Impor Non-Migas Papua Terbesar dari Australia
pada tanggal
Saturday, 8 June 2013
KOTA JAYAPURA - Pada Februari 2013, impor dari negara utama sebesar 69,20 juta dolar Amerika, nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan nilainya pada Januari 2013 yang hanya sebesar 0,53 juta dolar Amerika.
Impor terbesar berasal dari Australia yang hampir seluruhnya berupa impor non migas.
Seluruh negara utama pada Februari 2013 tercatat melakukan kegiatan ekspor ke Papua, setelah hampir tidak ada ekspor ke Papua pada bulan sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Papua, Ir. Didik Koesbianto,M.si mengatakan, nilai itu meningkat setelah adanya kegiatan impor dari sejumlah negara, dimana pada Januari tahun ini hanya dari Cina yang melakukan kegiatan impor ke Papua.
Secara kumulatif Januari-Februari 2013, impor dari negara utama senilai 69,73 juta dolar Amerika atau turun 35,72 persen dibandingkan nilainya pada kumulatif yang sama tahun 2012.
Impor dari Australia memberikan andil terbesar yang mencapai 56,61 persen, dimana 63,52 persen diantaranya berupa impor bahan bakar diesel.
Kenaikan juga terjadi pada nilai impor dari negara lainnya menjadi 0,24 juta dolar Amerika, setelah absen pada Januari. [PapuaPosNabire]
Impor terbesar berasal dari Australia yang hampir seluruhnya berupa impor non migas.
Seluruh negara utama pada Februari 2013 tercatat melakukan kegiatan ekspor ke Papua, setelah hampir tidak ada ekspor ke Papua pada bulan sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Papua, Ir. Didik Koesbianto,M.si mengatakan, nilai itu meningkat setelah adanya kegiatan impor dari sejumlah negara, dimana pada Januari tahun ini hanya dari Cina yang melakukan kegiatan impor ke Papua.
Secara kumulatif Januari-Februari 2013, impor dari negara utama senilai 69,73 juta dolar Amerika atau turun 35,72 persen dibandingkan nilainya pada kumulatif yang sama tahun 2012.
Impor dari Australia memberikan andil terbesar yang mencapai 56,61 persen, dimana 63,52 persen diantaranya berupa impor bahan bakar diesel.
Kenaikan juga terjadi pada nilai impor dari negara lainnya menjadi 0,24 juta dolar Amerika, setelah absen pada Januari. [PapuaPosNabire]