Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Selidiki Tragedi Tinju Berdarah di Nabire
pada tanggal
Sunday, 21 July 2013
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, hari ini, akan memulai penyelidikan dan investigasi tragedi kematian 18 warga sipil saat berlangsung kejuaraan tinju Bupati Cup, di Kabupaten Nabire, 14 Juli 2013 lalu.
Natalius Pigay, Ketua Subkomisi Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM menyatakan ia akan memimpin langsun tim ke Kabupaten Nabire untuk menyelidiki langsung sebab-sebab terjadinya peristiwa menggenaskan yang telah merenggut nyawa 18 orang warga sipil.
“Saya sendiri yang akan mengepalai tim ke Nabire. Kami akan meminta keterangan dari berbagai pihak, baik panitia penyelenggara, bupati Nabire, Pertina Nabire, aparat kepolisian, dan terutama para korban,” kata Pigay, saat ditemui suarapapua.com, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (17/07/2013).
Menurut Pigay, walaupun kasus tragedy tinju Nabire tidak masuk ke ranah pelanggaran HAM, namun ada kelalaian berbagai pihak yang menyebabkan jatuhnya korban, sehingga Komnas HAM memutuskan untuk melakukan investigas terhadap kasus tersebut.
“Ada pihak-pihak yang lalai sehingga terjadi peristiwa itu. Kami ke Nabire hanya untuk memastikan semuanya, dan membuat laporan yang tentu akan diteruskan kepada semua pihak,” ujarnya lagi.
Sekedar diketahui, Tim Komnas HAM RI hari ini telah tiba di Nabire, dan akan bertemu dengan berbagai pihak di Nabire untuk memastikan dan menyelidiki kasus tersebut.
Tim dari Kepolisian Republik Indonesia juga telah lebih dulu mengirim tim ke Kabupaten Nabire untuk menyelidiki sebab akibat tewasnya 18 orang, yang menurut keterangan dokter disebabkan karena kehabisan oksigen. [SuaraPapua]
Natalius Pigay, Ketua Subkomisi Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM menyatakan ia akan memimpin langsun tim ke Kabupaten Nabire untuk menyelidiki langsung sebab-sebab terjadinya peristiwa menggenaskan yang telah merenggut nyawa 18 orang warga sipil.
“Saya sendiri yang akan mengepalai tim ke Nabire. Kami akan meminta keterangan dari berbagai pihak, baik panitia penyelenggara, bupati Nabire, Pertina Nabire, aparat kepolisian, dan terutama para korban,” kata Pigay, saat ditemui suarapapua.com, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (17/07/2013).
Menurut Pigay, walaupun kasus tragedy tinju Nabire tidak masuk ke ranah pelanggaran HAM, namun ada kelalaian berbagai pihak yang menyebabkan jatuhnya korban, sehingga Komnas HAM memutuskan untuk melakukan investigas terhadap kasus tersebut.
“Ada pihak-pihak yang lalai sehingga terjadi peristiwa itu. Kami ke Nabire hanya untuk memastikan semuanya, dan membuat laporan yang tentu akan diteruskan kepada semua pihak,” ujarnya lagi.
Sekedar diketahui, Tim Komnas HAM RI hari ini telah tiba di Nabire, dan akan bertemu dengan berbagai pihak di Nabire untuk memastikan dan menyelidiki kasus tersebut.
Tim dari Kepolisian Republik Indonesia juga telah lebih dulu mengirim tim ke Kabupaten Nabire untuk menyelidiki sebab akibat tewasnya 18 orang, yang menurut keterangan dokter disebabkan karena kehabisan oksigen. [SuaraPapua]