Forum Koalisi Perempuan Papua Bangkit (FKPPB) jadi Penjawab Persoalan Perempuan Papua
pada tanggal
Wednesday, 17 July 2013
KOTA JAYAPURA - Regina Muabuai, Ketua Forum Koalisi Perempuan Papua Bangkit (FKPPB) mengatakan, forum ini dibentuk untuk menjawab berbagai persoalan Perempuan Papua yang ada saat ini.
“Banyak elemen yang bicara tentang perempuan tetapi belum mampu menjawab persoalan perempuan itu sendiri,” ungkap Regina Muabuay dalam Pertemuan FKPPB di Gedung Kesenian Jayapura, Selasa (16/05/2013).
Menurut Regina, saat ini ada forum kesetaraan jender yang dibuat oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Papua tetapi kami, peserta yang hadir dalam kegiatan Biro Pemberdayaan Perempuan beberapa waktu lalu berpikir untuk membangun sendiri sebuah koalisi perempuan yang independen.
“Itu yang melatarbelakangi kami mendirikan koalisi ini. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) akan segera dibuat untuk mendaftarkan FKPPB ke Kesbangpol,” tutur Regina lagi.
Menurut Regina, apa yang terjadi di masyarakat Papua saat ini membuat Perempuan Papua terkotak-kotak sehingga FKPPB ke depan harus melahirkan perempuan-perempuan berpotensi yang mampu membawa kepentingan perempuan ke dalam lembaga legislatif yang akhirnya membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi kehidupan perempuan itu sendiri.
Senada dengan itu, Hendrika Kowenip, Sekretaris FKPPB mengajak semua perempuan untuk bersatu untuk memenangkan suara di legislative pada Pemilu 2014 mendatang.
“Sampai hari ini, belum ada walikota, bupati atau gubernur Papua yang adalah perempuan. Suara perempuan lebih dari setengah total suara pemilih di Indonesia, termasuk Papua. Saatnya Perempuan Papua bangkit,” kata Hendrika Kowenib dalam pertemuan FKPPB di Gedung Kesenian Jayapura. [TabloidJubi| TabloidJubi]
“Banyak elemen yang bicara tentang perempuan tetapi belum mampu menjawab persoalan perempuan itu sendiri,” ungkap Regina Muabuay dalam Pertemuan FKPPB di Gedung Kesenian Jayapura, Selasa (16/05/2013).
Menurut Regina, saat ini ada forum kesetaraan jender yang dibuat oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Papua tetapi kami, peserta yang hadir dalam kegiatan Biro Pemberdayaan Perempuan beberapa waktu lalu berpikir untuk membangun sendiri sebuah koalisi perempuan yang independen.
“Itu yang melatarbelakangi kami mendirikan koalisi ini. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) akan segera dibuat untuk mendaftarkan FKPPB ke Kesbangpol,” tutur Regina lagi.
Menurut Regina, apa yang terjadi di masyarakat Papua saat ini membuat Perempuan Papua terkotak-kotak sehingga FKPPB ke depan harus melahirkan perempuan-perempuan berpotensi yang mampu membawa kepentingan perempuan ke dalam lembaga legislatif yang akhirnya membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi kehidupan perempuan itu sendiri.
Senada dengan itu, Hendrika Kowenip, Sekretaris FKPPB mengajak semua perempuan untuk bersatu untuk memenangkan suara di legislative pada Pemilu 2014 mendatang.
“Sampai hari ini, belum ada walikota, bupati atau gubernur Papua yang adalah perempuan. Suara perempuan lebih dari setengah total suara pemilih di Indonesia, termasuk Papua. Saatnya Perempuan Papua bangkit,” kata Hendrika Kowenib dalam pertemuan FKPPB di Gedung Kesenian Jayapura. [TabloidJubi| TabloidJubi]