Empat Anggota Polda Papua Dianugerahkan Bintang Bhayangkara Nararia dan Satya Lencana Pengabdian
pada tanggal
Wednesday, 3 July 2013
KOTA JAYAPURA - Empat Anggota Polda Papua dianugerahi penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masing-masing Bintang Bhayangkara Nararia dan Satya Lencana Pengabdian.
Bintang Bhayangkara Nararia dianugerahkan kepada AKBP Alfius Waroy. Sedangkan Satya Lencana Pengabdian dianugerahkan masing-masing kepada Kompol Martha S. Tolau (Kasubag Renmin Dit Sabhara Polda Papua) dianugerahi Satya Lencana Pengabdian 24 tahun. Ipda Suharyono, S.Sos (Gadik SPN Jayapura) dianugerahi Satya Lencana Pengabdian 16 tahun. Sahar Brigpol Budianto (Bintara Dit Propam Polda Papua) dianugerahi Satya Lencana Pengabdian 8 tahun.
Penganugerahan penghargaan dari Presiden kepada 4 anggota Polda Papua disematkan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH pada Upacara Perayaan HUT Bhayangkara ke-67 di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (01/07/2013).
Keputusan Presiden RI No. 44 TK Tahun 2013 pada 24 Juni 2013 menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararia sebagai penghargaan atas jasanya yang besar dengan keberanian, kebijaksanaan dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan Kepolisian.
Keputusan Presiden RI No. 45 TK Tahun 2013 pada 24 Juni 2013 menganugerahkan Tanda
Kehormatan Satya Lencana Pengabdian sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang dalam melaksanakan tugas pokok dengan menunjukan etika profesi secara terus-menerus selama 8 tahun, 16 tahun 24 tahun atau 32 tahun sehingga dapat dijadikan teladan bagi anggota Polri yang lain.
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Drs. Timur Pradopo dalam sambutannya sebagaimana dibacakan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH pada upacara perayaan HUT Bhayangkara ke-67 yang mengusung tema Sinergitas Kemitraan dan Anti KKN, Wujudkan Pelayanan Prima, Penegakan Hukum dan Kamdagri Mantap Sukseskan Pemilu 2014 di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (01/07/2013) mengatakan, berbagai pengalaman selama waktu 67 tahun ini, telah mematangkan karakter pengabdian untuk menjadikan Polri lebih cerdas dan tegar, dalam mengemban tugas memelihara keamanan dalam negeri.
“Kita patut bersyukur beberapa prestasi dan pencapaian kinerja Polri dewasa ini telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat dan dunia internasional,” kata Kapolri.
Dikatakan Kapolri, beberapa kasus menonjol dan meresahkan telah berhasil kita ungkap seperti kasus terorisme, narkoba, illegal logging, illegal mining, perdagangan dan penyeludupan manusia, premanisme maupun berbagai event pengamanan agenda kegiatan berskala nasional, regilonal maupun internasional.
Namun demikian, ujar Kapolri, pihaknya harus menyadari disamping keberhasilan dan pencapaian tersebut, masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan, yang perku segera kita perbaiki, terutama dalam upaya membangun kepercayaan publik. Kini, kita masih dinilai belum mampu memberikan layanan secara optimal.
Selain itu, pada aspek pembinaan, masih ditemukan adanya oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin, kode etik, maupun tindak pidana, sehingga mencederai nama baik dan menurunkan citra institusi. Realitas ini menunjukan bahwa kita harus terus melakukan pembenahan di segenap aspek organisasi, untuk menghasilkan kualitas kinerja yang lebih baik di masa yangb akan datang
Selanjutnya, perlu dipahami bersama kesuksesan dan capaian Polri dalam melaksanakan tugas tak terlepas dari bantuan, dukungan serta kerjasama dengan masyarakat dan seluruh stake holders.
Karenanya, kata Kapolri, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat beserta instansi terkait, yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan tugas Polri. Harapan saya kiranya semua prestasi dan keberhasilan yang diraih selama ini, dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
Sebagaimana diketahui, tegas Kapolri, tantangan tugas yang dihadapi Polri adalah residu permasalahan yang mengendap pada berbagai aspek kehidupan, kemudian mengalir da n muncul menjadi gangguan Kamtibmas, dengan berbagai bentuk dan karateristik yang beragam.
Hal ini menimbulkan konsekuensi bagi kita, untuk terus melakukan kerjasama dan kemitraan yang sinergis, dengan masyarakat serta seluruh elemen terkait, agar potensi dan gangguan Kamtibmas yang ada dapat ditangani secara komprehensif, tuntas dan tak berkembang secara luas.
Guna menindaklanjuti hubungan dan kerjasama di atas Polri bersama berbagai pihak telah menindaklanjutinya dengan menjalin kesepakatan bersama, antara lain tentang penghentian kekerasan dalam mengatasi konflik sosial dan sistim peringatan dini, yang melibatkan sebelas Kementerian serta lembaga termasuk TNI.
“Kerjasama ini bertujuan, agar penanganan terhadap setiap akar permasalahan dapat berjalan efektif, terpadu sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,” tandas Kapolri. [BintangPapua| BintangPapua]