Prevalensi HIV/AIDS di Tanah Papua 2,4 Persen
pada tanggal
Saturday, 22 June 2013
KOTA JAYAPURA – Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan HIV (P2H) Dinkes Papua, Dr. Ni Nyoman Sri Antari mengakui di tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) saat ini 2,4 persen prevalensi HIV/AIDS.
Angka itu merupakan masalah besar karena sangat didukung oleh keadaan di Papua.
“Jadi ketidaktahuan informasi yang kurang, sangat kita harapkan sebenarnya kepada masyarakat lebih luas untuk mencegah, karena kalau tidak akan menjadi bumerang di Papua,” kata perempuan asal Bali itu. Masalah 2,4 persen itu kata dia bukan masalah yang ringan.
Itu sebabnya dia berharap semua pihak untuk bersatu, bergandengan tangan bekerja sekeras mungkin agar masalah tersebut bisa ditekan, karena hal ini bukan masalah Dinkes saja, tapi semua pihak, termasuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
“Semua kita bertanggungjawab untuk itu,”tuturnya di Hotel Aston Jayapura, Senin (10/06/2013). Dia mengatakan, Dinas Kesehatan terbatas dalam penanggulangan HIV/AIDS karena keterbatasn dana. Itu sebabnya ada institutusi lain yang juga bisa mengambil peran, karena dana ada di mana-mana.
“Mari kita membangun berwawasan sehat. Itu yang kita harapkan sebenarnya,”ujarnya. Ia mengatakan, dirinya sendiri merasa jika kondisi begini demikian, tidak akan berhasil untuk menekan angka HIV di Papua yang semakin mengkuatirkan.
“Kita harus bersatu, kita harus koordinasi lintas program, lintas sektor, bergandengtangan, HIV kita bisa tekan. Kalau pun tahun ini masih tinggi, tapi begitu kita bergandeng tangan, kita bisa tekan dengan cepat,” ungkapnya. Dia mengatakan, untuk sementara di Papua kasus HIV tertinggi di Kabupaten Mimika kemudian Kota Jayapura.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, One Wakur mengakui dalam beberapa tahun terakir ini penemuan kasus HIV sudah semakin meningkat. “Sampai Desember 2012, sebanyak 13.276 kasus HIV dan AIDS di Provinsi Papua. Tapi masih belum cukup karena masih membutuhkan kerja keras bersama untuk menawarkan testing HIV kepada setiap pasien baruu yang diharapkan dapat mempercepat deteksi kasus baru tersebut,”bilang One Wakur saat membuka pelaithan IMAI bagi petugas layanan kesehatan di Tanah Papua, Senin, (10/06/2013) di Hotel Aston Jayapura. [TabloidJubi]
Angka itu merupakan masalah besar karena sangat didukung oleh keadaan di Papua.
“Jadi ketidaktahuan informasi yang kurang, sangat kita harapkan sebenarnya kepada masyarakat lebih luas untuk mencegah, karena kalau tidak akan menjadi bumerang di Papua,” kata perempuan asal Bali itu. Masalah 2,4 persen itu kata dia bukan masalah yang ringan.
Itu sebabnya dia berharap semua pihak untuk bersatu, bergandengan tangan bekerja sekeras mungkin agar masalah tersebut bisa ditekan, karena hal ini bukan masalah Dinkes saja, tapi semua pihak, termasuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
“Semua kita bertanggungjawab untuk itu,”tuturnya di Hotel Aston Jayapura, Senin (10/06/2013). Dia mengatakan, Dinas Kesehatan terbatas dalam penanggulangan HIV/AIDS karena keterbatasn dana. Itu sebabnya ada institutusi lain yang juga bisa mengambil peran, karena dana ada di mana-mana.
“Mari kita membangun berwawasan sehat. Itu yang kita harapkan sebenarnya,”ujarnya. Ia mengatakan, dirinya sendiri merasa jika kondisi begini demikian, tidak akan berhasil untuk menekan angka HIV di Papua yang semakin mengkuatirkan.
“Kita harus bersatu, kita harus koordinasi lintas program, lintas sektor, bergandengtangan, HIV kita bisa tekan. Kalau pun tahun ini masih tinggi, tapi begitu kita bergandeng tangan, kita bisa tekan dengan cepat,” ungkapnya. Dia mengatakan, untuk sementara di Papua kasus HIV tertinggi di Kabupaten Mimika kemudian Kota Jayapura.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, One Wakur mengakui dalam beberapa tahun terakir ini penemuan kasus HIV sudah semakin meningkat. “Sampai Desember 2012, sebanyak 13.276 kasus HIV dan AIDS di Provinsi Papua. Tapi masih belum cukup karena masih membutuhkan kerja keras bersama untuk menawarkan testing HIV kepada setiap pasien baruu yang diharapkan dapat mempercepat deteksi kasus baru tersebut,”bilang One Wakur saat membuka pelaithan IMAI bagi petugas layanan kesehatan di Tanah Papua, Senin, (10/06/2013) di Hotel Aston Jayapura. [TabloidJubi]