Kalah dalam Pemilihan Kepala Kampung Satu Polisi di Margarima Diserang Massa Pendukung
pada tanggal
Wednesday, 24 July 2013
MARGARIMA (HELA) - Seorang anggota Polisi yang bertugas di stasiun Margarima, distrik Komo-Margarima, Provinsi Hela, diserang oleh sekelompok pemabuk saat ia akan meninggalkan acara pengarahan pemilu di di Kota Tari.
Para pemabuk yang dipimpin oleh seorang oknum pegawai negeri senior dan seorang calon kepala pemerintahan setingkat kampung (LLG) yang kalah, hampir menikam perwira tersebut dengan cepat, yang kemudian diselamatkan oleh sesama petugas dan masyarakat yang tiba di sekitar lokasi kejadian.
Para pemabuk bersenjata tajam ini mengejar petugas selama lebih dari 100m sebelum melemparinya dengan berbagai benda keras.
Satu tim polisi yang berada di lokasi sebuah proyek LNG di Tari, tiba ke Margarima untuk memberikan bantuan kekuatan.
Kelompok pemabuk ini menuduh polisi di Margarima telah gagal melaksanakan tugas mereka menjaga netralitas saat mengawal pemilu di kampung mereka.
Komandan Polisi Margarima, Eddie Atopare mengatakan bahwa ia ingin 600 orang yang terlibat dalam peristiwa ini untuk menyerah dalam waktu 24 jam.
"Anda harus menyerahkan segera atau kami akan menggunakan kekuatan tambahan dari Tari untuk melakukan penangkapan," katanya.
Tokoh adat Margarima, Jeff Mondoli mengutuk aksi kelompok tersebut dengan mengatakan mereka adalah orang-orang berpikiran sempit yang tidak memiliki penghargaan untuk polisi.
Dia mengatakan orang harus belajar untuk menghargai jasa pemerintah dan bekerja sama dengan polisi untuk menjaga perdamaian di masyarakat. [TheNational]
Para pemabuk yang dipimpin oleh seorang oknum pegawai negeri senior dan seorang calon kepala pemerintahan setingkat kampung (LLG) yang kalah, hampir menikam perwira tersebut dengan cepat, yang kemudian diselamatkan oleh sesama petugas dan masyarakat yang tiba di sekitar lokasi kejadian.
Para pemabuk bersenjata tajam ini mengejar petugas selama lebih dari 100m sebelum melemparinya dengan berbagai benda keras.
Satu tim polisi yang berada di lokasi sebuah proyek LNG di Tari, tiba ke Margarima untuk memberikan bantuan kekuatan.
Kelompok pemabuk ini menuduh polisi di Margarima telah gagal melaksanakan tugas mereka menjaga netralitas saat mengawal pemilu di kampung mereka.
Komandan Polisi Margarima, Eddie Atopare mengatakan bahwa ia ingin 600 orang yang terlibat dalam peristiwa ini untuk menyerah dalam waktu 24 jam.
"Anda harus menyerahkan segera atau kami akan menggunakan kekuatan tambahan dari Tari untuk melakukan penangkapan," katanya.
Tokoh adat Margarima, Jeff Mondoli mengutuk aksi kelompok tersebut dengan mengatakan mereka adalah orang-orang berpikiran sempit yang tidak memiliki penghargaan untuk polisi.
Dia mengatakan orang harus belajar untuk menghargai jasa pemerintah dan bekerja sama dengan polisi untuk menjaga perdamaian di masyarakat. [TheNational]