Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Pulau Jawa Dukung Papua Barat Menjadi Anggota Melanesian Sperahead Groups (MSG)
pada tanggal
Tuesday, 11 June 2013
YOGJAKARTA - Ketua Umum Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Rinto Kogoya mendukung sikap rumpun negara-negara Melanesia untuk menjadikan Papua Barat sebagai anggota Melanesian Sperahead Groups (MSG) atau dukung Papua Barat jadi anggota Ujung Tombak Melanesia.
“AMP juga mendesak Indonesia untuk Membuka Ruang Demokrasi dan Memberikan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua,”kata Rinto Kogoya dalam press releasenya kepada wartawan pada Senin(10/06/2013) malam.
Dikatakan pernyataan AMP ini juga diawali dengan aksi Aliansi Mahasiswa Papua di Yogyakarta yang dimulai pukul 10,30 WIB berangkat dari Asrama Mahasiswa Papua di Wisma Kamasan I, Jalan Kusumanegara - O KM perempatan Kantor Pos Jogja. Aksi ini diikuti oleh puluhan massa mahasiswa Papua yang berkuliah di Kota Gudeg Yogjakarta.
Bukan hanya di Jogja saja, aksi ini juga berlangsung di Kota Solo. Aksi di Solo dimulai pukul 10.30 WIB dipusatkan di Bundaran Gladag, Solo Jawa Tengah. Aksi ini melibatkan puluhan mahasiswa Papua di Kota Studi Solo.
Sedangkan mahasiswa Papua di Jawa Barat mulai star pukul 10.30 WIB bertempat di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II, Jalan Cilaki 59 dekat Gedung Sate Bandung. Aksi ini juga didukung oleh puluhan mahasiswa yang kuliah di Kota Bandung dan sekitarnya.
Dikatakan pelaksanaan Melanesian Spearhead Groups (MSG) Summit pada pertengahan Juni ini di kota Noumea, New Caledonia (Kaledonia Baru), salah satu pembahasannya adalah proposal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) untuk mengajukan Papua Barat menjadi anggota MSG.
Dalam releasenya Rinto mengatakan WPNCL yang merupakan wadah diplomasi gerakan kemerdekaan Papua di wilayah Pasifik Selatan telah melakukan lobi diplomasi dibeberapa negara-negara rumpun Melanesia seperti Vanuatu, Fiji, Kepulauan Salomon dan Kanaky. Diplomasi WPNCL diwilayah pasifik merupakan suatu kemajuan, yang mana persoalan Papua akan menjadi topik pembahasan dalam MSG Summit kali ini.
Melanesian Spearhead Group (MSG) dibentuk berdasarkan “Agreed Principles of Cooperation Among Independent States of Melanesia” yang ditandatangani di Port Vila pada 14 Maret 1988. MSG beranggotakan Fiji, Front de liberation nationale kanak et socialiste (FLNKS) Kaledonia Baru, Papua Nugini, Solomon Islands, dan Vanuatu.
MSG yang merupakan forum bilateral negara-negara rumpun Melanesia, menganggap persoalan Papua merupakan persoalan sesama rumpun Melanesia yang berada dibawah koloni Indonesia.Sehingga, MSG Summit kali ini di Kaledonia Baru akan menjadikan persoalan Papua sebagai suatu topik selain isu-isu lain yang ada diwilayah Pasifik Selatan. [TabloidJubi| TabloidJubi]
“AMP juga mendesak Indonesia untuk Membuka Ruang Demokrasi dan Memberikan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua,”kata Rinto Kogoya dalam press releasenya kepada wartawan pada Senin(10/06/2013) malam.
Dikatakan pernyataan AMP ini juga diawali dengan aksi Aliansi Mahasiswa Papua di Yogyakarta yang dimulai pukul 10,30 WIB berangkat dari Asrama Mahasiswa Papua di Wisma Kamasan I, Jalan Kusumanegara - O KM perempatan Kantor Pos Jogja. Aksi ini diikuti oleh puluhan massa mahasiswa Papua yang berkuliah di Kota Gudeg Yogjakarta.
Bukan hanya di Jogja saja, aksi ini juga berlangsung di Kota Solo. Aksi di Solo dimulai pukul 10.30 WIB dipusatkan di Bundaran Gladag, Solo Jawa Tengah. Aksi ini melibatkan puluhan mahasiswa Papua di Kota Studi Solo.
Sedangkan mahasiswa Papua di Jawa Barat mulai star pukul 10.30 WIB bertempat di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II, Jalan Cilaki 59 dekat Gedung Sate Bandung. Aksi ini juga didukung oleh puluhan mahasiswa yang kuliah di Kota Bandung dan sekitarnya.
Dikatakan pelaksanaan Melanesian Spearhead Groups (MSG) Summit pada pertengahan Juni ini di kota Noumea, New Caledonia (Kaledonia Baru), salah satu pembahasannya adalah proposal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) untuk mengajukan Papua Barat menjadi anggota MSG.
Dalam releasenya Rinto mengatakan WPNCL yang merupakan wadah diplomasi gerakan kemerdekaan Papua di wilayah Pasifik Selatan telah melakukan lobi diplomasi dibeberapa negara-negara rumpun Melanesia seperti Vanuatu, Fiji, Kepulauan Salomon dan Kanaky. Diplomasi WPNCL diwilayah pasifik merupakan suatu kemajuan, yang mana persoalan Papua akan menjadi topik pembahasan dalam MSG Summit kali ini.
Melanesian Spearhead Group (MSG) dibentuk berdasarkan “Agreed Principles of Cooperation Among Independent States of Melanesia” yang ditandatangani di Port Vila pada 14 Maret 1988. MSG beranggotakan Fiji, Front de liberation nationale kanak et socialiste (FLNKS) Kaledonia Baru, Papua Nugini, Solomon Islands, dan Vanuatu.
MSG yang merupakan forum bilateral negara-negara rumpun Melanesia, menganggap persoalan Papua merupakan persoalan sesama rumpun Melanesia yang berada dibawah koloni Indonesia.Sehingga, MSG Summit kali ini di Kaledonia Baru akan menjadikan persoalan Papua sebagai suatu topik selain isu-isu lain yang ada diwilayah Pasifik Selatan. [TabloidJubi| TabloidJubi]