Polda Papua Akan Periksa Rekening Gendut Anggotanya
pada tanggal
Tuesday, 14 May 2013
KOTA SORONG - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Polisi Paulus Waterpauw, mengatakan, pihaknya telah memeriksa Labora Sitorous, anggota Polres Sorong, Papua Barat, terkait keterlibatannya dalam sejumlah kasus ilegal serta kepemilikan rekening hingga ratusan miliar.
"Sudah dipanggil. Semua ini mengedepankan asas hukum. Jadi, kalau memang benar terbukti, ya pasti diproses lanjut. Tidak mungkin dibiarkan," kata dia, Senin, 13 Mei 2013.
Paulus mengatakan, polisi tak pernah membuka celah bagi anggotanya berbuat nakal, termasuk berbisnis yang merugikan. "Saya sudah mendapat informasi bahwa dia diperiksa, hanya ini masih dalam tahap penyelidikan. Yang bersangkutan belum dikenakan pasal atau menjadi tersangka," ujarnya.
Kepolisian, kata dia, tidak akan membiarkan jika Labora Sitorus terbukti menggunakan kewenangannya untuk tindakan melanggar hukum. "Yang bersangkutan belum ditahan. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan. Setelah itu, baru dilihat apakah ditahan atau tidak," katanya.
Labora Sitorous diduga terlibat dalam bisnis haram pengolahan kayu ilegal di Sorong, Papua Barat. Sumber Tempo mengatakan, Sitorus juga ikut "bermain" BBM ilegal. "Itu beritanya sudah di mana-mana, kemarin kayu yang ditangkap itu kan punya dia, begitu juga soal BBM," kata H, informan Tempo di Sorong.
Menurut dia, kabar soal Sitorus diketahui banyak orang. "Karena dia satu-satunya yang punya pulau di Raja Ampat, orang semua tahu itu. Mungkin saja karena bisnisnya, dia akhirnya punya uang banyak," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, Sitorus belum bisa dihubungi. "Agak susah memang, tidak banyak orang yang pernah ke rumahnya untuk berbicara dengan dia," H menambahkan. [Tempo]
"Sudah dipanggil. Semua ini mengedepankan asas hukum. Jadi, kalau memang benar terbukti, ya pasti diproses lanjut. Tidak mungkin dibiarkan," kata dia, Senin, 13 Mei 2013.
Paulus mengatakan, polisi tak pernah membuka celah bagi anggotanya berbuat nakal, termasuk berbisnis yang merugikan. "Saya sudah mendapat informasi bahwa dia diperiksa, hanya ini masih dalam tahap penyelidikan. Yang bersangkutan belum dikenakan pasal atau menjadi tersangka," ujarnya.
Kepolisian, kata dia, tidak akan membiarkan jika Labora Sitorus terbukti menggunakan kewenangannya untuk tindakan melanggar hukum. "Yang bersangkutan belum ditahan. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan. Setelah itu, baru dilihat apakah ditahan atau tidak," katanya.
Labora Sitorous diduga terlibat dalam bisnis haram pengolahan kayu ilegal di Sorong, Papua Barat. Sumber Tempo mengatakan, Sitorus juga ikut "bermain" BBM ilegal. "Itu beritanya sudah di mana-mana, kemarin kayu yang ditangkap itu kan punya dia, begitu juga soal BBM," kata H, informan Tempo di Sorong.
Menurut dia, kabar soal Sitorus diketahui banyak orang. "Karena dia satu-satunya yang punya pulau di Raja Ampat, orang semua tahu itu. Mungkin saja karena bisnisnya, dia akhirnya punya uang banyak," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, Sitorus belum bisa dihubungi. "Agak susah memang, tidak banyak orang yang pernah ke rumahnya untuk berbicara dengan dia," H menambahkan. [Tempo]