Tiga Pelaku Pemicu Konflik di Tanah Papua
pada tanggal
Thursday, 20 June 2013
YOGYAKARTA - Ada tiga pelaku pemicu konflik di tanah Papua. Mereka adalah Negara, Kelompok Kepentingan dan Pribadi. Mereka menjadi aktor dalam menyuburkan konflik berkepanjangan di tanah Papua (1963-2013).
Demikian kata Marko Pekei kepada wartawan di sela-sela diskusi soal Papua yang diselenggarakan Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik Papua Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, (15/06/13) lalu.
Kata dia, negara melakukan kekerasan dengan dan melalui tindakan fisik, pembiaran dan melalui hukum.
Aktivis Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Timika itu menilai kelompok kepentingan yang memicu konflik di Papua adalah perusahaan dan partai politik yang merugikan rakyat Papua.
"Selain negara dan kelompok kepentingan ada oknum-oknun secara pribadi juga ikut menciptakan konflik di Papua. Pribadi lebih pada adanya monopoli pasar, korupsi dana Otsus, pembiaran atas kewajiban dan lainnya. Hal-hal ini juga ikut memicu konflik," tutur mahasiswa Pasca Sarjana Perdamaian dan Resolusi Konflik, Universitas Gadja Mada Yogyakarta ini. [MajalahSelangkah| Okezone]
Demikian kata Marko Pekei kepada wartawan di sela-sela diskusi soal Papua yang diselenggarakan Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik Papua Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, (15/06/13) lalu.
Kata dia, negara melakukan kekerasan dengan dan melalui tindakan fisik, pembiaran dan melalui hukum.
Aktivis Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Timika itu menilai kelompok kepentingan yang memicu konflik di Papua adalah perusahaan dan partai politik yang merugikan rakyat Papua.
"Selain negara dan kelompok kepentingan ada oknum-oknun secara pribadi juga ikut menciptakan konflik di Papua. Pribadi lebih pada adanya monopoli pasar, korupsi dana Otsus, pembiaran atas kewajiban dan lainnya. Hal-hal ini juga ikut memicu konflik," tutur mahasiswa Pasca Sarjana Perdamaian dan Resolusi Konflik, Universitas Gadja Mada Yogyakarta ini. [MajalahSelangkah| Okezone]