Universitas Negeri Papua (Unipa) Berkontribusi Mengembangkan Pendidikan Tinggi di Papua
pada tanggal
Monday, 29 April 2013
Khusus untuk Fakultas Kedokteran yang ada di perguruan ini memperoleh peringkat terbaik ketiga untuk kawasan timur Indonesia, setelah peringkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, dan peringkat kedua Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, kata Rektor Unipa Dr. Suriel Mofu, di Aimas, Jumat (26/04/2013).
Rektor Unipa menyampaikan hal tersebut, di hadapan tim dari Yayasan Pengembangan Medik Indonesia yang dipimpin Prof. Jose Batubara.
Yayasan ini sebagai salah satu lembaga yang dibentuk oleh pemrakarsa para guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di mana misi tugasnya sebagai bentuk tindaklanjut rencana pembangunan Kampus II Fakultas Kedokteran Unipa Manokwari bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UI di Kabupaten Sorong.
Memang rencana tersebut dimulai sejak tahun 2008 lalu, dengan pemrakarsa dr. Boy bersama Wakil Rektor IV Unipa Alm. Dr. dr. Fennys Moyo, tapi rencana itu tidak terlaksana, karena tidak adanya dukungan dari pemerintah baik dari Pemda Manokwari maupun Pemda Provinsi Papua Barat.
“Jadi sempat vakum beberapa tahun dan baru dimulai lagi tahun 2011 dan saat itu saya menjabat sebagai pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Unipa,” jelas Suriel Mofu.
Selanjutnya, ia sempat ke Sorong dan terpesona dengan pembangunan Rumah Sakit Kabupaten Sorong yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan, dan melihat prospeknya akan lebih bagus jika dibanding dengan Manokwari.
Tidak lama kemudian, ia terpilih untuk menjabat sebagai Rektor Unipa. Melihat berbagai perkembangan yang ada, kata Suriel Mofu, yakni adanya kerjasama dengan Bupati Sorong dan akhirnya disepakati pada 17 Januari 2012 lalu tertuang MoU antara Unipa dengan Pemkab Sorong dan salah satunya terkait dengan pengembangan Fakultas Kedokteran.
Dari perkembangan yang terus berlangsung dan akhirnya kami bertemu dengan Rektor Universitas Indonesia dan kemudian ditindaklanjuti melalui kunjungan oleh Manager Fentura untuk melakukan lokakarya tentang rencana pengembangan dari fakultas tersebut. Dari hasil lokakarya tersebut, menyimpulkan Fakultas Kedokteran Unipa siap didirikan di Kabupaten Sorong.
Kehadiran Prof. Jose Batubara bersama timnya sebagai wujud dari lokakarya yang berlangsung di Manokwari awal Januari 2013. Ada kesepakatan bersama antara Unipa dengan Pemkab Sorong, di mana dari daerah ini akan merekrut 11 dokter akan dilolos butuhkan yang disiapkan sebagai tenaga pengajar dan dari Unipa siap untuk memprores hal itu.
“Bahkan ada 10 dokter yang kami minta ke Pemprov Papua Barat yang akan diambil para dokter yang ada di beberapa kabupaten lain. Jadi totalnya sekitar 21 dokter,” ujar Rektor Unipa.
Rektor Unipa telah berbicara langsung dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara agar dalam formasi perekrutan tenaga dokter tahun ini, 100 orang untuk dosen Unipa, dan 9 orangnya juga akan direkrut sebagai tenaga dosen di Kabupaten Sorong. “Jadi, sebagai awal dimulainya proses perkuliahan nanti kita sudah memiliki dosen sekitar 30 orang,” katanya.
Komitmen yang telah dibangun itu, baik dari Bupati Sorong maupun Gubernur Papua Barat, termasuk meminta dukungan itu, juga kepada para kepala daerah dihadapan gubernur melalui suatu kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Fakfak baru-baru ini, kata Suriel Mofu.
Pada prinsipnya Fakultas Kedokteran ini bukan dimiliki Pemkab Sorong, tapi merupakan milik Pemerintah Provinsi Papua Barat dan di Kabupaten Sorong hanya sebagai lokasi kegiatan perkuliahan dan lainnya, hanya Pemkab Sorong dan Unipa sebagai inisiator berdirinya fakultas tersebut.
Wajarlah jika memulai awalnya dari keduanya. Hanya untuk pengembangan selanjutnya, tentu mendapat dukungan dari semua kabupaten/ kota yang ada di Papua Barat. Tentunya akan diwujudnyatakan pula dalam komitmen-komitmen dari semuanya termasuk Unipa sendiri.
Salah satu rekomendasi dalam rapat kerja para Bupati di Kabupaten Fakfak kemarin, di mana Bupati Fakfak merekomendasikan pembiayaan tersebut dari sebagian dana otonomi khusus untuk pengembangan Universitas Negeri Papua dari Fakultas Kedokteran.
“Jadi, kita perlu kerja keras menindaklanjuti keputusan hasil rekomendasi tersebut ke depan agar direalisasikan agar pengembangan Fakultas Kedokteran itu dapat diwujud nyatakan dan dapat dibangun dengan baik pula,” katanya.
Ia menambahkan kehadiran medik di Sorong sangat penting. Jadi ada bekerja untuk kita. Merekalah yang akan menyiapkan segala sesuatu terkait dengan pembukaan program pendidikan dokter di Sorong, sehingga bisa diberi dukungan apa yang diperlukan,.
“Dengan memberi informasi data yang sebanyak-banyaknya agar pekerjaan itu dapat mereka selesaikan, sesuai dengan jadwal dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi tentang rencana pembukaan pendidikan dokter di Kabupaten Sorong,” katanya.
Secara kelembagaan juga, kata Suriel Mofu, bahwa ia terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan melalui Ditjen Pendidikan Tinggi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait dengan rencana pengembangan Fakultas Kedokteran dan pada prinsipnya disambut baik, terangnya. [InfoPublik]