Dua Manusia Bertopeng Bacok Warga di Jalan Tembus Perumahan Youtefa Waena - Padang Bulan
pada tanggal
Friday, 12 July 2013
KOTA JAYAPURA - Meski dikabarkan telah diburu anggota Polsek Abepura Kota, namun rupanya manusia bertopeng kembali berulah. Dalam aksinya, dua manusia bertopeng dilaporkan menghadang dan membacok seorang warga Jalan Proyek Perumnas II Waena bernama Agus saat melintas di dekat Perumnas IV tepatnya di jalan tembus Perumahan Youtefa Waena, Selasa (09/07/2013) sekira pukul 18.30 WIT.
Akibat penganiayaan tersebut, korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan Toko Citra Abepura mengalami luka sobek di tangan kanannya akibat tebasan parang pelaku. Sehingga korban dilarikan ke RSUD Abepura untuk mendapat perawatan medis.
Ditemui Cenderawasih Pos saat melapor di Mapolsek Abepura, Agus mengungkapkan bahwa saat itu ia hendak pulang ke rumahnya di Jalan Proyek Perumnas II Waena. Korban saat itu mengendarai sepeda motor melewati Perumnas IV tembus ke Perumahan Youtefa Graha Waena.
"Saya sering lewat di jalan ini, namun baru kali ini dicegat sama dua orang yang mengenakan topeng," jelas Agus.
Dikatakan, saat melewati tanjakan di jalan tembus dari Perumnas IV menuju ke Perumahan Youtefa Waena tersebut, salah satu pelaku yang mengenakan topeng dan membawa parang memintanya berhenti. "Saat diminta berhenti dan, saya melihat ada pengendara motor lain sudah terjatuh di jalan dan di depannya ada manusia bertopeng. Melihat itu, saya dihentikan pelaku saya langsung tancap gas untuk kabur," katanya.
Hanya saja, pada saat berusaha kabur dan menabrak salah satu pelaku manusia bertopeng itu, pelaku langsung mengayunkan parangnya dan mengenai tangan kanan korban hingga mengalami luka sobek dan mendapat beberapa jahitan.
Korban selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Abepura Kota sehingga anggota langsung menuju ke TKP untuk mengejar pelaku. Apalagi menurut korban ada warga yang sempat terjatuh berada di TKP sebelum korban dicegat dua manusia bertopeng itu.
Kapolsek Abepura Kota, Kompol Decky Hursepuny didampingi Kanit Reskrim Ipda Jerry Koagouw, SH, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan berulahnya kembali manusia bertopeng tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan dalam upaya mengungkap kasus perampasan atau pencurian dengan kekerasan yang melibatkan pelakunya manusia bertopeng itu," kata Kapolsek.
Kapolsek menghimbau kepada masyarakat agar tidak bepergian sendirian ketika berada di sekitar Kampus Uncen Waena atau di jalan-jalan sepi seperti di Jl Tembus Perumnas IV menuju ke Perumahan Graha maupun jalan alternatif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Aksi manusia bertopeng ini juga mengundang keprihatinan Wali Kota Jayapura, Drs. Benhur Tommy Mano, MM. Dirinya berharap aksi pencurian dengan kekerasan yang dilakukan manusia bertopeng ini dapat segera diungkap oleh aparat Kepolisian dan menangkap pelakunya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Wali Kota Tommy Mano juga berharap bisa melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Cenderawasih dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen terkait pengoperasian Pos Polisi yang telah dibangun dan diresmikan di depan Gapura Kampus Uncen Waena.
Menurutnya, Pos Polisi itu dibangun bukan untuk membatasi aktivitas mahasiswa/mahasiswi Uncen, tetapi untuk memudahkan aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian melakukan pengamanan dan penanganan apabila ada kasus tindak kriminal yang terjadi di sekitar Pos Polisi tersebut.
"Pos Polisi itu dibangun bukan untuk membatasi aktivitas mahasiswa tetapi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat serta memudahkan aparat Kepolisian mendatangi TKP apabila ada kasus kriminal seperti pencurian dengan kekerasan yang dilakukan manusia bertopeng yang sudah sangat meresahkan masyarakat," jelasnya. [CenderawasihPos]
Akibat penganiayaan tersebut, korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan Toko Citra Abepura mengalami luka sobek di tangan kanannya akibat tebasan parang pelaku. Sehingga korban dilarikan ke RSUD Abepura untuk mendapat perawatan medis.
Ditemui Cenderawasih Pos saat melapor di Mapolsek Abepura, Agus mengungkapkan bahwa saat itu ia hendak pulang ke rumahnya di Jalan Proyek Perumnas II Waena. Korban saat itu mengendarai sepeda motor melewati Perumnas IV tembus ke Perumahan Youtefa Graha Waena.
"Saya sering lewat di jalan ini, namun baru kali ini dicegat sama dua orang yang mengenakan topeng," jelas Agus.
Dikatakan, saat melewati tanjakan di jalan tembus dari Perumnas IV menuju ke Perumahan Youtefa Waena tersebut, salah satu pelaku yang mengenakan topeng dan membawa parang memintanya berhenti. "Saat diminta berhenti dan, saya melihat ada pengendara motor lain sudah terjatuh di jalan dan di depannya ada manusia bertopeng. Melihat itu, saya dihentikan pelaku saya langsung tancap gas untuk kabur," katanya.
Hanya saja, pada saat berusaha kabur dan menabrak salah satu pelaku manusia bertopeng itu, pelaku langsung mengayunkan parangnya dan mengenai tangan kanan korban hingga mengalami luka sobek dan mendapat beberapa jahitan.
Korban selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Abepura Kota sehingga anggota langsung menuju ke TKP untuk mengejar pelaku. Apalagi menurut korban ada warga yang sempat terjatuh berada di TKP sebelum korban dicegat dua manusia bertopeng itu.
Kapolsek Abepura Kota, Kompol Decky Hursepuny didampingi Kanit Reskrim Ipda Jerry Koagouw, SH, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan berulahnya kembali manusia bertopeng tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan dalam upaya mengungkap kasus perampasan atau pencurian dengan kekerasan yang melibatkan pelakunya manusia bertopeng itu," kata Kapolsek.
Kapolsek menghimbau kepada masyarakat agar tidak bepergian sendirian ketika berada di sekitar Kampus Uncen Waena atau di jalan-jalan sepi seperti di Jl Tembus Perumnas IV menuju ke Perumahan Graha maupun jalan alternatif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Aksi manusia bertopeng ini juga mengundang keprihatinan Wali Kota Jayapura, Drs. Benhur Tommy Mano, MM. Dirinya berharap aksi pencurian dengan kekerasan yang dilakukan manusia bertopeng ini dapat segera diungkap oleh aparat Kepolisian dan menangkap pelakunya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Wali Kota Tommy Mano juga berharap bisa melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Cenderawasih dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen terkait pengoperasian Pos Polisi yang telah dibangun dan diresmikan di depan Gapura Kampus Uncen Waena.
Menurutnya, Pos Polisi itu dibangun bukan untuk membatasi aktivitas mahasiswa/mahasiswi Uncen, tetapi untuk memudahkan aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian melakukan pengamanan dan penanganan apabila ada kasus tindak kriminal yang terjadi di sekitar Pos Polisi tersebut.
"Pos Polisi itu dibangun bukan untuk membatasi aktivitas mahasiswa tetapi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat serta memudahkan aparat Kepolisian mendatangi TKP apabila ada kasus kriminal seperti pencurian dengan kekerasan yang dilakukan manusia bertopeng yang sudah sangat meresahkan masyarakat," jelasnya. [CenderawasihPos]