Alince Tabuni Tewas Tertembak, Kodam dan Polda adakan Investigasi
pada tanggal
Thursday, 4 July 2013
JAKARTA - Kodam XVII Cenderawasih menginvestigasi kasus tertembaknya seorang warga Papua, Alince Tabuni. Sebelumnya, bocah 15 tahun itu tewas saat TNI/Polri terlibat baku tembak dengan tentara Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda di Kampung Popome, Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Senin, 1 Juli 2013, sekitar pukul 17.00 WIT.
Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Jansen Simanjuntak mengatakan, pihaknya masih menyelidiki asal peluru yang bersarang di tubuh bocah tersebut.
"Iya kan masih proses investigasi itu, sedang dilaksanakan. Kita tunggu saja toh. Gini saja, saya kan di Papua nih, ya bagusnya bapak nanya dulu Puspen TNI atau di Dispen AD. Sehingga nanti lebih enak dari pada saya melangkahi tugas-tugas Puspen dan Dispenad. Bukan saya tidak mau mejawab, itu kan saya bisa saja, cuma kita harus itu," ujar Janses saat dihubungi KBR68H di Jayapura, Papua, Senin (02/07/2013).
Sedangkan Polda Papua mengklaim hasil otopsi tim medis yang dilakukan di RSUD Lanny Jaya tak menemukan adanya proyektil dalam tubuh Arlince.
Juru bicara Polda Papua, I Gede Sumerta Jaya mengatakan, hasil otopsi yang dilakukan selama lebih dari 1 jam tersebut tak menemukan adanya proyektil di tubuh korban. Untuk mengusut kasus tersebut, polisi bersama dengan TNI telah menurunkan tim investigasi gabungan, dibawah pimpinan Direktur Reskrim Umum Polda Papua, Bambang Priyambada.
“Kalau ahli atau keterangan ahli menyatakan, pasti tidak akan menyatakan luka tembak, kalau tidak ada proyektil, tidak berani dia. Kalau tidak ada proyektil, pada umumnya ahli itu menjelaskan biasanya luka akibat benda tajam. Lemudian kedalaman luka dan lebar luka itu biasanya. Belum tau penyebabnya,” jelasnya. [PortalKBR| Kompas]
Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Jansen Simanjuntak mengatakan, pihaknya masih menyelidiki asal peluru yang bersarang di tubuh bocah tersebut.
"Iya kan masih proses investigasi itu, sedang dilaksanakan. Kita tunggu saja toh. Gini saja, saya kan di Papua nih, ya bagusnya bapak nanya dulu Puspen TNI atau di Dispen AD. Sehingga nanti lebih enak dari pada saya melangkahi tugas-tugas Puspen dan Dispenad. Bukan saya tidak mau mejawab, itu kan saya bisa saja, cuma kita harus itu," ujar Janses saat dihubungi KBR68H di Jayapura, Papua, Senin (02/07/2013).
Sedangkan Polda Papua mengklaim hasil otopsi tim medis yang dilakukan di RSUD Lanny Jaya tak menemukan adanya proyektil dalam tubuh Arlince.
Juru bicara Polda Papua, I Gede Sumerta Jaya mengatakan, hasil otopsi yang dilakukan selama lebih dari 1 jam tersebut tak menemukan adanya proyektil di tubuh korban. Untuk mengusut kasus tersebut, polisi bersama dengan TNI telah menurunkan tim investigasi gabungan, dibawah pimpinan Direktur Reskrim Umum Polda Papua, Bambang Priyambada.
“Kalau ahli atau keterangan ahli menyatakan, pasti tidak akan menyatakan luka tembak, kalau tidak ada proyektil, tidak berani dia. Kalau tidak ada proyektil, pada umumnya ahli itu menjelaskan biasanya luka akibat benda tajam. Lemudian kedalaman luka dan lebar luka itu biasanya. Belum tau penyebabnya,” jelasnya. [PortalKBR| Kompas]