Tidak Seimbang, Mathius Awoitauw Minta Media Kroscek Berita Pemboikotan Festival Danau Sentani (FDS) 2013
pada tanggal
Wednesday, 19 June 2013
SOSIRI (JAYAPURA) – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw,SE,MSi merasa tidak terima dan marah atas pemberitaan salah satu media lokal. Karena pemberitaan yang dilakukan tidak seimbang, yakni tidak mengkroscek kebenaran berita yang didapat di lapangan.
Penyampaian itu disampaikan ketika mengkonfirmasi balik atas pernyataan Dewan Adat Sentani yang mengancam memboikot jalannya FDS karena hingga saat ini belum ada koordinasi dengan pihak panitia FDS.
“Itu hanya informasi, dan saya harus kritis media, karena berita yang sudah diberitakan di media sangat tidak benar. Kalau memang ada berita itu harus konfirmasi balik kepada kami, dan kalau hanya ada satu atau dua orang ngapain ditanggapi lalu dimuat secara besar-besar,” kata Bupati Awoitauw kepada wartawan saat memanen ikan mujair di Kampung Sosiri, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Selasa (18/06/2013).
Ditegaskan, dengan adanya pemberitaan tentang memboikot jalannya perayaan FDS membuat suasana bagi masyarakat kurang bagus, tanpa ada fakta sebenarnya dan tanpa dikroscek baik oleh media tersebut.
“Kita ini bicara masalah adat bukan masalah lain, sehingga saya meminta untuk harus hati-hati dalam membuat berita karena kondisi yang sebenarnya di lapangan tidak sesuai dengan apa yang diberitakan itu,” katanya geram.
Dia menegaskan, fakta di lapangan masyarakat di Sentani Timur, Tengah dan Barat sangat mendukung pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS).
“Kalau ada sekelompok orang karena tidak ada hubungan dengan FDS, jangan menjadi alat untuk memboikot FDS dan itu tidak benar,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Wakil Bupati Jayapura, Robert Djoenso D,SH menegaskan, jika ada sekelompok atau oknum masyarakat memalang atau memboikot jalannya perayaan FDS akan diambil tindakan tegas.
“Kalau ada pernyataan kepada media mereka tidak terlibat itu sangat tidak benar, karena kegiatan ini sudah disetujui seluruh masyarakat maupun ondoafi termasuk bupati sendiri, sementara ketua panitia bukan orang asli Sentani Timur melainkan masyarakat Sentani Tengah,”
Untuk itu, jika memang ada yang mau mengganggu jalannya FDS ataupun memalang serta memboikot diminta kepada Kapolres Jayapura dan seluruh jajarannya untuk mengambil tindakan tegas. “Bila perlu kalau memang ada yang melanggar tangkap,” tegasnya. [BintangPapua]
Penyampaian itu disampaikan ketika mengkonfirmasi balik atas pernyataan Dewan Adat Sentani yang mengancam memboikot jalannya FDS karena hingga saat ini belum ada koordinasi dengan pihak panitia FDS.
“Itu hanya informasi, dan saya harus kritis media, karena berita yang sudah diberitakan di media sangat tidak benar. Kalau memang ada berita itu harus konfirmasi balik kepada kami, dan kalau hanya ada satu atau dua orang ngapain ditanggapi lalu dimuat secara besar-besar,” kata Bupati Awoitauw kepada wartawan saat memanen ikan mujair di Kampung Sosiri, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Selasa (18/06/2013).
Ditegaskan, dengan adanya pemberitaan tentang memboikot jalannya perayaan FDS membuat suasana bagi masyarakat kurang bagus, tanpa ada fakta sebenarnya dan tanpa dikroscek baik oleh media tersebut.
“Kita ini bicara masalah adat bukan masalah lain, sehingga saya meminta untuk harus hati-hati dalam membuat berita karena kondisi yang sebenarnya di lapangan tidak sesuai dengan apa yang diberitakan itu,” katanya geram.
Dia menegaskan, fakta di lapangan masyarakat di Sentani Timur, Tengah dan Barat sangat mendukung pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS).
“Kalau ada sekelompok orang karena tidak ada hubungan dengan FDS, jangan menjadi alat untuk memboikot FDS dan itu tidak benar,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Wakil Bupati Jayapura, Robert Djoenso D,SH menegaskan, jika ada sekelompok atau oknum masyarakat memalang atau memboikot jalannya perayaan FDS akan diambil tindakan tegas.
“Kalau ada pernyataan kepada media mereka tidak terlibat itu sangat tidak benar, karena kegiatan ini sudah disetujui seluruh masyarakat maupun ondoafi termasuk bupati sendiri, sementara ketua panitia bukan orang asli Sentani Timur melainkan masyarakat Sentani Tengah,”
Untuk itu, jika memang ada yang mau mengganggu jalannya FDS ataupun memalang serta memboikot diminta kepada Kapolres Jayapura dan seluruh jajarannya untuk mengambil tindakan tegas. “Bila perlu kalau memang ada yang melanggar tangkap,” tegasnya. [BintangPapua]