Warga di Manokwari Diminta Peringati 1 Juli Dengan Berdoa
pada tanggal
Sunday, 30 June 2013
MANOKWARI - Warga Pegunungan Tengah yang bermukim di Manokwari, diminta untuk memperingati hari kemerdekaan Papua yang diklaim jatuh pada tanggal 1 Juli dengan berdoa bersama di tempat-tempat ibadah, seperti gereja. Ini dimaksud agar tidak memicu konfil yang berunjung pada tindakan anarkis.
Demikian ungkap tokoh masyarakat asal Pegunungan Tengah di Manokwari, Adolf Tabuni kepada koran ini Sabtu (29/06/2013) lalu.
“Saya akan temui dan sampaikan langsung kepada warga pegunungan tengah agar buat kegiatan didalam ruangan saja, itu akan lebih bermanfaat,”ujarnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa masyarakat pegunungan tengah yang berdomisili di Manokwari cukup banyak, namun kebanyakan masih berstatus mahasiswa. Sesuai asal, mereka diperantarai oleh masing-masing koordinator wilayah (korwil).
“Ada korwil Timika, Lani Jaya, Pegunungan Bintang dan Yahukimo. Nanti saya jalan ke Korwil masing-masing untuk memberikan pengarahan serta imbauan agar tidak turun ke jalan,” tuturnya lagi.
Terpisah, Kapolres Manokwari AKBP Rikco Taruna Mauruh, juga meminta agar hari perayaan tersebut tidak dirayakan secara berlebihan. Pihaknyapun akan tetap menindak tegas apabila terdapat tindakan melanggar hukum yang dilakukan saat perayaan berlangsung.
“Kita ingin pada 1 Juli diisi dengan kegiatan yang lebih positif, tidak perlu turun jalan apa lagi membawa yang aneh-aneh,” katanya.
Kendati demikian, menurut Kapolres, akhir-akhir ini demo yang dilakukan di Manokwari sudah mulai teratur dan lebih terarah. “Artinya, masyarakat mulai menyadari pentingnya Kamtibmas yang dapat menunjang pembangunan di tanah Papua. [BintangPapua]