Gubernur Enembe Klaim Perang Masyarakat Nduga di Wamena Telah Berhenti
pada tanggal
Monday, 10 June 2013
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mengklaim perang antar kelompok masyarakat Kabupaten Nduga di Wamena telah dihentikan. Perdamaian kedua kelompok telah dilakukan Kamis (06/06/2013) malam di Jayapura.
Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan pihaknya telah memanggil Bupati dan DPRD Nduga terkait masalah tersebut. Kedua petinggi itu telah bersepakat mengakhiri perang dan akan diselesaikan lewat jalur adat dalam waktu dekat. Pesta perdamaian adat akan dilakukan di lapangan terbuka di Wamena dalam waktu dekat.
“Bupati dan DPR pegang pada komitmen itu, karena sudah berapa kali mereka bicara lalu terjadi lagi, jadi Pak Kapolda, Wakapolda udah wanti-wanti mereka, kalau memang masih lanjut, dengan tindakan tegas, dengan tindakan hukum," ucap Gubernur Enembe.
Saat ditanya bahwa hal itu merupakan tanda kesepakatan untuk berhenti berperang, Gubernur menjelaskan bahwa tidak ada lagi perang dan formula perdamaiannya akan disepakati.
Perang antar kelompok di Wamena dipicu masalah pemekaran distrik, kampung dan daerah pemilihan. Akibat perang ini 8 orang tewas, diantaranya 5 orang dari kubu bupati dan sisanya dari kubu DPRD setempat. Dalam kasus ini, kepolisian setempat menangkap tiga orang yang diduga melakukan pembunuhan anggota DPRD Nduga di Sentani dan dikenakan pasal pembunuhan. [PortalKBR| PortalKBR]
Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan pihaknya telah memanggil Bupati dan DPRD Nduga terkait masalah tersebut. Kedua petinggi itu telah bersepakat mengakhiri perang dan akan diselesaikan lewat jalur adat dalam waktu dekat. Pesta perdamaian adat akan dilakukan di lapangan terbuka di Wamena dalam waktu dekat.
“Bupati dan DPR pegang pada komitmen itu, karena sudah berapa kali mereka bicara lalu terjadi lagi, jadi Pak Kapolda, Wakapolda udah wanti-wanti mereka, kalau memang masih lanjut, dengan tindakan tegas, dengan tindakan hukum," ucap Gubernur Enembe.
Saat ditanya bahwa hal itu merupakan tanda kesepakatan untuk berhenti berperang, Gubernur menjelaskan bahwa tidak ada lagi perang dan formula perdamaiannya akan disepakati.
Perang antar kelompok di Wamena dipicu masalah pemekaran distrik, kampung dan daerah pemilihan. Akibat perang ini 8 orang tewas, diantaranya 5 orang dari kubu bupati dan sisanya dari kubu DPRD setempat. Dalam kasus ini, kepolisian setempat menangkap tiga orang yang diduga melakukan pembunuhan anggota DPRD Nduga di Sentani dan dikenakan pasal pembunuhan. [PortalKBR| PortalKBR]