300 Proyek di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke Belum Direalisasikan
pada tanggal
Sunday, 21 July 2013
MERAUKE - Dalam tahun 2013 ini, sebanyak 300 proyek di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke yang telah direncanakan untuk dikerjakan, belum satupun direalisasikan. Sementara, waktu normal hanya tersisa tiga bulan ke depan. Sebagian besar proyek adalah rehabilitasi bangunan fisik sekolah, pembangunan perpustakaan maupun pengadaan meja belar di sejumlah sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Kasimirus Dembeo saat ditemui tabloidjubi.com di Aula Wilayatamandala, Senin (15/07/2013) mengatakan, keterlambatan itu, bukan karena unsur kesengajaan dari dinas. Tetapi ada tiga alternatif kegiatan swakelola yang merupakan aturan dari tingkat atas diantaranya, dinas pendidikan sebagai pengelola anggaran, penanganan oleh instansi lain serta kelompok masyarakat.
Oleh karena beberapa alternatif tersebut, demikian Dembeo, pihaknya langsung melakukan komunikasi kembali bersama Wakil Bupati Merauke, Sunarjo dan diberikan petunjuk agar dikembalikan kepada dinas. Sekaligus mengatur dan mengurus semua termasuk mekanisme tender.
“Memang kami mengundang semua kepala sekolah baik dari tingkat SD hingga SMA/SMK agar dilakukan pertemuan ini. Karena ada beberapa sekolah yang menginginkan dan mengharapkan agar pekerjaan diserahkan langsung kepada mereka. Nah, persoalan yang terjadi adalah, apakah sekolah memiliki peralatan atau tidak? Belum lagi, tentunya kegiatan belajar mengajar akan terganggu. Pasalnya, guru akan fokus melihat pelaksanaan pekerjaan,” tandasnya.
Ditanya tenggang waktu yang mepet dan hanya tersisa tiga bulan kedepan, apakah 300 proyek tersebut dapat diselesaikan? Dembeo mengatakan, pihaknya bersama staf akan bekerja keras. “Kami sudah melakukan pertemuan dengan kontraktor maupun konsultan. Banyak sekali hal disampaikan termasuk tugas dan tanggungjawab dalam pekerjaan nanti jika memenangkan tender yang dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan,” tuturnya.
Dembeo menambahkan, selama ini, banyak permasalahan pekerjaan fisik yang tidak diselesaikan dengan baik di lapangan. Karena ketika rekanan itu mendapatkan pekerjaan, justru dialihkan kepada orang lain. “Saya kira ini tidak boleh terjadi. Kami dari dinas akan terus melakukan pengawasan secara kontinyu terhadap pengerjaan di lapangan,” tegas dia.
Ditanya lagi menyangkut total anggaran secara keseluruhan dari 300 fisik proyek tersebut, Dembeo menambahkan, dirinya belum mengetahui angka riil. Karena masih dilakukan perhitungan kembali. “Saya belum bisa sebutkan angka pasti dari 300 jenis pekerjaan yang segera dikerjakan itu,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Felix Gebze mengatakan, pertemuan bersama para Kepsek itu, sangat penting. “Kami berikan penjelasan kepada para Kepsek tentang swakelola proyek yang ada. Memang waktu tiga bulan ke depan, sangat mepet. Tetapi berbagai tahapan akan diselesaikan secepatnya,” kata Felix [TabloidJubi]
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Kasimirus Dembeo saat ditemui tabloidjubi.com di Aula Wilayatamandala, Senin (15/07/2013) mengatakan, keterlambatan itu, bukan karena unsur kesengajaan dari dinas. Tetapi ada tiga alternatif kegiatan swakelola yang merupakan aturan dari tingkat atas diantaranya, dinas pendidikan sebagai pengelola anggaran, penanganan oleh instansi lain serta kelompok masyarakat.
Oleh karena beberapa alternatif tersebut, demikian Dembeo, pihaknya langsung melakukan komunikasi kembali bersama Wakil Bupati Merauke, Sunarjo dan diberikan petunjuk agar dikembalikan kepada dinas. Sekaligus mengatur dan mengurus semua termasuk mekanisme tender.
“Memang kami mengundang semua kepala sekolah baik dari tingkat SD hingga SMA/SMK agar dilakukan pertemuan ini. Karena ada beberapa sekolah yang menginginkan dan mengharapkan agar pekerjaan diserahkan langsung kepada mereka. Nah, persoalan yang terjadi adalah, apakah sekolah memiliki peralatan atau tidak? Belum lagi, tentunya kegiatan belajar mengajar akan terganggu. Pasalnya, guru akan fokus melihat pelaksanaan pekerjaan,” tandasnya.
Ditanya tenggang waktu yang mepet dan hanya tersisa tiga bulan kedepan, apakah 300 proyek tersebut dapat diselesaikan? Dembeo mengatakan, pihaknya bersama staf akan bekerja keras. “Kami sudah melakukan pertemuan dengan kontraktor maupun konsultan. Banyak sekali hal disampaikan termasuk tugas dan tanggungjawab dalam pekerjaan nanti jika memenangkan tender yang dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan,” tuturnya.
Dembeo menambahkan, selama ini, banyak permasalahan pekerjaan fisik yang tidak diselesaikan dengan baik di lapangan. Karena ketika rekanan itu mendapatkan pekerjaan, justru dialihkan kepada orang lain. “Saya kira ini tidak boleh terjadi. Kami dari dinas akan terus melakukan pengawasan secara kontinyu terhadap pengerjaan di lapangan,” tegas dia.
Ditanya lagi menyangkut total anggaran secara keseluruhan dari 300 fisik proyek tersebut, Dembeo menambahkan, dirinya belum mengetahui angka riil. Karena masih dilakukan perhitungan kembali. “Saya belum bisa sebutkan angka pasti dari 300 jenis pekerjaan yang segera dikerjakan itu,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Felix Gebze mengatakan, pertemuan bersama para Kepsek itu, sangat penting. “Kami berikan penjelasan kepada para Kepsek tentang swakelola proyek yang ada. Memang waktu tiga bulan ke depan, sangat mepet. Tetapi berbagai tahapan akan diselesaikan secepatnya,” kata Felix [TabloidJubi]