Tarian Cenderawasih Asal Kampung Ampas Tampil di Festival Danau Sentani
pada tanggal
Wednesday, 26 June 2013
WARIS (KEEROM) - Festival Danau Sentani ke 6 Tahun yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu bertujuan untuk mempromosikan Seni dan Budaya Papua,yang mana setiap Kabupaten/Kota menampilkan tarian-tarian tradisional dari masing-masing daerah.
Untuk acara ini Kabupaten Keerom tidak tinggal diam begitu saja, tetapi juga menampilkan Tarian Tradisional yaitu Tarian Cenderawasih dari Kampung Ampas, Distrik Waris Kabupaten Keerom.
“Dalam Festival Danau Sentani yang ke 6, Kabupaten Keerom telah tampil yang kedua kalinya, pertama membawa Tarian Tradisional Tarian Dewan dari Kampung Banda, Distrik Waris pada Tahun 2011 dan di Tahun 2013 membawa Tarian Tradisional Tarian Cenderawasih dari Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom,”ungkap Kepala Seksi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (DISPORABUB) Kabupaten Keerom,Yakobus May saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, (21/06/2013) jumat kemarin.
Dengan ditampilkannya Tarian Tradisional Kabupaten Keerom, selain mengisi undangan dari pihak penyelenggara Festival Danau Sentani, Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom sekaligus mempromosikan Seni dan Budaya Kabupaten Keerom, khususnya dari Distrik Waris, sehingga tarian Tradisional Kabupaten Keerom bisa lebih dikenal baik dari masyarakat asli Papua itu sendiri maupun Orang luar daerah yang datang di Festival Danau Sentani.
Untuk Budaya di wilayah Keerom sangat banyak,tetapi belum digali secara baik kedalam sehingga Budaya Keerom harus benar-benar diberdayagunakan di kampung-kampung.”dari survei ke kampung-kampung melihat tarian tradisional masyarakat dari sekian tarian tradisional, Tarian Cenderawaih dari Kampung Ampas, Distrik Waris untuk ditampilkan dalam pentas Festival Danau Sentani yang ke 6,” ujarnya.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan terus melakukan pendataan Seni dan Budaya asal Kabupaten Keerom dengan baik, serta melakukan langkah-langkah, salah satunya mempromosikan Budaya Keerom agar Budaya Keerom itu masih ada dan masih dijaga secara baik.”Seni dan Budaya Keerom harus dilestarikan secara baik dan dipertahankan,”ujar Yakobus. [BintangPapua| BintangPapua]
Untuk acara ini Kabupaten Keerom tidak tinggal diam begitu saja, tetapi juga menampilkan Tarian Tradisional yaitu Tarian Cenderawasih dari Kampung Ampas, Distrik Waris Kabupaten Keerom.
“Dalam Festival Danau Sentani yang ke 6, Kabupaten Keerom telah tampil yang kedua kalinya, pertama membawa Tarian Tradisional Tarian Dewan dari Kampung Banda, Distrik Waris pada Tahun 2011 dan di Tahun 2013 membawa Tarian Tradisional Tarian Cenderawasih dari Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom,”ungkap Kepala Seksi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (DISPORABUB) Kabupaten Keerom,Yakobus May saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, (21/06/2013) jumat kemarin.
Dengan ditampilkannya Tarian Tradisional Kabupaten Keerom, selain mengisi undangan dari pihak penyelenggara Festival Danau Sentani, Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom sekaligus mempromosikan Seni dan Budaya Kabupaten Keerom, khususnya dari Distrik Waris, sehingga tarian Tradisional Kabupaten Keerom bisa lebih dikenal baik dari masyarakat asli Papua itu sendiri maupun Orang luar daerah yang datang di Festival Danau Sentani.
Untuk Budaya di wilayah Keerom sangat banyak,tetapi belum digali secara baik kedalam sehingga Budaya Keerom harus benar-benar diberdayagunakan di kampung-kampung.”dari survei ke kampung-kampung melihat tarian tradisional masyarakat dari sekian tarian tradisional, Tarian Cenderawaih dari Kampung Ampas, Distrik Waris untuk ditampilkan dalam pentas Festival Danau Sentani yang ke 6,” ujarnya.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan terus melakukan pendataan Seni dan Budaya asal Kabupaten Keerom dengan baik, serta melakukan langkah-langkah, salah satunya mempromosikan Budaya Keerom agar Budaya Keerom itu masih ada dan masih dijaga secara baik.”Seni dan Budaya Keerom harus dilestarikan secara baik dan dipertahankan,”ujar Yakobus. [BintangPapua| BintangPapua]