Kantor Bupati Intan Jaya Ludes Terbakar, Natalis Tabuni Minta Polisi Usut Tuntas
pada tanggal
Tuesday, 25 June 2013
KOTA JAYAPURA - Kantor Bupati Intan Jaya, Provinsi Papua, yang verada di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (19/06/2013) sekitar pukul 23.30 WIT dilahap si jago merah. Akibatnya, bangunan kantor itu ludes, rata dengan tanah. Surat-surat penting dan peralatan kantor yang ada di dalamnya juga ikut hangus terbakar.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. I Gede Sumerta Jaya,SIK saat dikonfirmasi wartawan Kamis (20/06/2013) mengatakan, kebakaran itu diduga karena korsleting listrik.
"Tidak ada korban jiwa atas kebakaran itu, hanya aset Pemda dan berkas-berkas penting hangus terbakar,"katanya.
I Gede mengatakan, guna mengungkap penyebab kebakaran itu, Polda Papua saat ini sedang melakukan penyelidikan dan akan mendatangkan Tim Laboratorium Forensik dari Makassar.
Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni,SS,M.Si kemarin menemui Kapolda Papua untuk meminta bantuan penyelidikan atas kasus kebakaran tersebut.
"Bahwa pada prinsipnya kami dari Pemerintah Daerah minta dukungan penyelidikan sampai tuntas. Yang jelas kantor bupati terbakar dan ini masih status sebagai kebakaran," jelas Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, SS, M.Si.
Menurut Bupati, Kapolda sudah memerintahkan pejabat terkait untuk ke daerah untuk dilakukan penyelidikan dan juga penelitian terutama investigasi. Setelah itu barulah ditemukan motifnya apakah ini murni kebakaran atau pembakaran oleh kelompok tertentu.
Natalis juga menyampaikan bahwa hingga kini belum ada informasi saksi yang tertangkap atau yang diperiksa. Yang jelas kantor Bupati Intan Jaya ini diresmikan pada tahun 2010 dengan anggaran mencapai Rp 9 miliar, sehingga menurut Natalis, kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 20 miliar.
"Yang terbakar tidak hanya kantor saya, tapi di dalamnya itu ada kantor wakil bupati, sekretaris daerah, asisten I, asisten II, dan asisten III. Terus ada enam kabag, aula kantor bupati, juga ada beberapa ruangan untuk ruang cadangan, kemudian ruang genset. Jadi kantor ini bentuknya letter U," paparnya.
Tidak hanya itu, Natalis juga menjelaskan bahwa semua konstruksi terbuat dari kayu sehingga tidak ada barang maupun dokumen yang selamat karena kebakaran terjadi pada malam hari ditambah hujan lebat.
"Kantor pemerintah sementara akan pindah ke gedung serba guna. Nanti kami akan pindah ke sana setelah disekat-sekat, supaya tidak terjadi kevakuman pemerintahan, dan jaraknya lumayan dekat sekitar 200 meter," ujar Natalis.
Ditanyai apakah mungkin kebakaran itu terjadi karena korsleting listrik? Natalis Tabuni menjelaskan bahwa itu hanya dugaan sementara saja. "Menurut kami tidak ada aktivitas kantor dan aliran listrik, tapi saya juga tidak menuduh siapa-siapa, jadi alangkah baiknya kita serahkan ke Polda dengan tim yang ada agar nanti diungkap. Yang jelas kami meminta kepada Kapolda agar mengusut ini dengan tuntas hingga ke ranah hukum supaya ada efek jera agar tidak terjadi lagi di kemudian hari termasuk aktor intelektualnya," tegasnya sambil menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ini.
Sementara itu saat memberikan keterangan di Rumah Makan Bagus Padang, Bayangkara, Kota Jayapura, kemarin, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni,SS,M.Si yang didampingi Wakil Bupati, Pendeta Yaan R. Kobogayaouw,S.Th,M.Div menjelaskan bahwa pemerintah sendiri belum mengetahui penyebab kebakaran ini. Namun, pihaknya meyakini bahwa kebakaran tersebut bukan karena korsleting, atau pun karena kelalaian stafnya di kantor. "Listrik saat itu padam, dan tak ada orang di sana," utaranya.
Meski demikian, Natalis Tabuni tak serta merta mengambing hitamkan oknum tertentu yang melakukan upaya pembakaran terhadap kantor bupati ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib guna mengungkap penyebab maupun motif atas terbakarnya kantor itu. [RadarSorong]
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. I Gede Sumerta Jaya,SIK saat dikonfirmasi wartawan Kamis (20/06/2013) mengatakan, kebakaran itu diduga karena korsleting listrik.
"Tidak ada korban jiwa atas kebakaran itu, hanya aset Pemda dan berkas-berkas penting hangus terbakar,"katanya.
I Gede mengatakan, guna mengungkap penyebab kebakaran itu, Polda Papua saat ini sedang melakukan penyelidikan dan akan mendatangkan Tim Laboratorium Forensik dari Makassar.
Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni,SS,M.Si kemarin menemui Kapolda Papua untuk meminta bantuan penyelidikan atas kasus kebakaran tersebut.
"Bahwa pada prinsipnya kami dari Pemerintah Daerah minta dukungan penyelidikan sampai tuntas. Yang jelas kantor bupati terbakar dan ini masih status sebagai kebakaran," jelas Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, SS, M.Si.
Menurut Bupati, Kapolda sudah memerintahkan pejabat terkait untuk ke daerah untuk dilakukan penyelidikan dan juga penelitian terutama investigasi. Setelah itu barulah ditemukan motifnya apakah ini murni kebakaran atau pembakaran oleh kelompok tertentu.
Natalis juga menyampaikan bahwa hingga kini belum ada informasi saksi yang tertangkap atau yang diperiksa. Yang jelas kantor Bupati Intan Jaya ini diresmikan pada tahun 2010 dengan anggaran mencapai Rp 9 miliar, sehingga menurut Natalis, kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 20 miliar.
"Yang terbakar tidak hanya kantor saya, tapi di dalamnya itu ada kantor wakil bupati, sekretaris daerah, asisten I, asisten II, dan asisten III. Terus ada enam kabag, aula kantor bupati, juga ada beberapa ruangan untuk ruang cadangan, kemudian ruang genset. Jadi kantor ini bentuknya letter U," paparnya.
Tidak hanya itu, Natalis juga menjelaskan bahwa semua konstruksi terbuat dari kayu sehingga tidak ada barang maupun dokumen yang selamat karena kebakaran terjadi pada malam hari ditambah hujan lebat.
"Kantor pemerintah sementara akan pindah ke gedung serba guna. Nanti kami akan pindah ke sana setelah disekat-sekat, supaya tidak terjadi kevakuman pemerintahan, dan jaraknya lumayan dekat sekitar 200 meter," ujar Natalis.
Ditanyai apakah mungkin kebakaran itu terjadi karena korsleting listrik? Natalis Tabuni menjelaskan bahwa itu hanya dugaan sementara saja. "Menurut kami tidak ada aktivitas kantor dan aliran listrik, tapi saya juga tidak menuduh siapa-siapa, jadi alangkah baiknya kita serahkan ke Polda dengan tim yang ada agar nanti diungkap. Yang jelas kami meminta kepada Kapolda agar mengusut ini dengan tuntas hingga ke ranah hukum supaya ada efek jera agar tidak terjadi lagi di kemudian hari termasuk aktor intelektualnya," tegasnya sambil menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ini.
Sementara itu saat memberikan keterangan di Rumah Makan Bagus Padang, Bayangkara, Kota Jayapura, kemarin, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni,SS,M.Si yang didampingi Wakil Bupati, Pendeta Yaan R. Kobogayaouw,S.Th,M.Div menjelaskan bahwa pemerintah sendiri belum mengetahui penyebab kebakaran ini. Namun, pihaknya meyakini bahwa kebakaran tersebut bukan karena korsleting, atau pun karena kelalaian stafnya di kantor. "Listrik saat itu padam, dan tak ada orang di sana," utaranya.
Meski demikian, Natalis Tabuni tak serta merta mengambing hitamkan oknum tertentu yang melakukan upaya pembakaran terhadap kantor bupati ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib guna mengungkap penyebab maupun motif atas terbakarnya kantor itu. [RadarSorong]