Batalion Arga Vira Tama Penjaga Nabire di Kaki Bukit Legari
pada tanggal
Tuesday, 30 July 2013
NABIRE - "Di sini, di sinilah, di kaki rangkaian Perbukitan Legari, di Kesatrian Walet Hitam inilah, kalian dilahirkan, dibesarkan, ditempa, dilatih, dibentuk sebagai seorang prajurit, seorang prajurit infanteri yang sejati, prajurit Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama".
Penggalan puisi yang membangkitkan semangat dan gelora keprajuritan itu selalu dikumandangkan pada setiap upacara penerimaan dan pelepasan anggota Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama di Nabire, Papua.
Puisi tersebut mengingatkan tugas seorang prajurit sebagai pelindung rakyat. Tugas prajurit untuk mempertahankan kesatuan bangsa dan mengawal Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan disaksikan heningnya cakrawala, diiringi gemericik air Sungai Nabire dan sepoi-sepoi angin di perbukitan Nabire, prajurit Batalyon Infanteri 753/ Arga Vira Tama bersumpah untuk selalu bisa hidup bersama, bersatu dan berdampingan.
Arga Vira Tama, atau sering disingkat Arvita, adalah nama batalyon tersebut. Nama tersebut memiliki arti gunung, berani, utama sehingga dimaknai Yonif 753/AVT sebagai pasukan yang berasal dari rakyat, yang bersifat berani, jujur tidak mementingkan diri sendiri, penuh keyakinan dan kesadaran yang menjadi tujuan utama.
Kesatrian Walet Hitam, markas batalyon itu, berada di kaki rangkaian Perbukitan Legari yang seolah menjadi benteng alam.
Yonif 753/AVT yang dipimpin Komandan Batalyon Letkol (Inf) Agung Udayana itu memiliki kekuatan 1.000 personel yang dibagi menjadi tujuh kompi. Terdapat tiga kompi luar yang bertugas di luar Kabupaten Nabire, Papua. [Antara]
Penggalan puisi yang membangkitkan semangat dan gelora keprajuritan itu selalu dikumandangkan pada setiap upacara penerimaan dan pelepasan anggota Batalyon Infanteri 753/Arga Vira Tama di Nabire, Papua.
Puisi tersebut mengingatkan tugas seorang prajurit sebagai pelindung rakyat. Tugas prajurit untuk mempertahankan kesatuan bangsa dan mengawal Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan disaksikan heningnya cakrawala, diiringi gemericik air Sungai Nabire dan sepoi-sepoi angin di perbukitan Nabire, prajurit Batalyon Infanteri 753/ Arga Vira Tama bersumpah untuk selalu bisa hidup bersama, bersatu dan berdampingan.
Arga Vira Tama, atau sering disingkat Arvita, adalah nama batalyon tersebut. Nama tersebut memiliki arti gunung, berani, utama sehingga dimaknai Yonif 753/AVT sebagai pasukan yang berasal dari rakyat, yang bersifat berani, jujur tidak mementingkan diri sendiri, penuh keyakinan dan kesadaran yang menjadi tujuan utama.
Kesatrian Walet Hitam, markas batalyon itu, berada di kaki rangkaian Perbukitan Legari yang seolah menjadi benteng alam.
Yonif 753/AVT yang dipimpin Komandan Batalyon Letkol (Inf) Agung Udayana itu memiliki kekuatan 1.000 personel yang dibagi menjadi tujuh kompi. Terdapat tiga kompi luar yang bertugas di luar Kabupaten Nabire, Papua. [Antara]