Lukas Enembe Bangun Komunikasi dengan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM)
pada tanggal
Saturday, 20 July 2013
KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengatakan, saat ini dirinya terus membangun komunikasi dengan masyarakat Papua yang selama ini berbeda ideologi, yakni kelompok yang dinamakan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM).
Namun, untuk membangun komunikasi tersebut, tentunya bukan suatu hal yang mudah, karena persoalan Papua saat ini bukanlah persoalan yang baru saja terjadi, namun persoalan yang sudah lama dan mengakar.
“Saya kunjungan ke Puncak Jaya dan Ilaga Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu, kelompok-kelompok yang berseberangan itu saya sudah ajak berbicara,” ungkapnya kepada wartawan usai penandatangan MoU dengan Kapolda Papua di ruang rapat Mapolda Papua, Kamis, (18/07/2013).
Dijelaskannya, dirinya terus melakukan upaya-upaya untuk membangun komunikasi dengan kelompok-kelompok berseberangan, termasuk tetap berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan Panglima TPN/OPM, Goliath Tabuni.
“Komunikasi dengan Goliat Tabuni belum saya lakukan, tapi ada jaringan-jaringan kita sudah jalan untuk membangun komunikasia dengan saudara-saudara kita itu,” tandasnya lagi.
Terkait dengan itu, pada pernyataan Gubernur Papua, Lukas Enembe, sebelumnya bahwa jika ada yang berbicara tentang merdeka, maka dirinya paling tidak setuju. Karena akibat dari hal itu menyebabkan rakyat menjadi korban, dimana rakyat masih tertinggal, rakyat di gunung-gunung dan pulau-pulau tidak memiliki rumah dan lain sebagainya yang hidup dalam ketertinggalan kehidupan mereka.
Oleh sebab itu, yang harus dibicarakan adalah berbicara kesejahteraan, karena orang Papua harus dibangun dan terus ditingkatkan kemandirian dan kesejahteraan hidup mereka disegala aspek kehidupan. “Kami berkomitmen untuk itu, harapan saya Tuhan memberikan hikmah dan akal budi bagi kita semua. Saya ajak rakyat Papua untuk bersatu untuk kembali membangun Papua, itu lebih penting dari pada kita berjuang dengan tidak bersatu dan tidak damai,” jelasnya.
“Saya bilang ke anggota DPR RI bahwa mereka yang berseberangan dengan kita dan yang tinggal di hutan, saya siap berkomunikas dengan mereka. Tapi kalau mereka yang berseberangan dengan berpakaian berdasih, itu yang saya tidak mampu,” sambungnya.[BintangPapua| TabloidJubi]
Namun, untuk membangun komunikasi tersebut, tentunya bukan suatu hal yang mudah, karena persoalan Papua saat ini bukanlah persoalan yang baru saja terjadi, namun persoalan yang sudah lama dan mengakar.
“Saya kunjungan ke Puncak Jaya dan Ilaga Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu, kelompok-kelompok yang berseberangan itu saya sudah ajak berbicara,” ungkapnya kepada wartawan usai penandatangan MoU dengan Kapolda Papua di ruang rapat Mapolda Papua, Kamis, (18/07/2013).
Dijelaskannya, dirinya terus melakukan upaya-upaya untuk membangun komunikasi dengan kelompok-kelompok berseberangan, termasuk tetap berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan Panglima TPN/OPM, Goliath Tabuni.
“Komunikasi dengan Goliat Tabuni belum saya lakukan, tapi ada jaringan-jaringan kita sudah jalan untuk membangun komunikasia dengan saudara-saudara kita itu,” tandasnya lagi.
Terkait dengan itu, pada pernyataan Gubernur Papua, Lukas Enembe, sebelumnya bahwa jika ada yang berbicara tentang merdeka, maka dirinya paling tidak setuju. Karena akibat dari hal itu menyebabkan rakyat menjadi korban, dimana rakyat masih tertinggal, rakyat di gunung-gunung dan pulau-pulau tidak memiliki rumah dan lain sebagainya yang hidup dalam ketertinggalan kehidupan mereka.
Oleh sebab itu, yang harus dibicarakan adalah berbicara kesejahteraan, karena orang Papua harus dibangun dan terus ditingkatkan kemandirian dan kesejahteraan hidup mereka disegala aspek kehidupan. “Kami berkomitmen untuk itu, harapan saya Tuhan memberikan hikmah dan akal budi bagi kita semua. Saya ajak rakyat Papua untuk bersatu untuk kembali membangun Papua, itu lebih penting dari pada kita berjuang dengan tidak bersatu dan tidak damai,” jelasnya.
“Saya bilang ke anggota DPR RI bahwa mereka yang berseberangan dengan kita dan yang tinggal di hutan, saya siap berkomunikas dengan mereka. Tapi kalau mereka yang berseberangan dengan berpakaian berdasih, itu yang saya tidak mampu,” sambungnya.[BintangPapua| TabloidJubi]