Hari Ke Empat Sensus Pertanian di Wilayah Pegunungan Tengah Berlangsung Lancar
pada tanggal
Sunday, 5 May 2013
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Sensus Pertanian 2013 yang dimulai sejak
tanggal 1 Mei lalu khususnya di Kabupaten Jayawijaya dan wilayah
pemekaran lainya seperti Kabupaten Nduga, Lanny Jaya, Yalimo dan
Mamberamo Tengah berjalan ancar selama empat hari pelaksanannya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya, Ir. Trisno L. Tamanampo mengatakan, setelah diamati selama kurang lebih empat hari pelaksanaan sensus pertanian 2013 ini, berjalan dengan baik karena petugas yang disebar di seluruh Jayawijaya ini khususnya melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Belum ada hambatan apapun selama ini, saya amati baru di kota belum di kampung-kampung, semua sudah pada berjalan dengan baik, karena petugas juga sudah dibagi beberapa tim yang ada di Kota Wamena ini khususnya yang terpencar di beberapa lokasi atau block sensus,” ujar Trisno kepada wartawan di Wamena, Sabtu (04/05/2013).
Trisno yang dijumpai ketika melakukan pengawasan sensus pertanian di Hom-Hom, Distrik Wamena akhir pekan lalu menjelaskan, berjalannya kegiatan pencacahan yang dilakukan petugas belum diketahui berapa banyak rumah tangga yang telah didata.
Baik itu di Kabupaten Jayawijaya sendiri maupun di pemekaran lainnya seperti Nduga, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah dan Yalimo. “Selama empat hari ini belum dicek lagi ke koordinator kecamatannya sudah berapa rumah tangga yang dicacah. Pada intinya selama empat hari ini sudah jalan, nanti juga hasil pencacahan akan direkap, apalagi jika block sensusnya sudah selesai secara full didata baru kelihatan rekapannya kira-kira dalam satu block sensus itu berapa tangga yang berusaha di bidang pertanian,” terangnya.
Diakui Trisno juga, bukan masyarakat umum yang dilakukan pendataan, tetapi kediamannya pula tak luput dari pantauan petugas sensus.
“Rumah saya dikunjungi walaupun saya bukan rumah tangga pertanian, tetapi diusahakan masuk dan ditanya apakah ada usaha pertanian, kalau memang saya ada usaha pertanian maka langsung dilanjut ke pertanyaan kusioner yang daftar SP 2003 L, tetapi saya tidk usaha dan ternak maka tidak ditanyakan,” aku Trisno.
Sementara menurut Koordinator Statistik Kecamatan Wamena dan Asolokobal, Puridin Situmorang yang ditemui di lapangan menjelaskan, khusus di Distrik Wamena dibagi dalam 16 tim dengan 64 block sensus dan dalam 1 tim diisi 3-4 orang petugas.
“Hari pertama dan kedua memang petugas sedikit kebingungan dalam mencacah rumah tangga warga, namun di hari berikutnya sudah mulai berjaan baik,” ungka Puridin. [TabloidJubi| SecretFlipFlop]
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya, Ir. Trisno L. Tamanampo mengatakan, setelah diamati selama kurang lebih empat hari pelaksanaan sensus pertanian 2013 ini, berjalan dengan baik karena petugas yang disebar di seluruh Jayawijaya ini khususnya melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Belum ada hambatan apapun selama ini, saya amati baru di kota belum di kampung-kampung, semua sudah pada berjalan dengan baik, karena petugas juga sudah dibagi beberapa tim yang ada di Kota Wamena ini khususnya yang terpencar di beberapa lokasi atau block sensus,” ujar Trisno kepada wartawan di Wamena, Sabtu (04/05/2013).
Trisno yang dijumpai ketika melakukan pengawasan sensus pertanian di Hom-Hom, Distrik Wamena akhir pekan lalu menjelaskan, berjalannya kegiatan pencacahan yang dilakukan petugas belum diketahui berapa banyak rumah tangga yang telah didata.
Baik itu di Kabupaten Jayawijaya sendiri maupun di pemekaran lainnya seperti Nduga, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah dan Yalimo. “Selama empat hari ini belum dicek lagi ke koordinator kecamatannya sudah berapa rumah tangga yang dicacah. Pada intinya selama empat hari ini sudah jalan, nanti juga hasil pencacahan akan direkap, apalagi jika block sensusnya sudah selesai secara full didata baru kelihatan rekapannya kira-kira dalam satu block sensus itu berapa tangga yang berusaha di bidang pertanian,” terangnya.
Diakui Trisno juga, bukan masyarakat umum yang dilakukan pendataan, tetapi kediamannya pula tak luput dari pantauan petugas sensus.
“Rumah saya dikunjungi walaupun saya bukan rumah tangga pertanian, tetapi diusahakan masuk dan ditanya apakah ada usaha pertanian, kalau memang saya ada usaha pertanian maka langsung dilanjut ke pertanyaan kusioner yang daftar SP 2003 L, tetapi saya tidk usaha dan ternak maka tidak ditanyakan,” aku Trisno.
Sementara menurut Koordinator Statistik Kecamatan Wamena dan Asolokobal, Puridin Situmorang yang ditemui di lapangan menjelaskan, khusus di Distrik Wamena dibagi dalam 16 tim dengan 64 block sensus dan dalam 1 tim diisi 3-4 orang petugas.
“Hari pertama dan kedua memang petugas sedikit kebingungan dalam mencacah rumah tangga warga, namun di hari berikutnya sudah mulai berjaan baik,” ungka Puridin. [TabloidJubi| SecretFlipFlop]