Korupsi Dana Publik, Kepala Komisi UNESCO di Papua Nugini Yori Yei Ditahan
pada tanggal
Monday, 29 July 2013
PORT MORESBY - Kepala Komisi Nasional Papua Nugini untuk UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation) ditangkap dan didakwa pada Selasa (02/07/2013) atas dugaan penyalahgunaan dana publik, korupsi dan penyalahgunaan jabatan oleh Satuan Tugas Kepolisian di Port Moresby.
Sekretaris Jenderal, Yori Yei (50) didakwa telah menggelapkan 713, 811,30 Kina (Rp 3,273,423,300) yang diberikan oleh Departemen Pendidikan, selama melakukan perjalanan resmi ke Paris, Prancis, untuk konferensi ke-36 Dunia Unesco umum pada tahun 2011.
Yei diduga tidak jujur dalam menerapkan dana khusus yang seharusnya digunakan untuk melobi dan mencari dukungan perwakilan Papua Nugini kedalam pos eksekutif UNESCO dari 17 Oktober - 5 November 2011.
Yei yang berasal dari dari distrik Laigam, Provinsi Enga ini diduga telah menyimpan uang dalam dua rekening pribadi, masing-masing di South Pasific Bank dan Bank Westpac, diantara 19 Oktober dan 31 Desember 2011.
Indikasi korupsi ini diawali dari perintah penyelidikan yang dianjurkan oleh Ketua Parlemen, Theo Zurenuoc yang merupakan mantan Menteri Pendidikan.
Ditanggapi secara serius, Satuan Tugas Kepolisian lalu menjemput Yei dari lantai enam Gedung Fincorp, Port Moresby dan membawanya untuk diinterogasi di Kantor Nasional Anti-Korupsi dan Penipuan.
Yei kemudian ditahan dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Komite Pengadilan Waigani dan dikurung di kantor polisi Boroko untuk menunggu persidangan selanjutnya. [TheNational]
Sekretaris Jenderal, Yori Yei (50) didakwa telah menggelapkan 713, 811,30 Kina (Rp 3,273,423,300) yang diberikan oleh Departemen Pendidikan, selama melakukan perjalanan resmi ke Paris, Prancis, untuk konferensi ke-36 Dunia Unesco umum pada tahun 2011.
Yei diduga tidak jujur dalam menerapkan dana khusus yang seharusnya digunakan untuk melobi dan mencari dukungan perwakilan Papua Nugini kedalam pos eksekutif UNESCO dari 17 Oktober - 5 November 2011.
Yei yang berasal dari dari distrik Laigam, Provinsi Enga ini diduga telah menyimpan uang dalam dua rekening pribadi, masing-masing di South Pasific Bank dan Bank Westpac, diantara 19 Oktober dan 31 Desember 2011.
Indikasi korupsi ini diawali dari perintah penyelidikan yang dianjurkan oleh Ketua Parlemen, Theo Zurenuoc yang merupakan mantan Menteri Pendidikan.
Ditanggapi secara serius, Satuan Tugas Kepolisian lalu menjemput Yei dari lantai enam Gedung Fincorp, Port Moresby dan membawanya untuk diinterogasi di Kantor Nasional Anti-Korupsi dan Penipuan.
Yei kemudian ditahan dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Komite Pengadilan Waigani dan dikurung di kantor polisi Boroko untuk menunggu persidangan selanjutnya. [TheNational]