Bangun Sekolah Satu Atap di Lima Distrik Perbatasan, Yusuf Wally Perlu Rp 500 Miliar
pada tanggal
Friday, 12 July 2013
ARSO (KEEROM) - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Keerom membutuhkan dana senilai Rp 200 Miliar untuk bangun sekolah satu atap atau sekolah berpola asrama tingkat SD-SMP di 5 Distrik terpencil, termasuk Distrik yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Masing-masing Distrik Arso Timur, Waris, Senggi, Web dan Towe.
Demikian disampaikan Bupati Keerom Yusuf Wally, SE,MM di Arso, Jumat (05/07/2013). Dikatakan Bupati, untuk membangun seluruh fasilitasnya asrama, ruang makan, ruang belajar, ruang dapur, rumah guru, aula, pusat olahraga, perpustakaan, laboratorium, Informasi Teknologi (IT), dan lain-lain.
“Jadi dia bisa telewicara dari jarak jauh dengan murid. Jadi pada ruang itu murid akan dikumpul pada jam tertentu. Lalu ada tenaga profesional akan berbicara dari Arso ke sekolah itu dan mereka duduk belajar lewat Televisi menggunakan IT,” ujar Bupati.
Karena itu, kata Bupati, pihaknya tengah mencari dana sekitar Rp 200 Miliar baik di Departemen Pendidikan dan Departemen lainnya termasuk Pemprov Papua dan DPRP untuk memberi bantuan dukungan pendanaan.
Menurut dirinya, pihaknya telah membeli lahan diantara Distrik Web dan Senggi memanfaatkan APBD 2013, direncanakan tahun 2014 mendatang sekolah satu atap sudah bisa menerima siswa baru.
Bupati Yusuf Wally menerangkan, sekolah satu atap ini menggunakan kurikulum nasional dan extra kurikuler, seperti bengkel, beternak sapi, berkebun, memperbaiki IT dan lain-lain. Dimana siswa-siswi yang telah tamat bisa langsung bekerja.
Untuk tenaga pengajar, kata Bupati, pihaknya bekerjasama dengan Surya Institute Tangerang untuk mendidik tenaga pengajar lokal, terkait pendidikan berpola asrama.
Kata Bupati, pihaknya juga menggandeng lembaga pendidikan Katolik di Arso untuk mengelola asrama dalam rangka membentuk karakter siswa-siswi. [BintangPapua| GambarPapua]
Demikian disampaikan Bupati Keerom Yusuf Wally, SE,MM di Arso, Jumat (05/07/2013). Dikatakan Bupati, untuk membangun seluruh fasilitasnya asrama, ruang makan, ruang belajar, ruang dapur, rumah guru, aula, pusat olahraga, perpustakaan, laboratorium, Informasi Teknologi (IT), dan lain-lain.
“Jadi dia bisa telewicara dari jarak jauh dengan murid. Jadi pada ruang itu murid akan dikumpul pada jam tertentu. Lalu ada tenaga profesional akan berbicara dari Arso ke sekolah itu dan mereka duduk belajar lewat Televisi menggunakan IT,” ujar Bupati.
Karena itu, kata Bupati, pihaknya tengah mencari dana sekitar Rp 200 Miliar baik di Departemen Pendidikan dan Departemen lainnya termasuk Pemprov Papua dan DPRP untuk memberi bantuan dukungan pendanaan.
Menurut dirinya, pihaknya telah membeli lahan diantara Distrik Web dan Senggi memanfaatkan APBD 2013, direncanakan tahun 2014 mendatang sekolah satu atap sudah bisa menerima siswa baru.
Bupati Yusuf Wally menerangkan, sekolah satu atap ini menggunakan kurikulum nasional dan extra kurikuler, seperti bengkel, beternak sapi, berkebun, memperbaiki IT dan lain-lain. Dimana siswa-siswi yang telah tamat bisa langsung bekerja.
Untuk tenaga pengajar, kata Bupati, pihaknya bekerjasama dengan Surya Institute Tangerang untuk mendidik tenaga pengajar lokal, terkait pendidikan berpola asrama.
Kata Bupati, pihaknya juga menggandeng lembaga pendidikan Katolik di Arso untuk mengelola asrama dalam rangka membentuk karakter siswa-siswi. [BintangPapua| GambarPapua]