Universitas Cenderawasih Targetkan 50 Persen Mahasiswa Baru dari Seleksi Undangan
pada tanggal
Saturday, 27 April 2013
KOTA JAYAPURA - Universitas Cenderawasih (Uncen) menargetkan sebesar 50 persen mahasiswa baru peserta didik dari SMA/SMK Sederajat di tahun 2013 ini, berasal dari berbagai sekolah di Provinsi Papua akan mengikuti tes seleksi tahap Undangan .
Pada seleksi ini tidak hanya dilihat dari sisi akademik siswa dan siswi selama mengecam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas saja.
Namun juga harus didukung dari nilai semester 1 hingga 5 beserta prestasi-prestasi yang pernah di raih seperti, menjuarai Olimpiade, juga menjadi atlit olahraga terbaik.
“Berarti mereka yang bisa masuk diwajibkan memiliki beragam bobot dan prestasi yang tidak perlu diragukan lagi,”kata Rektor Uncen, Drs. Festus Simbiak kepada wartawan usai acara Cofee Morning bersama Kapolda Papua di ruang Rupatama Mapoolda Papua, Senin (22/04/2013).
Menurutnya, keterlibatan Universitas Cenderawasih dalam proses pelaksanaan Ujian Nasional [UN] bagi SMA/SMK Sederajat dianggap penting, sebab akan berlanjut pada pendidikan Perguruan Tinggi.
“Dari nilai UN itulah nanti diketahui beberapa siswa-siswi yang memiliki nilai terbaik dan bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Cenderawasih dengan tahap seleksi undangan, sehingga melahirkan calon siswa dan siswi yang akan didik menjadi mahasiswa di Uncen,” katanya.
Disinggung, kapan pelaksanaan tes seleksi undangan itu mulai dilakukan, Festus mengutarakan bahwa, tes seperti itu telah diberlakukan tahun ini dan 3 tahun sebelumnya telah berjalan.
Pada tahun terdahulu, penerimaan mahasiswa baru di Uncen diberlakukan dengan menggunakan kelas Akselerasi, maksudnya, pada kelas itu 100 persen siswa dan siswi diperbolehkan mengikuti beberapa tahap seleksi .
“Meskipun begitu, pada kelas itu juga menetapan syarat-syarat untuk dapat mengikuti seleksi tersebut dengan Kategori, sekolah yang berkategori A, 50 persen dari setiap kelas diizinkan mempunyai hak untuk mengikuti seleksi atau diseleksi untuk masuk.Kemudian kategori C itu diberikan kesempatan 35 persen dari siswa dan siswa, dari masing-masing satu kelas untuk diikutsertakan pada seleksi itu dan bagi non kategori hanya bisa diberikan 10 persen,” ungkapnya.
Namun, lanjut, Festus tahun 2013 ini, Uncen memberlakukan 60 persen dengan kategori 10 persen dipakai untuk ikut tertulis, lalu kemudian 50 persen tanpa membatasi apakah siswa dan siswi termasuk berperingkat atau tidak.
“Mereka secara bebas ikut seleksi, sedangkan 20 persen lagi diambil dari bawah mandiri yang menjadi haknya Perguruan Tinggi untuk mengikuti tes masuk. Jadi tahun ini sudah 50 persen mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Uncen diterima melalui jalur undangan,” tegasnya.
Program studi yang paling banyak dan dominan adalah Fakultas Kedokteran, Nurse dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan juga program Farmasi yang merupakan suatu program pendidikan bagi mahasiswa dan mahasiswi Uncen yang menjadi primadona.
Ditambahkannya, perbandingan SDM dari Jawa Papua dengan Papua terbilang cukup baik, dimana itu terlihat dari beberapa puluh siswa yang mendaftar dari luar masuk ke Uncen.
“Namun terbentur dengan kriteria yang menekan, bahwa di Uncen di utamakan anak-anak Papua, tetapi bila memang pihak Uncen juga tidak memungkiri menerima satu maupun dua lulusan luar Papua bila memang berkualitas dan memenuhi persyaratan-persyaratan dengan memilih program studi yang animonya sedikit.
Untuk siswa dan siswi yang mengikuti seleksi undangan, hasilnya akan di umumkan tanggal 25 dan 27 April dan bisa dilihat melalui on line dengan web site Peserta masing dengan demikian di ketahui apakah lulus atau tidak,” kata Festus Simbiak. [PapuaPos| PmkUncen]
Pada seleksi ini tidak hanya dilihat dari sisi akademik siswa dan siswi selama mengecam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas saja.
Namun juga harus didukung dari nilai semester 1 hingga 5 beserta prestasi-prestasi yang pernah di raih seperti, menjuarai Olimpiade, juga menjadi atlit olahraga terbaik.
“Berarti mereka yang bisa masuk diwajibkan memiliki beragam bobot dan prestasi yang tidak perlu diragukan lagi,”kata Rektor Uncen, Drs. Festus Simbiak kepada wartawan usai acara Cofee Morning bersama Kapolda Papua di ruang Rupatama Mapoolda Papua, Senin (22/04/2013).
Menurutnya, keterlibatan Universitas Cenderawasih dalam proses pelaksanaan Ujian Nasional [UN] bagi SMA/SMK Sederajat dianggap penting, sebab akan berlanjut pada pendidikan Perguruan Tinggi.
“Dari nilai UN itulah nanti diketahui beberapa siswa-siswi yang memiliki nilai terbaik dan bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Cenderawasih dengan tahap seleksi undangan, sehingga melahirkan calon siswa dan siswi yang akan didik menjadi mahasiswa di Uncen,” katanya.
Disinggung, kapan pelaksanaan tes seleksi undangan itu mulai dilakukan, Festus mengutarakan bahwa, tes seperti itu telah diberlakukan tahun ini dan 3 tahun sebelumnya telah berjalan.
Pada tahun terdahulu, penerimaan mahasiswa baru di Uncen diberlakukan dengan menggunakan kelas Akselerasi, maksudnya, pada kelas itu 100 persen siswa dan siswi diperbolehkan mengikuti beberapa tahap seleksi .
“Meskipun begitu, pada kelas itu juga menetapan syarat-syarat untuk dapat mengikuti seleksi tersebut dengan Kategori, sekolah yang berkategori A, 50 persen dari setiap kelas diizinkan mempunyai hak untuk mengikuti seleksi atau diseleksi untuk masuk.Kemudian kategori C itu diberikan kesempatan 35 persen dari siswa dan siswa, dari masing-masing satu kelas untuk diikutsertakan pada seleksi itu dan bagi non kategori hanya bisa diberikan 10 persen,” ungkapnya.
Namun, lanjut, Festus tahun 2013 ini, Uncen memberlakukan 60 persen dengan kategori 10 persen dipakai untuk ikut tertulis, lalu kemudian 50 persen tanpa membatasi apakah siswa dan siswi termasuk berperingkat atau tidak.
“Mereka secara bebas ikut seleksi, sedangkan 20 persen lagi diambil dari bawah mandiri yang menjadi haknya Perguruan Tinggi untuk mengikuti tes masuk. Jadi tahun ini sudah 50 persen mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Uncen diterima melalui jalur undangan,” tegasnya.
Program studi yang paling banyak dan dominan adalah Fakultas Kedokteran, Nurse dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan juga program Farmasi yang merupakan suatu program pendidikan bagi mahasiswa dan mahasiswi Uncen yang menjadi primadona.
Ditambahkannya, perbandingan SDM dari Jawa Papua dengan Papua terbilang cukup baik, dimana itu terlihat dari beberapa puluh siswa yang mendaftar dari luar masuk ke Uncen.
“Namun terbentur dengan kriteria yang menekan, bahwa di Uncen di utamakan anak-anak Papua, tetapi bila memang pihak Uncen juga tidak memungkiri menerima satu maupun dua lulusan luar Papua bila memang berkualitas dan memenuhi persyaratan-persyaratan dengan memilih program studi yang animonya sedikit.
Untuk siswa dan siswi yang mengikuti seleksi undangan, hasilnya akan di umumkan tanggal 25 dan 27 April dan bisa dilihat melalui on line dengan web site Peserta masing dengan demikian di ketahui apakah lulus atau tidak,” kata Festus Simbiak. [PapuaPos| PmkUncen]