Romanus Mbaraka Resmikan Taman Lingkaran Brawijaya (Libra)
pada tanggal
Tuesday, 28 May 2013
MERAUKE - Ribuan masyarakat di Kabupaten Merauke, Senin (27/05/2013), menghadiri peresmian Taman Lingkaran Brawijaya (Libra) yang dibangun beberapa bulan lalu dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai kurang lebih delapan milyar. Peresmian dilakukan melalui penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Upacara peresmian yang dimulai sekitar pukul 16.00 Wit. Ribuan masyarakat tumpah ruah di sekitar Taman Libra sambil mengikuti prosesi mulai dari pembukaan hingga penekanan tombol serta penandatanganan prasasti oleh Bupati Merauke. Beberapa saat kemudian, dentuman petasan menggelegar di udara selama kurang lebih stengah jam lamanya. Moment tersebut dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat dengan mengabadikan gambar.
Sementara Bupati Merauke dalam sambutannya mengatakan, teka teki tentang 969 yang diplesetkan selama ini, akhirnya bisa didengar secara langsung oleh masyarakat yang menghuni Bumi Anim Ha ini.
“Ada beberapa symbol yang terdapat di bangunan Libra tersebut. Tetapi yang menjadi sorotan dan tanda tanya masyarakat adalah makna dari 969. Sehingga pada sore hari ini juga, saya membuka mulut dan menyampaikan secara langsung makna yang sebenarnya,” ujar dia.
Dikatakan, makna 969 adalah menyangkut martabat, sejarah perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pemersatu semua orang Merauke serta kecerdasan anak negeri Bumi Anim Ha. Sedangkan Libra itu sendiri merupakan keseimbangan empat sisi dunia yang identik dengan empat golongan adat dan bercorak cerdas dalam berpikir, bekerja keras, bertanggungjawab, harmonis dan berkeadilan serta transparan.
Lebih lanjut Bupati Merauke mengungkapkan, pokok pikiran untuk membangun Libra di tengah kota tidak lain karena Merauke dalam lintasan kota di Nusantara yang adalah kota tua berwajah lesu, kusut dan tua serta sebagai garda terdepan di Timur Nusantara antara RI dengan PNG di darat dan RI dengan Australia di laut. [TabloidJubi| TabloidJubi ]
Upacara peresmian yang dimulai sekitar pukul 16.00 Wit. Ribuan masyarakat tumpah ruah di sekitar Taman Libra sambil mengikuti prosesi mulai dari pembukaan hingga penekanan tombol serta penandatanganan prasasti oleh Bupati Merauke. Beberapa saat kemudian, dentuman petasan menggelegar di udara selama kurang lebih stengah jam lamanya. Moment tersebut dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat dengan mengabadikan gambar.
Sementara Bupati Merauke dalam sambutannya mengatakan, teka teki tentang 969 yang diplesetkan selama ini, akhirnya bisa didengar secara langsung oleh masyarakat yang menghuni Bumi Anim Ha ini.
“Ada beberapa symbol yang terdapat di bangunan Libra tersebut. Tetapi yang menjadi sorotan dan tanda tanya masyarakat adalah makna dari 969. Sehingga pada sore hari ini juga, saya membuka mulut dan menyampaikan secara langsung makna yang sebenarnya,” ujar dia.
Dikatakan, makna 969 adalah menyangkut martabat, sejarah perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pemersatu semua orang Merauke serta kecerdasan anak negeri Bumi Anim Ha. Sedangkan Libra itu sendiri merupakan keseimbangan empat sisi dunia yang identik dengan empat golongan adat dan bercorak cerdas dalam berpikir, bekerja keras, bertanggungjawab, harmonis dan berkeadilan serta transparan.
Lebih lanjut Bupati Merauke mengungkapkan, pokok pikiran untuk membangun Libra di tengah kota tidak lain karena Merauke dalam lintasan kota di Nusantara yang adalah kota tua berwajah lesu, kusut dan tua serta sebagai garda terdepan di Timur Nusantara antara RI dengan PNG di darat dan RI dengan Australia di laut. [TabloidJubi| TabloidJubi ]