Harga Daging Sapi di Pasar Timika Capai Rp 120,000
pada tanggal
Friday, 12 July 2013
TIMIKA (MIMIKA) - Harga daging sapi di Pasar Sentral Timika, sekarang ini mencapai Rp120 ribu per kilogram, naik Rp30 ribu dibanding harga pada bulan lalu.
Salah seorang penjual daging sapi di Pasar Sentral Timika, Rizal, Selasa mengatakan bahwa kenaikan harga daging sapi itu merupakan pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Bulan lalu harga daging sapi di Timika masih pada kisaran Rp90 ribu per kilogram.
“Harga daging sapi mulai naik setelah kenaikan harga BBM. Apalagi stok daging sapi yang dijual di Timika didatangkan dari tempat lain seperti dari Surabaya dan Merauke,” ujar Rizal.
Para pedagang mengaku hampir seluruh bahan kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan harga pascakenaikan harga BBM bersubsidi.
Bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti daging ayam beku dari Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp33 ribu per kilogram, telur ayam buras lokal dari Rp48 ribu per rak menjadi Rp50 ribu per rak.
Komoditas lain yang harganya naik antara lain bawang merah yang dijual seharga Rp70 ribu per kilogram hingga Rp80 ribu per kilogram.
Bawang merah sebelumnya dijual pada kisaran harga Rp50 ribu per kilogram hingga Rp60 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih masih bertahan pada harga Rp30 ribu per kilogram.
Sementara cabe rawit saat ini dijual pada kisaran harga Rp80 ribu per kilogram dan cabe besar Rp35 ribu per kilogram.
Pedagang telur, Fariz mengatakan kenaikan harga telur ayam buras lokal akibat kekosongan stok di Timika. Stok telur ayam buras masih menunggu pengiriman menggunakan kapal dari Surabaya.
Pedagang bawang, Tamrin mengatakan tingginya harga bawang merah di Timika karena pasokan dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkurang.”Kami mendapat informasi bahwa petani bawang di Bima mengalami gagal panen sehingga ikut mempengaruhi tingginya harga bawang merah di Timika mengingat selama ini bawang merah didatangkan dari Bima,” tutur Tamrin.
Para pedagang di Pasar Sentral Timika mengatakan harga bahan kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan harga mengingat saat ini umat Islam memasuki masa puasa. Puncak kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat akan terjadi saat akhir bulan Ramadhan atau menjelang hari raya Idul Fitri. [Antara]
Salah seorang penjual daging sapi di Pasar Sentral Timika, Rizal, Selasa mengatakan bahwa kenaikan harga daging sapi itu merupakan pengaruh dari kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Bulan lalu harga daging sapi di Timika masih pada kisaran Rp90 ribu per kilogram.
“Harga daging sapi mulai naik setelah kenaikan harga BBM. Apalagi stok daging sapi yang dijual di Timika didatangkan dari tempat lain seperti dari Surabaya dan Merauke,” ujar Rizal.
Para pedagang mengaku hampir seluruh bahan kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan harga pascakenaikan harga BBM bersubsidi.
Bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti daging ayam beku dari Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp33 ribu per kilogram, telur ayam buras lokal dari Rp48 ribu per rak menjadi Rp50 ribu per rak.
Komoditas lain yang harganya naik antara lain bawang merah yang dijual seharga Rp70 ribu per kilogram hingga Rp80 ribu per kilogram.
Bawang merah sebelumnya dijual pada kisaran harga Rp50 ribu per kilogram hingga Rp60 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih masih bertahan pada harga Rp30 ribu per kilogram.
Sementara cabe rawit saat ini dijual pada kisaran harga Rp80 ribu per kilogram dan cabe besar Rp35 ribu per kilogram.
Pedagang telur, Fariz mengatakan kenaikan harga telur ayam buras lokal akibat kekosongan stok di Timika. Stok telur ayam buras masih menunggu pengiriman menggunakan kapal dari Surabaya.
Pedagang bawang, Tamrin mengatakan tingginya harga bawang merah di Timika karena pasokan dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkurang.”Kami mendapat informasi bahwa petani bawang di Bima mengalami gagal panen sehingga ikut mempengaruhi tingginya harga bawang merah di Timika mengingat selama ini bawang merah didatangkan dari Bima,” tutur Tamrin.
Para pedagang di Pasar Sentral Timika mengatakan harga bahan kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan harga mengingat saat ini umat Islam memasuki masa puasa. Puncak kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat akan terjadi saat akhir bulan Ramadhan atau menjelang hari raya Idul Fitri. [Antara]