Pemerintah Cina Ingin Bangun Jalan Trans Wutung - Wewak dan Merauke - Daru
pada tanggal
Thursday, 30 May 2013
KOTA JAYAPURA – Pemerintah Cina ingin membangun jalan trans dari Wutung - Wewak sepanjang 300 Km dan jalan lintas dari Utara sampai Selatan atau Merauke-Daru (Ibukota Western Province) di Papua New Guinea (PNG), setelah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri PNG Peter O’Neill bertemu dan membicarakan hubungan antara PNG dan RI.
Demikian disampaikan Special Envoy of Papua New Guinea Government to Indonesia Ministry of Public Enterprises and State Invesments Franzalbert JA Joku ketika dikonfirmasi di Jayapura, Selasa (28/05/2013).
Dikatakan Joku, dalam pembicaraan kedua pemimpin negara tersebut disepakati adanya peningkatan hubungan antara RI-PNG di tingkat investasi dan perdagangan secara umum. Tapi ada hal-hal khusus yaitu Cina ingin bangun dan mengup-grade trans darat Wutung — Wewak sepajang 300 Km lebih melalui proyek multy years.
“Kepada siapa proyek ini mau dikasih yakni kepada para kontraktor di Indonesia yang berkedudukan di Jayapura, karena lebih gampang bisa menyangkau lahan pengembangan jalan itu dan juga lebih gampang mensuplai bahan bangunan termasuk seperti semen dan sirtu,” ujar Joku.
Kata dia, Cina juga telah menyepakati investasi pembangunan trans ingin membangun Wutung—Wewak sepanjang 300 Km dan jalan lintas dari Utara sampai Selatan atau Merauke-Daru dengan imbalan sejumlah lokasi emas dan gas bumi dikembangkan pemerintah Cina.
Joku mengatakan, pembangunan jalan lintas dari Utara –Selatan mendorong Joint Economic Development supaya masyarakat PNG dan masyarakat Indonesia yang hidup di Kabupaten-Kabupaten sepanjang perbatasan ikut menikmati pembangunan di kedua wilayah tersebut, karena tanpa menghadirkan infrastruktur jalan sulit membangun daerah perbatasan ini.
“Pembangunan di daerah perbatasan ini sangat penting karena kesejahteraan masyarakat yang hidup sepanjang jalan itu dan kesibukan menyekolahkan anaknya dan membangun dirinya, membangun bisnisnya, hidup ekonominya, sosialnya dan lain-lain,” katanya.
Dikatakan, beberapa hal sudah dibahas dan draf perjanjian-perjanjian sudah disiapkan untuk pemerintah PNG dan pemerintah Indonesia menandatanganinya dalam kunjungan kenegaraan Piter O’Neill ke Jakarta 17-19 Juni mendatang. [BintangPapua]
Demikian disampaikan Special Envoy of Papua New Guinea Government to Indonesia Ministry of Public Enterprises and State Invesments Franzalbert JA Joku ketika dikonfirmasi di Jayapura, Selasa (28/05/2013).
Dikatakan Joku, dalam pembicaraan kedua pemimpin negara tersebut disepakati adanya peningkatan hubungan antara RI-PNG di tingkat investasi dan perdagangan secara umum. Tapi ada hal-hal khusus yaitu Cina ingin bangun dan mengup-grade trans darat Wutung — Wewak sepajang 300 Km lebih melalui proyek multy years.
“Kepada siapa proyek ini mau dikasih yakni kepada para kontraktor di Indonesia yang berkedudukan di Jayapura, karena lebih gampang bisa menyangkau lahan pengembangan jalan itu dan juga lebih gampang mensuplai bahan bangunan termasuk seperti semen dan sirtu,” ujar Joku.
Kata dia, Cina juga telah menyepakati investasi pembangunan trans ingin membangun Wutung—Wewak sepanjang 300 Km dan jalan lintas dari Utara sampai Selatan atau Merauke-Daru dengan imbalan sejumlah lokasi emas dan gas bumi dikembangkan pemerintah Cina.
Joku mengatakan, pembangunan jalan lintas dari Utara –Selatan mendorong Joint Economic Development supaya masyarakat PNG dan masyarakat Indonesia yang hidup di Kabupaten-Kabupaten sepanjang perbatasan ikut menikmati pembangunan di kedua wilayah tersebut, karena tanpa menghadirkan infrastruktur jalan sulit membangun daerah perbatasan ini.
“Pembangunan di daerah perbatasan ini sangat penting karena kesejahteraan masyarakat yang hidup sepanjang jalan itu dan kesibukan menyekolahkan anaknya dan membangun dirinya, membangun bisnisnya, hidup ekonominya, sosialnya dan lain-lain,” katanya.
Dikatakan, beberapa hal sudah dibahas dan draf perjanjian-perjanjian sudah disiapkan untuk pemerintah PNG dan pemerintah Indonesia menandatanganinya dalam kunjungan kenegaraan Piter O’Neill ke Jakarta 17-19 Juni mendatang. [BintangPapua]