Malam Minggu di Kota Sorong, Kebut-kebutan dan Pesta Miras Hingga ke Bandara Domine Eduard Osok
pada tanggal
Tuesday, 11 June 2013
KOTA SORONG - Aksi pengendara motor yang kebut-kebutan di jalanan terlebih sambil mengangkat ban depan motor sangat menganggu kelancaran lalulintas di jalan. Aksi serupa selalu terlihat di sepanjang jalan di Tembok Berlin terutama saat malam minggu hingga minggu dinihari.
Didominasi remaja, beberapa kendaraan seliweran dengan kecepatan tinggi dan mengangkat ban depan, aksi tersebut sangat membahayakan. Kerawanan bukan hanya mengancam bagi pengendara jika terjatuh di aspal tapi juga mengancam keselamatan pengendara laibbta yang ada dibelakang.
Seperti yang terpantau wartawan, Sabtu malam lalu (08/06/2013), sekitar pukul 23.30 WIT beberapa pengendara umumnya motor melakukan aksi nekat itu di jalanan.
Akibatnya banyak pengendara yang harus melaju pelan dan mengambil jalur menepi dipinggir jalan guna mengghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Aksi nekat tersebut memang cukup meresahkan.
Dikhawatirkan kesalahan yang dibuat pengendara dapat menabrak pengendara lain. Seorang warga yang sempat berbincang dengan Koran ini, mengatakan kejadian seperti itu hamper setiap malam dilakukan. Namun biasanya marak saat malam minggu. Sekedar untuk unjuk kebolehan atau pun mencari perhatian warga yang sedang nongkrong di tembok.
Namun demikian, menurutnya seharusnya menggunakan arena khusus sehingga tidak mengganggu pengendara lain.
"Sebenarnya bagus juga kalau di tempat sendiri begitu, jangan di jalanan kan kasihan kaya motor yang lewat harus takut-takut," katanya.
Sementara itu, di pinggir jalan depan Bandara Domine Eduard Osok (DEO), aktifitas malam minggu masih didominasi para remaja yang nongkrong sambil pesta minuman keras. Malam minggu kemarin beberapa mobil, memutar lagu dengan keras dan sambil berjoged di pinggir jalan.
Diselingi pesta miras, botol miras yang telah kosong pun sempat dibuang dengan cara dilempar dibatu hingga pecah berantakan. Bahkan sekelompok remaja dengan motor nongkrong didepan pintu masuk bandara. Didalam bandara sendiri, beberapa pasangan kencan sedang asyk berpacaran. [RadarSorong| RRI]
Didominasi remaja, beberapa kendaraan seliweran dengan kecepatan tinggi dan mengangkat ban depan, aksi tersebut sangat membahayakan. Kerawanan bukan hanya mengancam bagi pengendara jika terjatuh di aspal tapi juga mengancam keselamatan pengendara laibbta yang ada dibelakang.
Seperti yang terpantau wartawan, Sabtu malam lalu (08/06/2013), sekitar pukul 23.30 WIT beberapa pengendara umumnya motor melakukan aksi nekat itu di jalanan.
Akibatnya banyak pengendara yang harus melaju pelan dan mengambil jalur menepi dipinggir jalan guna mengghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Aksi nekat tersebut memang cukup meresahkan.
Dikhawatirkan kesalahan yang dibuat pengendara dapat menabrak pengendara lain. Seorang warga yang sempat berbincang dengan Koran ini, mengatakan kejadian seperti itu hamper setiap malam dilakukan. Namun biasanya marak saat malam minggu. Sekedar untuk unjuk kebolehan atau pun mencari perhatian warga yang sedang nongkrong di tembok.
Namun demikian, menurutnya seharusnya menggunakan arena khusus sehingga tidak mengganggu pengendara lain.
"Sebenarnya bagus juga kalau di tempat sendiri begitu, jangan di jalanan kan kasihan kaya motor yang lewat harus takut-takut," katanya.
Sementara itu, di pinggir jalan depan Bandara Domine Eduard Osok (DEO), aktifitas malam minggu masih didominasi para remaja yang nongkrong sambil pesta minuman keras. Malam minggu kemarin beberapa mobil, memutar lagu dengan keras dan sambil berjoged di pinggir jalan.
Diselingi pesta miras, botol miras yang telah kosong pun sempat dibuang dengan cara dilempar dibatu hingga pecah berantakan. Bahkan sekelompok remaja dengan motor nongkrong didepan pintu masuk bandara. Didalam bandara sendiri, beberapa pasangan kencan sedang asyk berpacaran. [RadarSorong| RRI]