50 Tahun Integrasi Papua ke NKRI, Masyarakat Papua Goyang Yospan di Bundaran HI
pada tanggal
Sunday, 5 May 2013
JAKARTA - Car Free Day (CFD) Sudirman - Thamrin, hari Minggu (06/05/2013) ini berbeda dari pekan-pekan sebelumnya. Bundaran Hotel Indonesia (HI), ikon Kota Jakarta ini lebih meriah dengan kehadiran sekelompok 1.000 - 1.500 penari asal provinsi paling timur Indonesia, Papua, yang menari riang gembira di pinggir air mancur. Sekitar kurang lebih 30 menit menari Tari Yospan mengikuti irama dengan musik menghentak dan penuh kegembiraan.
Mereka adalah masyarakat dan kaum muda Papua yang ada di Jakarta dan sekitarnya, untuk merayakan Pesta Emas 50 Tahun Papua. Soul of Papua 2013 ini juga menjadi istimewa bagi masyarakat Bumi Cendrawasih. Lima dekade lalu, tepatnya 1 Mei 1963, Irian Barat (Papua dan Papua Barat saat ini) kembali ke pangkuan NKRI dari pemerintahan kolonial Belanda.
"Ini sebagai ungkapan rasa syukur 50 tahun kembalinya ke pangkuan NKRI, tahun ini adalah 50 tahun pesta emas Papua," terang Putri Nere, Ketua Soul of Papua di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Ditambahkan Putri, tak hanya menggoyang Bundaran HI dengan Tari Yospan yang dibawakan secara massal, masyarakat dan kaum muda Papua akan menggelar Pagelaran Seni Soul of Papua Night. Keindahan dan kekayaan alam, budaya, seni serta karya cipta lainnya akan diperlihatkan kepada masyarakat Ibu Kota sebagai bagian dari Indonesia.
"Apa yang kita lalukan hari ini dan seterusnya dapat membangkitkan identitas, harkat dan martabat rakyat Papua. Sekaligus juga meningkatkan taraf hidup, dan menumbuhkan semangat ke-Indonesia-an," tegasnya.
Peringatan Pesta Emas 50 Tahun Papua dihadiri oleh Sekertaris Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Dipo Alam, Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah Velix Wanggai dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Beberapa pesepakbola kenamaan asal Papua juga turut meramaikan acaran tersebut, antara lain Okto Maniani, Yohanis Pahabol, Gerald Pangkali, Ruben Sanadi, dan Stevie Bonsapiah. [Gatra| VeronikaNainggolan]
Mereka adalah masyarakat dan kaum muda Papua yang ada di Jakarta dan sekitarnya, untuk merayakan Pesta Emas 50 Tahun Papua. Soul of Papua 2013 ini juga menjadi istimewa bagi masyarakat Bumi Cendrawasih. Lima dekade lalu, tepatnya 1 Mei 1963, Irian Barat (Papua dan Papua Barat saat ini) kembali ke pangkuan NKRI dari pemerintahan kolonial Belanda.
"Ini sebagai ungkapan rasa syukur 50 tahun kembalinya ke pangkuan NKRI, tahun ini adalah 50 tahun pesta emas Papua," terang Putri Nere, Ketua Soul of Papua di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Ditambahkan Putri, tak hanya menggoyang Bundaran HI dengan Tari Yospan yang dibawakan secara massal, masyarakat dan kaum muda Papua akan menggelar Pagelaran Seni Soul of Papua Night. Keindahan dan kekayaan alam, budaya, seni serta karya cipta lainnya akan diperlihatkan kepada masyarakat Ibu Kota sebagai bagian dari Indonesia.
"Apa yang kita lalukan hari ini dan seterusnya dapat membangkitkan identitas, harkat dan martabat rakyat Papua. Sekaligus juga meningkatkan taraf hidup, dan menumbuhkan semangat ke-Indonesia-an," tegasnya.
Peringatan Pesta Emas 50 Tahun Papua dihadiri oleh Sekertaris Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Dipo Alam, Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah Velix Wanggai dan Gubernur Papua Lukas Enembe. Beberapa pesepakbola kenamaan asal Papua juga turut meramaikan acaran tersebut, antara lain Okto Maniani, Yohanis Pahabol, Gerald Pangkali, Ruben Sanadi, dan Stevie Bonsapiah. [Gatra| VeronikaNainggolan]