Pemerintah Kabupaten Puncak Siap Kelola Potensi Pariwisata Puncak Cartenz
pada tanggal
Thursday, 9 May 2013
KOTA JAYAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak, Provinsi Papua, bertekad mengelola objek wisata Puncak Cartenz yang merupakan situs budaya ternama dalam tujuh puncak tertinggi di dunia ini. Hingga Cartenz terus menarik wisata manca Negara di daerah ini.
“Kami akan anggarkan dana untuk mengatur potensi pariwisata di Puncak Cartenz, sehingga dapat memberikan masukan bagi Pendapatan Asli Daerah,” kata Bupati Puncak, Willem Wandik, di Jayapura, Rabu (08/05/2013).
Dirinya mengaku, Puncak Cartenz banyak dikunjungi oleh turis manca Negara, dengan demikian potensinya diharapkan tetap dikembangkan dan dijaga. “Puncak Cartenz memiliki nilai jual yang tinggi, sebagaimana di Papua banyak potensi pariwisata yang belum dikembangkan secara baik, demikian potensi pariwisata sepertii laut Raja Ampat merupakan kekayaan alam potensi wisata yang sudah menarik wisata manca Negara, sehingga ini mendorong kami juga mengelola Puncak Cartenz,” jelasnya.
Dikatakan, banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan dan memberikan pendapatan disektor tersebut bagi kehidupan masyarakat, namun kini masyarakat sudah banyak terjebak dalam masalah politik.
Gunung Cartenz adalah sebuah gunung yang terletak di Papua, Indonesia. Gunung ini memiliki tinggi setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut yang diselimuti salju abadi. Puncak gunung ini disebut “Piramida Cartenz”, dan juga Puncak Jaya, yang merupakan dataran tertinggi di Indonesia. Gunung ini adalah salah satu dari tujuh gunung yang dikenal sebagai Tujuh Puncak Dunia.
Sementara itu, dari informasi yang dikutip dari situs web Belantara Indonesia dikatakan, untuk bisa menggapai puncak Cartenz Pyramid pendaki harus memanjat menggunakan tali, maka dari itu keterampilan memanjat sangat penting di sini. Pendaki wajib menggunakan peralatan pendakian yang direkomendasikan, pastikan anda membawa semua yang ada di daftar itu. Metode ini memberikan keamanan dan kesempatan terbaik mendaki puncak.
Lemparan pertama untuk memanjat tali pertama adalah 1,5 jam dari base camp, berjalanlah menuju kaki puncak. Memanjat tali perlu ascender untuk naik dinding batu dengan ketinggian sekitar 60 m. Anda akan melakukan hal ini melalui beberapa tali memanjat sampai anda mendapatkan teras yang luas, teras datar ini memberikan keuntungan istirahat sebelum memulai mendaki puncaknya. Untuk sampai ke teras puncak akan memerlukan waktu 15 menit berjalan di atas batu ( pada dasarnya adalah dataran batu, tajam dan basah ).
Mendaki ke puncak akan lebih sulit dengan sampai kemiringan dinding 60 derajat dan ketinggi 45 – 50 m, ini akan membawa pendaki ke puncak bukit. Atur sendiri stamina anda dengan bergerak perlahan tapi pasti atau mengikuti tempo optimum anda. Dari puncak bukit anda dapat melihat pemandangan pertambangan di bawah, hutan hujan, hutan perawan Papua dan Laut Arafura. Namun anda dapat menikmati semua ini hanya pada hari cerah dan tidak ada awan di bawah puncak punggungan.
Lebih lanjut, dari titik ini ke Cartenz Base Camp akan memakan waktu 3,5 jam dengan berjalan perlahan di tengah – tengah lembah di sekitarnya dinding berbatu – batu. Perjalanan sedikit mudah dengan lumpur dan batu tajam sepanjang jalan. Sebelum memasuki Base Camp Area, Anda akan melewati 3 danau, biasanya disebut danau 1, danau 2 dan danau 3. Danau ini adalah berasal dari hujan dan Glazer. Perjalanan di sini akan lebih sulit.
Anda harus melewati “Pintu angin”; ini adalah pintu gerbang untuk memasuki lembah Base Camp Area. Angin bertiup sangat kuat di sini dan di sini langkah anda perlu sedikit lebih cepat. Setelah itu pendaki melewati daerah datar dengan banyak danau kecil, lalu setelah beberapa saat pendaki akan tiba di Base Camp “Lembah Danau – Danau” (4.200 m). [TabloidJubi| Ekowisata]
“Kami akan anggarkan dana untuk mengatur potensi pariwisata di Puncak Cartenz, sehingga dapat memberikan masukan bagi Pendapatan Asli Daerah,” kata Bupati Puncak, Willem Wandik, di Jayapura, Rabu (08/05/2013).
Dirinya mengaku, Puncak Cartenz banyak dikunjungi oleh turis manca Negara, dengan demikian potensinya diharapkan tetap dikembangkan dan dijaga. “Puncak Cartenz memiliki nilai jual yang tinggi, sebagaimana di Papua banyak potensi pariwisata yang belum dikembangkan secara baik, demikian potensi pariwisata sepertii laut Raja Ampat merupakan kekayaan alam potensi wisata yang sudah menarik wisata manca Negara, sehingga ini mendorong kami juga mengelola Puncak Cartenz,” jelasnya.
Dikatakan, banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan dan memberikan pendapatan disektor tersebut bagi kehidupan masyarakat, namun kini masyarakat sudah banyak terjebak dalam masalah politik.
Gunung Cartenz adalah sebuah gunung yang terletak di Papua, Indonesia. Gunung ini memiliki tinggi setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut yang diselimuti salju abadi. Puncak gunung ini disebut “Piramida Cartenz”, dan juga Puncak Jaya, yang merupakan dataran tertinggi di Indonesia. Gunung ini adalah salah satu dari tujuh gunung yang dikenal sebagai Tujuh Puncak Dunia.
Sementara itu, dari informasi yang dikutip dari situs web Belantara Indonesia dikatakan, untuk bisa menggapai puncak Cartenz Pyramid pendaki harus memanjat menggunakan tali, maka dari itu keterampilan memanjat sangat penting di sini. Pendaki wajib menggunakan peralatan pendakian yang direkomendasikan, pastikan anda membawa semua yang ada di daftar itu. Metode ini memberikan keamanan dan kesempatan terbaik mendaki puncak.
Lemparan pertama untuk memanjat tali pertama adalah 1,5 jam dari base camp, berjalanlah menuju kaki puncak. Memanjat tali perlu ascender untuk naik dinding batu dengan ketinggian sekitar 60 m. Anda akan melakukan hal ini melalui beberapa tali memanjat sampai anda mendapatkan teras yang luas, teras datar ini memberikan keuntungan istirahat sebelum memulai mendaki puncaknya. Untuk sampai ke teras puncak akan memerlukan waktu 15 menit berjalan di atas batu ( pada dasarnya adalah dataran batu, tajam dan basah ).
Mendaki ke puncak akan lebih sulit dengan sampai kemiringan dinding 60 derajat dan ketinggi 45 – 50 m, ini akan membawa pendaki ke puncak bukit. Atur sendiri stamina anda dengan bergerak perlahan tapi pasti atau mengikuti tempo optimum anda. Dari puncak bukit anda dapat melihat pemandangan pertambangan di bawah, hutan hujan, hutan perawan Papua dan Laut Arafura. Namun anda dapat menikmati semua ini hanya pada hari cerah dan tidak ada awan di bawah puncak punggungan.
Lebih lanjut, dari titik ini ke Cartenz Base Camp akan memakan waktu 3,5 jam dengan berjalan perlahan di tengah – tengah lembah di sekitarnya dinding berbatu – batu. Perjalanan sedikit mudah dengan lumpur dan batu tajam sepanjang jalan. Sebelum memasuki Base Camp Area, Anda akan melewati 3 danau, biasanya disebut danau 1, danau 2 dan danau 3. Danau ini adalah berasal dari hujan dan Glazer. Perjalanan di sini akan lebih sulit.
Anda harus melewati “Pintu angin”; ini adalah pintu gerbang untuk memasuki lembah Base Camp Area. Angin bertiup sangat kuat di sini dan di sini langkah anda perlu sedikit lebih cepat. Setelah itu pendaki melewati daerah datar dengan banyak danau kecil, lalu setelah beberapa saat pendaki akan tiba di Base Camp “Lembah Danau – Danau” (4.200 m). [TabloidJubi| Ekowisata]