Lukas Enembe Berharap Ada Putri Pegunungan yang Menjadi Gubernur
pada tanggal
Tuesday, 16 July 2013
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe S.IP,MH menghimbau kepada seluruh perempuan dari pegunungan untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga perempuan dapat turut berperan dalam mengisi pembangunan.
“Jangan kecewa menyesal dari gunung karena masih terbelakang, Tuhan membuktikan selama 50 tahun lebih, anak dari lembah pegunungan menjadi gubernur dan wakil gubernur Papua.
Saya berharap tidak hanya laki-laki, tetapi putri-putri dari pegunungan ada yang bisa menggantikan saya menjadi gubernur,”kata gubernur saat memberikan sambutan pada peletakan batu pertama pembangunan gedung asrama Putri Maria Goretti Wamena, Sabtu (06/07/2013).
Untuk itu lanjut gubernur, dengan adanya pembangunan asrama putri yang dilakukan Keuskupan Jayapura, Dekenat Jayawijaya, dapat mendidik dan menghasilkan putri-putri terbaik dari pegunungan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada keuskupan Jayapura dekenat Jayawijaya, telah banyak menghasilkan putri-putri terbaik dan luar biasa dari daerah ini, saya berharap dengan dibangunnya asrama yang lebih bagus ini, akan terus melahirkan putri-putri yang luar biasa dan calon-calon pemimpin Papua,”ujarnya.
“Kepada putri-putri jangan cepat kawin, selesaikan kuliah dan sekolah tinggi, supaya bisa berpartisipasi dalam pembangunan. Orang tua harus terus mendukung keinginan anak-anak untuk bersekolah,”sambungnya.
Gubernur mengungkapkan, untuk mempercepat pembangunan gedung Asrama Putri Maria Goretti, pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp 1,5 miliar.
“Sebagai gubernur, saya merasa bangga kepada kepala suku Yali Mabel, yang memiliki dua anak menjadi Perwira Polisi, saya berharap ada putri-putri dari pegunungan dan asrama ini, bisa menjadi perwira polisi,”pungkasnya.
Ditempat yang sama, ketua panitia pembangunan asrama Putri Maria Goretti, Paulus Sarira mengatakan, pembangunan yang dilakukan merupakan bentuk keprihatinan Dekenak Jayawijaya atas kondisi asrama Putri Maria Goretti saat ini.
“Pembangunan gedung asrama ini membutuhkan anggaran Rp 3 miliar, dimana yang ada saat ini baru Rp 425 juta, kami berharap dengan adanya peletakan batu pertama pembangunan asrama, dapat memberikan jalan dan motivasi kepada orang lain untuk membantu pembangunan,”tuturnya. [HarianPagiPapua]
“Jangan kecewa menyesal dari gunung karena masih terbelakang, Tuhan membuktikan selama 50 tahun lebih, anak dari lembah pegunungan menjadi gubernur dan wakil gubernur Papua.
Saya berharap tidak hanya laki-laki, tetapi putri-putri dari pegunungan ada yang bisa menggantikan saya menjadi gubernur,”kata gubernur saat memberikan sambutan pada peletakan batu pertama pembangunan gedung asrama Putri Maria Goretti Wamena, Sabtu (06/07/2013).
Untuk itu lanjut gubernur, dengan adanya pembangunan asrama putri yang dilakukan Keuskupan Jayapura, Dekenat Jayawijaya, dapat mendidik dan menghasilkan putri-putri terbaik dari pegunungan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada keuskupan Jayapura dekenat Jayawijaya, telah banyak menghasilkan putri-putri terbaik dan luar biasa dari daerah ini, saya berharap dengan dibangunnya asrama yang lebih bagus ini, akan terus melahirkan putri-putri yang luar biasa dan calon-calon pemimpin Papua,”ujarnya.
“Kepada putri-putri jangan cepat kawin, selesaikan kuliah dan sekolah tinggi, supaya bisa berpartisipasi dalam pembangunan. Orang tua harus terus mendukung keinginan anak-anak untuk bersekolah,”sambungnya.
Gubernur mengungkapkan, untuk mempercepat pembangunan gedung Asrama Putri Maria Goretti, pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp 1,5 miliar.
“Sebagai gubernur, saya merasa bangga kepada kepala suku Yali Mabel, yang memiliki dua anak menjadi Perwira Polisi, saya berharap ada putri-putri dari pegunungan dan asrama ini, bisa menjadi perwira polisi,”pungkasnya.
Ditempat yang sama, ketua panitia pembangunan asrama Putri Maria Goretti, Paulus Sarira mengatakan, pembangunan yang dilakukan merupakan bentuk keprihatinan Dekenak Jayawijaya atas kondisi asrama Putri Maria Goretti saat ini.
“Pembangunan gedung asrama ini membutuhkan anggaran Rp 3 miliar, dimana yang ada saat ini baru Rp 425 juta, kami berharap dengan adanya peletakan batu pertama pembangunan asrama, dapat memberikan jalan dan motivasi kepada orang lain untuk membantu pembangunan,”tuturnya. [HarianPagiPapua]