Dituduh Bukan Mahasiswa Universitas Cenderawasih, Dua Pendemo Ditangkap dan Diperiksa di Polsek Abepura
pada tanggal
Monday, 29 July 2013
WAENA (KOTA JAYAPURA) – Dua orang mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, yang ditangkap di depan Gapura Uncen Perumnas III Waena, Abepura, Kota Jayapura pada pukul 09.48 WIT, sementara menjalani pemeriksaan di reskrim Kepolisian Sektor (Polsek) Abepura.
Dua orang yang ditangkap tersebut kepada polisi mengaku bernama Benny Hisage dan Johanis Selagani. Keduanya mengaku lagi dari organisasi SDHRP. Keduanya dimintai keterangan di ruang direskrim Polsekta Abepura. Kepada wartawan dan polisi, Benny Hisage dan Johanis Selagani mengaku mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Uncen.
Sebelumnya dikabarkan media ini, Kabagops Polresta Kota Jayapura, AKP Kiki Kurnia ketika dikonfirmasi di tempat kejadian mengatakan, pihaknya melakukan penagkapan terhadap dua orang itu karena pendemo bukan mahasiswa Uncen. “Pendemo bukan mahasiswa Uncen,” ujarnya, Senin (29/07/2013).
Penangkapan berlangsung pukul 09.48 WIT ketika dua mahasiswa tersebut bersama rekan-rekanya hendak berunjuk rasa di depan Kampus Uncen Perumnas III Waena, Abepura, Kota Jayapura.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari Rektor Uncen atau pembantun rektor yang berwenang. Pembantu Rektor (Purek) III Uncen Jayapura, Paul Homers ketika dihubungi wartawan via telpon untuk meminta keterangan namun tidak mengangkat hendphonya. Paul kembali dihubungi melalui pesan pendek (sms) via telpon juga tak membalas.
Dari selebaran demo yang disebarkan, sebenarnya pendemo hendak menyikapi empat agenda internasional yang sedang bergulir. Pertama, pendemo hendak menuntut masalah pelanggaran HAM Papua yang disuarakan oleh PBB di Swiss, Jenewa pada 10 November 2013.
Kedua, penyambutan masuknya kapal dari Australia ke Papua dengan misi kemanusiaan. Agenda ketiga yang hendakdisampaikan dalam demo yaitu penyambutan kunjungan MSG melalui menlu (mentri luar negeri) dari negara-negara pasifik ke Indonesia dan Papua. Point terakhir yakni keempat, kunjungan dubes Amerika ke Jayapura, Papua.
Menurut SHDRP, keempat point tersebut sangat penting dengan dukungan dari publik internasional agar dapat mempercepat penyelesaian masalah Papua yang sedang menantikan tahun kebebasan. Bertolak dari SHDRP hendak berunjuk rasa untuk menghimbau kepada seluruh rakyat bangsa Papua untuk membela diri dari ancaman genosida sistematis. Selebaran ini ditandatangani oleh Usama Yogobi sebagai penanggung jawab, Alius Asso sebagai koordinator umum. [TabloidJubi]
Dua orang yang ditangkap tersebut kepada polisi mengaku bernama Benny Hisage dan Johanis Selagani. Keduanya mengaku lagi dari organisasi SDHRP. Keduanya dimintai keterangan di ruang direskrim Polsekta Abepura. Kepada wartawan dan polisi, Benny Hisage dan Johanis Selagani mengaku mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Uncen.
Sebelumnya dikabarkan media ini, Kabagops Polresta Kota Jayapura, AKP Kiki Kurnia ketika dikonfirmasi di tempat kejadian mengatakan, pihaknya melakukan penagkapan terhadap dua orang itu karena pendemo bukan mahasiswa Uncen. “Pendemo bukan mahasiswa Uncen,” ujarnya, Senin (29/07/2013).
Penangkapan berlangsung pukul 09.48 WIT ketika dua mahasiswa tersebut bersama rekan-rekanya hendak berunjuk rasa di depan Kampus Uncen Perumnas III Waena, Abepura, Kota Jayapura.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari Rektor Uncen atau pembantun rektor yang berwenang. Pembantu Rektor (Purek) III Uncen Jayapura, Paul Homers ketika dihubungi wartawan via telpon untuk meminta keterangan namun tidak mengangkat hendphonya. Paul kembali dihubungi melalui pesan pendek (sms) via telpon juga tak membalas.
Dari selebaran demo yang disebarkan, sebenarnya pendemo hendak menyikapi empat agenda internasional yang sedang bergulir. Pertama, pendemo hendak menuntut masalah pelanggaran HAM Papua yang disuarakan oleh PBB di Swiss, Jenewa pada 10 November 2013.
Kedua, penyambutan masuknya kapal dari Australia ke Papua dengan misi kemanusiaan. Agenda ketiga yang hendakdisampaikan dalam demo yaitu penyambutan kunjungan MSG melalui menlu (mentri luar negeri) dari negara-negara pasifik ke Indonesia dan Papua. Point terakhir yakni keempat, kunjungan dubes Amerika ke Jayapura, Papua.
Menurut SHDRP, keempat point tersebut sangat penting dengan dukungan dari publik internasional agar dapat mempercepat penyelesaian masalah Papua yang sedang menantikan tahun kebebasan. Bertolak dari SHDRP hendak berunjuk rasa untuk menghimbau kepada seluruh rakyat bangsa Papua untuk membela diri dari ancaman genosida sistematis. Selebaran ini ditandatangani oleh Usama Yogobi sebagai penanggung jawab, Alius Asso sebagai koordinator umum. [TabloidJubi]