Bentuk Polisi Masyarakat, Tjeerd de Zween Adakan Pertemuan Tertutup dengan Universitas Cenderawasih
pada tanggal
Sunday, 7 July 2013
WAENA (KOTA JAYAPURA) - Dalam serangkaian kunjungannya ke Provinsi Papua, Duta Besar (Dubes) Kerajaan Belanda, Mr. Tjeerd de Zween, didampingi Asistennya Mr. Marthen Van Bosch, Sekretaris Kedubes Belanda Sarah Suhartono juga mengadakan pertemuan dengan pihak Universitas Cenderawasih (Uncen).
Dalam pertemuan tersebut pihak Uncen diwakili Pembantu Rektor III, Drs. Paulus Homers, M.Si, Pembantu Rektor IV, Drs. Z. A. Wasaraka, M.Si, Dekan Fakultas Tekhnik Uncen, Apolo Safanpo, ST, Dekan Fakultas MIPA Uncen, Daniel Napitupulu, M.Si dan Ketua Tim Kerjasama Luar Negeri Ari Mollet.
Sayangnya, pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat Uncen Atas ini tertutup, sehingga bagaimana suasana pertemuan itu tidak sempat terekam wartawan.
Usai lakukan pertemuan secara tertutup itu, Pembantu Rektor IV Drs. Z. A. Wasaraka, M.Si, kepada wartawan mengatakan, pertemuan ini dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Papua dan kunjungan kerjasama dengan Polda Papua untuk membentuk polisi masyarakat (Polmas) yang dikhususkan kepada orang asli Papua.
“Kunjungan Dubes Belanda beserta rombongannya di Uncen adalah ingin melakukan kerjasama dengan pihak Polda Papua guna membentuk polisi masyarakat (Polmas), dimana Polmas ini akan dikhususkan hanya kepada orang asli Papua (OAP) saja,” jelasnya.
Dikatakannya, kunjungan Kedubes Belanda ke Uncen ini untuk bekerjasama dengan pihak Polda Papua guna berperan serta dalam proses kerja kerjasama pembentukan Polmas tersebut.
“Jadi, fungsi dari pembentukan Polmas di Papua baik untuk membantu pengembangan Papua dalam bidang usaha maupun ekonomi kewirausahaan, turut serta dalam bidang keagamaan (rohaniawan), menjadi tenaga pembantu pengajar atau guru di daerah pedalaman Papua, yang mana diketahui bahwa di daerah pedalaman memang sangat kurang akan tenaga pengajar,” katanya.
Lanjutnya, Kerajaan Belanda yang akan melakukan kerjasama dengan pihak Polda Papua merupakan Pilot Project dalam hal Polmas itu yang dikenal dengan kerjasama Nuvick atau proyek kecil yang semuanya akan didanai oleh Pemerintah Kerajaan Belanda.
“Dimana tujuan dari pembentukan Polmas yang akan diperoleh Uncen adalah adanya peningkatan kapasitas lembaga Uncen pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen keuangan dan IPTEK,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bintang Papua dari sumber terpercaya, pertemuan itu diakhiri pemberian cinderamata dari Pembantu Rektor IV Drs. Z. A. Wasaraka, M.Si, kepada Dubes Belanda Mr. Tjeerd De Zween, sebagai suatu tanda jalinan hubungan atau ikatan kerjasama antara pihak luar negeri dalam hal ini Uncen. [BintangPapua]
Dalam pertemuan tersebut pihak Uncen diwakili Pembantu Rektor III, Drs. Paulus Homers, M.Si, Pembantu Rektor IV, Drs. Z. A. Wasaraka, M.Si, Dekan Fakultas Tekhnik Uncen, Apolo Safanpo, ST, Dekan Fakultas MIPA Uncen, Daniel Napitupulu, M.Si dan Ketua Tim Kerjasama Luar Negeri Ari Mollet.
Sayangnya, pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat Uncen Atas ini tertutup, sehingga bagaimana suasana pertemuan itu tidak sempat terekam wartawan.
Usai lakukan pertemuan secara tertutup itu, Pembantu Rektor IV Drs. Z. A. Wasaraka, M.Si, kepada wartawan mengatakan, pertemuan ini dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Papua dan kunjungan kerjasama dengan Polda Papua untuk membentuk polisi masyarakat (Polmas) yang dikhususkan kepada orang asli Papua.
“Kunjungan Dubes Belanda beserta rombongannya di Uncen adalah ingin melakukan kerjasama dengan pihak Polda Papua guna membentuk polisi masyarakat (Polmas), dimana Polmas ini akan dikhususkan hanya kepada orang asli Papua (OAP) saja,” jelasnya.
Dikatakannya, kunjungan Kedubes Belanda ke Uncen ini untuk bekerjasama dengan pihak Polda Papua guna berperan serta dalam proses kerja kerjasama pembentukan Polmas tersebut.
“Jadi, fungsi dari pembentukan Polmas di Papua baik untuk membantu pengembangan Papua dalam bidang usaha maupun ekonomi kewirausahaan, turut serta dalam bidang keagamaan (rohaniawan), menjadi tenaga pembantu pengajar atau guru di daerah pedalaman Papua, yang mana diketahui bahwa di daerah pedalaman memang sangat kurang akan tenaga pengajar,” katanya.
Lanjutnya, Kerajaan Belanda yang akan melakukan kerjasama dengan pihak Polda Papua merupakan Pilot Project dalam hal Polmas itu yang dikenal dengan kerjasama Nuvick atau proyek kecil yang semuanya akan didanai oleh Pemerintah Kerajaan Belanda.
“Dimana tujuan dari pembentukan Polmas yang akan diperoleh Uncen adalah adanya peningkatan kapasitas lembaga Uncen pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen keuangan dan IPTEK,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bintang Papua dari sumber terpercaya, pertemuan itu diakhiri pemberian cinderamata dari Pembantu Rektor IV Drs. Z. A. Wasaraka, M.Si, kepada Dubes Belanda Mr. Tjeerd De Zween, sebagai suatu tanda jalinan hubungan atau ikatan kerjasama antara pihak luar negeri dalam hal ini Uncen. [BintangPapua]