Gubernur Enembe Buka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XI se-Tanah Papua di Wamena
pada tanggal
Friday, 28 June 2013
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) se-tanah Papua yang ke 11, resmi dibuka oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Kamis (27/06/2013) malam di Stadion Pendidikan, Wamena berlangsung meriah.
Lomba Nyanyian Puji-pujian Gerejawi yang diikuti oleh kurang lebih 5300 peserta dari seluruh Kabupaten dan Kota Provinsi Papua dan Papua Barat ini merupakan perhelatan pesparawi dengan peserta terbanyak yang merupakan perhelatan terakhir yang diadakan oleh dua Provinsi di Tanah Papua ini secara bersama-sama, yang selanjutnya akan diadakan terpisah di masing-masing Provinsi. Pesparawi ini juga merupakan kali pertama diadakan di Lembah Baliem
Dalam sambutannya, Gubernur Papua, Lukas Enembe yang juga merupakan putra asli pegunungan mengatakan agar seluruh masyarakat di pegunungan khususnya di Jayawijaya dapat menjadi tuan rumah yang baik hingga perhelatan akbar dalam memuji Tuhan ini selesai pada 6 Juli mendatang.
“Saya berharapa agar masyarakat lembah Baliem sebagai tuan rumah dan masyarakat Pegunungan Tengah Papua tolong jaga para peserta dengan baik, jangan ada kekacauan, ciptakan damai dan suka cita bagi negeri ini,” tegas Lukas.
Dilanjutkannya, Pesparawi kali lebih bernilai dan bermakana bagi masyarakat provinsi Papua dan Papua. Untuk itu mari kita tunjukan kepada warga minoritas dinegeri ini bahwa kita juga menjadi warga mayoritas di Negara Kesatuan Republik Indonesia lewat pujian dan persembahan untuk memuliakan Tuhan.
Usai membacakan sambutan, Lukas Enembe langsung mengambil busur dan anak panah yang telah disediakan dan memanah salah satu balon sebagai tanda pembukaan Pesparawi, dan selanjutnya di ikuti dengan atraksi kembang api selama kurang lebih 5 menit yang membuat suasana di lokasi pembukaan berlangsung meriah.
Sebelumnya, para perserta Pesparawi melakukan Parade yang dimulai dari depan kantor Bupati Wamena pada siang harinya menuju ke tempat pembukaan acara di Stadion Pendidikan Wamena, dan selain peserta yang mencapai lima ribuan orang, masyarakat kota Wamena dan sekitarnya juga cukup antusias menyaksikan acara pembukaan tersebut yang di isi oleh tarian kolosal oleh ratusan muda-mudi di kota Wamena. [PapuaPos| PapuaPos]
Lomba Nyanyian Puji-pujian Gerejawi yang diikuti oleh kurang lebih 5300 peserta dari seluruh Kabupaten dan Kota Provinsi Papua dan Papua Barat ini merupakan perhelatan pesparawi dengan peserta terbanyak yang merupakan perhelatan terakhir yang diadakan oleh dua Provinsi di Tanah Papua ini secara bersama-sama, yang selanjutnya akan diadakan terpisah di masing-masing Provinsi. Pesparawi ini juga merupakan kali pertama diadakan di Lembah Baliem
Dalam sambutannya, Gubernur Papua, Lukas Enembe yang juga merupakan putra asli pegunungan mengatakan agar seluruh masyarakat di pegunungan khususnya di Jayawijaya dapat menjadi tuan rumah yang baik hingga perhelatan akbar dalam memuji Tuhan ini selesai pada 6 Juli mendatang.
“Saya berharapa agar masyarakat lembah Baliem sebagai tuan rumah dan masyarakat Pegunungan Tengah Papua tolong jaga para peserta dengan baik, jangan ada kekacauan, ciptakan damai dan suka cita bagi negeri ini,” tegas Lukas.
Dilanjutkannya, Pesparawi kali lebih bernilai dan bermakana bagi masyarakat provinsi Papua dan Papua. Untuk itu mari kita tunjukan kepada warga minoritas dinegeri ini bahwa kita juga menjadi warga mayoritas di Negara Kesatuan Republik Indonesia lewat pujian dan persembahan untuk memuliakan Tuhan.
Usai membacakan sambutan, Lukas Enembe langsung mengambil busur dan anak panah yang telah disediakan dan memanah salah satu balon sebagai tanda pembukaan Pesparawi, dan selanjutnya di ikuti dengan atraksi kembang api selama kurang lebih 5 menit yang membuat suasana di lokasi pembukaan berlangsung meriah.
Sebelumnya, para perserta Pesparawi melakukan Parade yang dimulai dari depan kantor Bupati Wamena pada siang harinya menuju ke tempat pembukaan acara di Stadion Pendidikan Wamena, dan selain peserta yang mencapai lima ribuan orang, masyarakat kota Wamena dan sekitarnya juga cukup antusias menyaksikan acara pembukaan tersebut yang di isi oleh tarian kolosal oleh ratusan muda-mudi di kota Wamena. [PapuaPos| PapuaPos]