Buntut Pembunuhan Haji Samad, Ribuan Masyarakat di Sentani Tuntut Aparat Tutup Toko Miras
pada tanggal
Thursday, 4 July 2013
SENTANI (JAYAPURA) - Ribuan masyarakat pendatang dan asli Papua turun ke jalan. Aktivitas perekonomian di Kabupaten Jayapura, lumpuh total. Toko-toko, kios, dan pasar ditutup. Selain itu, angkutan umum dan ojek juga tak nampak di jalan.
Hal tersebut, dilakukan karena masyarakat demo dan menuntut semua toko yang menjual miras ditutup. Selain itu, pelaku pembunuhan haji samad, beberapa hari lalu di tangkap.
Amarah masyarakat pendatang dan warga Papua di Sentani memuncak sejak kematian Haji Samad. Ribuan warga pendatang dari berbagai daerah yang ada di seluruh Kota Jayapura, melakukan longmarch sambil orasi dari pasar baru menuju kantor DPRD Kabupaten Jayapura, berjarak lima kilo meter.
Warga menuntut seluruh toko minuman keras yang ada di Papua, ditutup. Selain itu, warga juga menuntut aparat kepolisian, secepatnya menangkap pelaku pembunuhan Haji Samad yang terjadi pekan lalu.
Aksi tersebut mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jayapura. Akibat aksi ini, sejumlah pertokoan dan pasar tradisional ditutup. Selain itu, kendaraan angkutan umum tidak beroperasi. Hal tersebut membuat aktivitas perekonomian di Kabupaten Jayapura lumpuh total.
Pendemo mengancam akan menutup paksa penjual miras yang memaksa diri masih berjualan. Aksi demo damai ini, diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Yohanes Eluay, dan seluruh anggota DPRD.
Warga juga memberikan warning dateline, hingga satu bulan kedepan. Mereka akan melakukan aksi serupa dan menurunkan lebih banyak massa, jika peraturan daerah terkait pelarangan peredaran miras tidak diterbitkan.
Selain itu, aksi demo juga diwarnai teaterikal kekerasan selama ini terhadap warga pendatang di Papua. Pendemo juga membentangkan sejumlah spanduk yang memuat korban kekerasan dan pembunuhan yang terjadi di Papua. [SindoNews]
Hal tersebut, dilakukan karena masyarakat demo dan menuntut semua toko yang menjual miras ditutup. Selain itu, pelaku pembunuhan haji samad, beberapa hari lalu di tangkap.
Amarah masyarakat pendatang dan warga Papua di Sentani memuncak sejak kematian Haji Samad. Ribuan warga pendatang dari berbagai daerah yang ada di seluruh Kota Jayapura, melakukan longmarch sambil orasi dari pasar baru menuju kantor DPRD Kabupaten Jayapura, berjarak lima kilo meter.
Warga menuntut seluruh toko minuman keras yang ada di Papua, ditutup. Selain itu, warga juga menuntut aparat kepolisian, secepatnya menangkap pelaku pembunuhan Haji Samad yang terjadi pekan lalu.
Aksi tersebut mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jayapura. Akibat aksi ini, sejumlah pertokoan dan pasar tradisional ditutup. Selain itu, kendaraan angkutan umum tidak beroperasi. Hal tersebut membuat aktivitas perekonomian di Kabupaten Jayapura lumpuh total.
Pendemo mengancam akan menutup paksa penjual miras yang memaksa diri masih berjualan. Aksi demo damai ini, diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Yohanes Eluay, dan seluruh anggota DPRD.
Warga juga memberikan warning dateline, hingga satu bulan kedepan. Mereka akan melakukan aksi serupa dan menurunkan lebih banyak massa, jika peraturan daerah terkait pelarangan peredaran miras tidak diterbitkan.
Selain itu, aksi demo juga diwarnai teaterikal kekerasan selama ini terhadap warga pendatang di Papua. Pendemo juga membentangkan sejumlah spanduk yang memuat korban kekerasan dan pembunuhan yang terjadi di Papua. [SindoNews]