Freeport Diminta Beri Makan Pendulang Tradisional di Tembagapura
pada tanggal
Tuesday, 25 June 2013
KOTA JAYAPURA - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Papua meminta agar PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan makanan kepada pendulang.
"Para pendulang yang terdiri dari warga setempat di Tembagapura telah kehabisan makanan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan di Jayapura, Jumat (21/06/2013).
Kapolda menjelaskan PTFI harus membuka kembali operasi tambang diareal open pit atau tambang terbuka di Tembagapura. Pasalnya, pembukaan tambang ini harus dilakukan untuk meredam penjarahan para pendulang tradisional di areal tersebut.
"Saat ini aktifitas di Grassberg khususnya open pit ditutup, otomatis akan tertutup, tidak ada produksi, sehingga akibatnya aliran tailing yang jadikan bahan untuk dulangan itu tidak ada, tinggal sisa-sisa seperti kerak-keraknya, mungkin itulah yang diambil kemarin," urai Kapolda
Ia menuturkan, pihaknya saat ini sedang melakukan negosiasi. Dimana pihaknya meminta kepada PTFI untuk memberikan bantuan makanan.
"Kita juga meminta kepada Kementrian ESDM melalui berbagai jalur agar produksi yang di open pit yaitu tambang terbuka agar dibuka kembali, khususnya bagian terowongan, tetap dilakukan investigasi. Meskipun demikian, diatas tidak ada kaitannya," urainya.
Sebelumnya, terjadi penjarahan di mile 74 areal tambang PTFI yang diduga dilakukan oleh lebih dari 80 orang pendulang tradisional. Akibat penjarahan tersebut, 13 unit mobil dirusak, pos securicor juga disertai pembobolan tangki konsentrat. Hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka kasus tersebut. [Antara]
"Para pendulang yang terdiri dari warga setempat di Tembagapura telah kehabisan makanan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian kepada wartawan di Jayapura, Jumat (21/06/2013).
Kapolda menjelaskan PTFI harus membuka kembali operasi tambang diareal open pit atau tambang terbuka di Tembagapura. Pasalnya, pembukaan tambang ini harus dilakukan untuk meredam penjarahan para pendulang tradisional di areal tersebut.
"Saat ini aktifitas di Grassberg khususnya open pit ditutup, otomatis akan tertutup, tidak ada produksi, sehingga akibatnya aliran tailing yang jadikan bahan untuk dulangan itu tidak ada, tinggal sisa-sisa seperti kerak-keraknya, mungkin itulah yang diambil kemarin," urai Kapolda
Ia menuturkan, pihaknya saat ini sedang melakukan negosiasi. Dimana pihaknya meminta kepada PTFI untuk memberikan bantuan makanan.
"Kita juga meminta kepada Kementrian ESDM melalui berbagai jalur agar produksi yang di open pit yaitu tambang terbuka agar dibuka kembali, khususnya bagian terowongan, tetap dilakukan investigasi. Meskipun demikian, diatas tidak ada kaitannya," urainya.
Sebelumnya, terjadi penjarahan di mile 74 areal tambang PTFI yang diduga dilakukan oleh lebih dari 80 orang pendulang tradisional. Akibat penjarahan tersebut, 13 unit mobil dirusak, pos securicor juga disertai pembobolan tangki konsentrat. Hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka kasus tersebut. [Antara]