencanaan daerah tanpa memberikan alasan yang jelas. [PapuaPos| PapuaPos]
Terkait itu pihak dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) setempat, menghimbau kepada masyarakat konsumen untuk turut mengawasi peredaran dan teliti sebelum membeli makanan dan minuman kemasan kadaluarsa yang kini marak beredar di daerah ini. Dan jika menemukan produk kadaluarsa, masyarakat konsumen juga diminta melaporkan maupun mengambil sampel barang untuk dilakukan uji produk.
“Kami akui kini banyak makanan dan minuman yang beredar, sehingga kami menghimbau kepada masyarakat konsumen untuk teliti sebelum membeli. Begitu juga masyarakat dapat mengambil sampel makanan maupun minuman yang kadaluarsa untuk kami lakukan uji produk,” kata kepala bidang perlindungan konsumen disperindag setempat, Betty Bonggoibo kepada Papua Pos, Kamis (27/06/2013).
Dari laporan temuan masyarakat yang diterima disperindag, selain banyaknya makanan dan minuman kemasan yang tak layak edar itu juga ditemukan makanan maupun minuman kemasan yang kondisinya dalam keadaan penyok maupun berkarat namun masih tetap dijual kepada masyarakat konsumen di daerah ini.
Sementera itu disperindag setempat khususnya bidang perlindungan konsumen selama dua tahun ini dalam melaksanakan tugas monitoring ke lapangan mengalami kendala biaya transportasi. Menurut sumber terpercaya di disperindag Biak ini, setiap tahun pihaknya menganggarkan biaya sebesar Rp100 juta untuk mendukung tugas monitoring lapangan, namun alokasi dana tersebut telah dicoret oleh bagian perencanaan daerah tanpa memberikan alasan yang jelas. [PapuaPos| PapuaPos]