Dibatasi PT Freeport, Pemerintah Kabupaten Puncak Kesulitan Subsidi Angkutan Udara
pada tanggal
Wednesday, 10 July 2013
ILAGA (PUNCAK) – Pemerintah Kabupaten Puncak, kesulitan memberikan subsidi angkutan udara kepada masyarakat untuk rute Ilaga – Timika akibat terkendala avtur.
Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik mengklaim, hal ini karena PT.Freeport yang ada di Timika hanya memberikan avtur kepada 4 maskapai penerbangan yakni AMA, Trigana Air, MAF, dan Jhon Lie. Sementara pesawat regular yakni Merpati tidak diberikan.
Selain itu, kata Willem, pesawat regular juga harus melayani rute wilayah pegunungan lainnya seperti Yahukimo, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniai dan Kokonau. Sementara armada yang dimiliki tidak cukup untuk melayani semua rute tersebut.
“Ini kan kemungkinan besar kita akan lihat subsidi untuk tahun ini . Tapi tahun ini kita akan adakan subsidi. Tinggal kita lihat juga masalahnya, kita pesawat di Timika itu tidak pernah diijinkan regular yang naik. Jadi itu menjadi kendala buat kami, avtur itu tidak bisa kita ambil di Timika,” jelas Willem.
Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik berharap, masalah ini bisa segera diatasi. Sebab transportasi udara menjadi satu satunya sarana yang paling penting untuk menghubungkan kabupaten Puncak dengan daerah lain.
Ia mengakui, rencananya tahun depan pemerintah bakal mengalokasikan dana untuk pembelian pesawat guna mengurangi beban transportasi masyarakat. [PortalKBR| PortalKBR]
Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik mengklaim, hal ini karena PT.Freeport yang ada di Timika hanya memberikan avtur kepada 4 maskapai penerbangan yakni AMA, Trigana Air, MAF, dan Jhon Lie. Sementara pesawat regular yakni Merpati tidak diberikan.
Selain itu, kata Willem, pesawat regular juga harus melayani rute wilayah pegunungan lainnya seperti Yahukimo, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniai dan Kokonau. Sementara armada yang dimiliki tidak cukup untuk melayani semua rute tersebut.
“Ini kan kemungkinan besar kita akan lihat subsidi untuk tahun ini . Tapi tahun ini kita akan adakan subsidi. Tinggal kita lihat juga masalahnya, kita pesawat di Timika itu tidak pernah diijinkan regular yang naik. Jadi itu menjadi kendala buat kami, avtur itu tidak bisa kita ambil di Timika,” jelas Willem.
Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik berharap, masalah ini bisa segera diatasi. Sebab transportasi udara menjadi satu satunya sarana yang paling penting untuk menghubungkan kabupaten Puncak dengan daerah lain.
Ia mengakui, rencananya tahun depan pemerintah bakal mengalokasikan dana untuk pembelian pesawat guna mengurangi beban transportasi masyarakat. [PortalKBR| PortalKBR]