406 Orang di Kabupaten Merauke Terserang Demam Berdarah, 10 Meninggal
pada tanggal
Wednesday, 24 July 2013
MERAUKE – Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Nefil Muskita mengatakan, berdasarkan data dari Bulan Januari hingga Juli 2013, sebanyak 406 orang terserang penyakit demam berdarah. Sementara jumlah yang meninggal sebanyak sepuluh orang.
Dari jumlah yang meninggal itu, delapan warga Merauke. Sedangkan dua lainnya dari Kabupaten Boven Digoel. Angka tersebut, sangat fantastis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Belum diketahui perkembangan untuk beberapa bulan ke depan nanti.
Hal itu disampaikan Nefil saat ditemui tabloidjubi.com di Hotel Megaria, Rabu (24/07/2013). “Memang kalau dilihat dari jumlah tersebut, sangat tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, merenggut nyawa terutama anak-anak hingga sepuluh orang. Tentu ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua di waktu-waktu mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Stef Osok mengaku, dengan tingginya angka tersebut, masyarakat agar tidak mempersalahkan instansi terkait. Berbagai langkah sudah dilakukan mulai dari penyuluhan hingga pemberian abate maupun pengasapan. Hanya saja, itu bukan langkah paling akhir.
Kuncinya, lanjut Osok, kembali kepada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan secara rutin. “Jika kami terus berteriak dan memberikan abate serta pengasapan, tetapi halaman rumah warga tak dibersihkan, maka sama saja nyamuk akan kembali dan bersarang lagi,” tegasnya.
Kasus yang terjadi sekarang, demikian Osok, agar menjadi perhatian bagi semua orang pada tahun mendatang. Jika tidak ada inisiatif dan kesadaran warga membersihkan lingkungan, jumlah penderita yang terserang demam berdarah akan terus mengalami peningkatan. “Sekali lagi, kita harus belajar dari meledaknya jumlah penderita tahun ini,” pintanya. [TabloidJubi]
Dari jumlah yang meninggal itu, delapan warga Merauke. Sedangkan dua lainnya dari Kabupaten Boven Digoel. Angka tersebut, sangat fantastis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Belum diketahui perkembangan untuk beberapa bulan ke depan nanti.
Hal itu disampaikan Nefil saat ditemui tabloidjubi.com di Hotel Megaria, Rabu (24/07/2013). “Memang kalau dilihat dari jumlah tersebut, sangat tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, merenggut nyawa terutama anak-anak hingga sepuluh orang. Tentu ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua di waktu-waktu mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Stef Osok mengaku, dengan tingginya angka tersebut, masyarakat agar tidak mempersalahkan instansi terkait. Berbagai langkah sudah dilakukan mulai dari penyuluhan hingga pemberian abate maupun pengasapan. Hanya saja, itu bukan langkah paling akhir.
Kuncinya, lanjut Osok, kembali kepada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan secara rutin. “Jika kami terus berteriak dan memberikan abate serta pengasapan, tetapi halaman rumah warga tak dibersihkan, maka sama saja nyamuk akan kembali dan bersarang lagi,” tegasnya.
Kasus yang terjadi sekarang, demikian Osok, agar menjadi perhatian bagi semua orang pada tahun mendatang. Jika tidak ada inisiatif dan kesadaran warga membersihkan lingkungan, jumlah penderita yang terserang demam berdarah akan terus mengalami peningkatan. “Sekali lagi, kita harus belajar dari meledaknya jumlah penderita tahun ini,” pintanya. [TabloidJubi]