Ujian Nasional di Provinsi Papua Berjalan dengan Baik
pada tanggal
Wednesday, 24 April 2013
KOTA JAYAPURA - Meski di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia mengalami masalah, namun di Provinsi Papua Ujian Nasional berjalan dengan baik. Menurut Kapolda Papua Irjen Pol. Tito Karnavian,MA,Phd, kelancaran pelaksanaan UN di Papua ini antara lain berkat kerja sama yang baik antara beberapa pihak.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan secara proaktif untuk mengantisipasi terjadinya hambatan-hambatan pada saat pendistribusian soal UN, baik tingkat SMA/SMK sederajat, dan tingkat SMP sederajat serta SD.
Setelah UN SMA/SMK sederajat selesai, dan kini sedang berlangsung UN SMP, Polda Papua kembali menghadirkan panitia UN Provinsi Papua dan Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura untuk mendengarkan langsung tentang penyelenggaraan UN dan prosedur pelaksanaan secara teknisnya di lapangan.
"Dalam pertemuan ini, panitia UN Provinsi Papua menjelaskan bahwa UN tahun ini khusus Provinsi Papua semuanya tidak ada hambatan dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Meski kami Papua dengan medan yang sulit, tetapi berkat kerja sama dan berkat Tuhan, semua bisa berjalan dengan baik," ujar Kapolda kepada wartawan usai Coffee Morning Kapolda Papua dengan Rektor Uncen Jayapura di Aula Rupatama, Polda Papua, Senin (22/04/2013).
Kapolda mengakui UN tahun ini dapat berjalan secara baik karena panitia UN bekerja proaktif sehingga tidak ada halangan yang bisa menghambat jalannya UN, meski ada hal-hal teknis yang dihadapi panitia.
Untuk pengamanan soal UN, sebelumnya Polda Papua sudah bekerjasama melakukan pengawalan dari proses pengiriman ke daerah-daerah kabupaten/kota. Polda Papua juga memerintahkan kepada Polres-Polres di daerah untuk terus mengawasi naskah soal UN, sehingga berkat kerja keras tersebut, semua berjalan lancar.
Sementara itu, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Drs. Festus Simbiak,M.Pd mengatakan pihaknya kembali duduk bersama antara Polda Papua, Panitia UN Provinsi Papua dan pihak Perguruan Tinggi Uncen untuk meninjau kembali perbagai hal yang dimungkinkan atau kemungkinan ada kaitan dengan pelaksanaan UN yang baik.
"Jadi intinya bagaimana pelaksanaan UN yang baik di Papua ini supaya diharapkan tak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan yang mengganggu penyelenggaraaan UN di Papua, baik di SMA maupun SMP. Dengan pertemuan ini kita harapkan Kapolda dalam tugas dan kewajiban menjaga keamanan, sudah menempatkan para personelnya pada setiap satuan pendidikan dan diharapkan mereka benar-benar bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugasnya," ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada hambatan, baik antara pihak Kepolisian dengan pihak Panitia Penyelenggara. Mulai dari penerimaan soal, keamanan sudah ada. Kemudian waktu distribusi soal juga pihak kepolisian tetap mengawal sampai pada tempat penyimpanan soal, dan kemudian Polisi juga mengamankan lokasi penyimpanan itu.
Bahkan pada saat pelaksanaan UN di setiap satuan pendidikan, pihak polisi juga ada di sana. Mereka berada di sana tidak menggunakan pakaian resmi tetapi menggunakan pakaian preman. "Ini satu terobosan postif yang dilakukan Polda Papua untuk memberikan pengamanan ketika UN berlangsung," tuturnya.
Menurut Rektor bahwa keterlibatan Perguruan Tinggi Negeri di dalam pelaksanaan UN ini adalah dalam rangka mengawasi penyelenggaraan yang jujur, yang dapat memberikan gambaran bahwa lulusan dari SMA itu adalah lulusan yang baik dan yang mempunyai kualitas akademis yang diharapkan karena pada akhirnya mereka akan menjadi input bagi Perguruan Tinggi sehingga dari awal pihaknya sudah tahu bahwa penyelenggaraan pendidikan pada tingkat SMA atau pun di bawahnya sudah dilakukan dengan baik sehingga pada waktunya nanti tes masuk Perguruan Tinggi ini mungkin lagi tak seperti yang dulu-dulu.
"Tahun ini kita sudah mulai 50 persen nanti mahasiswa di Perguruan Tinggi yang masuk pada tahun 2013 ini mereka yang adalah ikut seleksi undangan. Seleksi melalui undangan ini adalah Perguruan Tinggi hanya menyeleksi prestasi akademik dari siswa SMA mulai dari semester 1-5 mereka yang berprestasi baik, termasuk yang mempunyai prestasi akademik lainnya misalnya dia pernah menjadi juara olimpiade, pernah jadi atlet terbaik dan lain sebagainya," paparnya.
Menurut Festus Simbiak, semua itu akan dipertimbangkan sehingga lulusan yang masuk ke Perguruan Tinggi yang akan diambil dari undangan ini adalah mereka yang sudah berbobot. "Kita tak meragukan lagi. Tes yang kita lakukan masuk itu karena daya tampung di Perguruan Tinggi yang terlalu besar," jelasnya.
Kemudian yang kedua adalah melalui tes ini pihak perguruan tinggi mencoba mencari calon-calon mahasiswa yang terbaik yang tadinya baru tamat dari SMA, lebih melihat pada potensi dan kualitas anak tersebut jika dia mempunyai kemampuan akademik maka secara otomatis akan diterima.
Dikatakan program studi yang paling dominan di Uncen adalah Fakultas Kedokteran, kemudian Kesehatan Masyarakat. Untuk tahun ini mulai masuk lagi untuk program Farmasi. Ini program yang menjadi primadona.
"Program tersebut peminatnya bukan hanya dari Papua tetapi ada pula siswa yang mendaftar dari luar Papua tapi dengan kriteria mendahulukan anak-anak Papua dan lulus Papua ada satu dua yang terseleksi masuk terutama mereka yang memilih program studi yang animonya sedikit.
"Jadi kita tak membedakan dia dalam soal kualitas, tapi dia ada kesempatan untuk dia bias, kita menampung lulusan Papua, kita dahulukan anak-anak Papua dan anak non Papua tapi lulusan Papua, sedangkan siswa lulusan dari luar Papua jika ada peluang," jelasnya.
Menurutnya, seleksi untuk undangan, sudah tinggal diumumkan 25 - 27 April 2013. Nanti diumumkan secara on line setiap peserta bisa akses sendiri untuk lihat namanya lulus atau tidak masuk di Uncen. [JPNN| AntaraFoto]
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan secara proaktif untuk mengantisipasi terjadinya hambatan-hambatan pada saat pendistribusian soal UN, baik tingkat SMA/SMK sederajat, dan tingkat SMP sederajat serta SD.
Setelah UN SMA/SMK sederajat selesai, dan kini sedang berlangsung UN SMP, Polda Papua kembali menghadirkan panitia UN Provinsi Papua dan Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura untuk mendengarkan langsung tentang penyelenggaraan UN dan prosedur pelaksanaan secara teknisnya di lapangan.
"Dalam pertemuan ini, panitia UN Provinsi Papua menjelaskan bahwa UN tahun ini khusus Provinsi Papua semuanya tidak ada hambatan dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Meski kami Papua dengan medan yang sulit, tetapi berkat kerja sama dan berkat Tuhan, semua bisa berjalan dengan baik," ujar Kapolda kepada wartawan usai Coffee Morning Kapolda Papua dengan Rektor Uncen Jayapura di Aula Rupatama, Polda Papua, Senin (22/04/2013).
Kapolda mengakui UN tahun ini dapat berjalan secara baik karena panitia UN bekerja proaktif sehingga tidak ada halangan yang bisa menghambat jalannya UN, meski ada hal-hal teknis yang dihadapi panitia.
Untuk pengamanan soal UN, sebelumnya Polda Papua sudah bekerjasama melakukan pengawalan dari proses pengiriman ke daerah-daerah kabupaten/kota. Polda Papua juga memerintahkan kepada Polres-Polres di daerah untuk terus mengawasi naskah soal UN, sehingga berkat kerja keras tersebut, semua berjalan lancar.
Sementara itu, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Drs. Festus Simbiak,M.Pd mengatakan pihaknya kembali duduk bersama antara Polda Papua, Panitia UN Provinsi Papua dan pihak Perguruan Tinggi Uncen untuk meninjau kembali perbagai hal yang dimungkinkan atau kemungkinan ada kaitan dengan pelaksanaan UN yang baik.
"Jadi intinya bagaimana pelaksanaan UN yang baik di Papua ini supaya diharapkan tak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan yang mengganggu penyelenggaraaan UN di Papua, baik di SMA maupun SMP. Dengan pertemuan ini kita harapkan Kapolda dalam tugas dan kewajiban menjaga keamanan, sudah menempatkan para personelnya pada setiap satuan pendidikan dan diharapkan mereka benar-benar bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugasnya," ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada hambatan, baik antara pihak Kepolisian dengan pihak Panitia Penyelenggara. Mulai dari penerimaan soal, keamanan sudah ada. Kemudian waktu distribusi soal juga pihak kepolisian tetap mengawal sampai pada tempat penyimpanan soal, dan kemudian Polisi juga mengamankan lokasi penyimpanan itu.
Bahkan pada saat pelaksanaan UN di setiap satuan pendidikan, pihak polisi juga ada di sana. Mereka berada di sana tidak menggunakan pakaian resmi tetapi menggunakan pakaian preman. "Ini satu terobosan postif yang dilakukan Polda Papua untuk memberikan pengamanan ketika UN berlangsung," tuturnya.
Menurut Rektor bahwa keterlibatan Perguruan Tinggi Negeri di dalam pelaksanaan UN ini adalah dalam rangka mengawasi penyelenggaraan yang jujur, yang dapat memberikan gambaran bahwa lulusan dari SMA itu adalah lulusan yang baik dan yang mempunyai kualitas akademis yang diharapkan karena pada akhirnya mereka akan menjadi input bagi Perguruan Tinggi sehingga dari awal pihaknya sudah tahu bahwa penyelenggaraan pendidikan pada tingkat SMA atau pun di bawahnya sudah dilakukan dengan baik sehingga pada waktunya nanti tes masuk Perguruan Tinggi ini mungkin lagi tak seperti yang dulu-dulu.
"Tahun ini kita sudah mulai 50 persen nanti mahasiswa di Perguruan Tinggi yang masuk pada tahun 2013 ini mereka yang adalah ikut seleksi undangan. Seleksi melalui undangan ini adalah Perguruan Tinggi hanya menyeleksi prestasi akademik dari siswa SMA mulai dari semester 1-5 mereka yang berprestasi baik, termasuk yang mempunyai prestasi akademik lainnya misalnya dia pernah menjadi juara olimpiade, pernah jadi atlet terbaik dan lain sebagainya," paparnya.
Menurut Festus Simbiak, semua itu akan dipertimbangkan sehingga lulusan yang masuk ke Perguruan Tinggi yang akan diambil dari undangan ini adalah mereka yang sudah berbobot. "Kita tak meragukan lagi. Tes yang kita lakukan masuk itu karena daya tampung di Perguruan Tinggi yang terlalu besar," jelasnya.
Kemudian yang kedua adalah melalui tes ini pihak perguruan tinggi mencoba mencari calon-calon mahasiswa yang terbaik yang tadinya baru tamat dari SMA, lebih melihat pada potensi dan kualitas anak tersebut jika dia mempunyai kemampuan akademik maka secara otomatis akan diterima.
Dikatakan program studi yang paling dominan di Uncen adalah Fakultas Kedokteran, kemudian Kesehatan Masyarakat. Untuk tahun ini mulai masuk lagi untuk program Farmasi. Ini program yang menjadi primadona.
"Program tersebut peminatnya bukan hanya dari Papua tetapi ada pula siswa yang mendaftar dari luar Papua tapi dengan kriteria mendahulukan anak-anak Papua dan lulus Papua ada satu dua yang terseleksi masuk terutama mereka yang memilih program studi yang animonya sedikit.
"Jadi kita tak membedakan dia dalam soal kualitas, tapi dia ada kesempatan untuk dia bias, kita menampung lulusan Papua, kita dahulukan anak-anak Papua dan anak non Papua tapi lulusan Papua, sedangkan siswa lulusan dari luar Papua jika ada peluang," jelasnya.
Menurutnya, seleksi untuk undangan, sudah tinggal diumumkan 25 - 27 April 2013. Nanti diumumkan secara on line setiap peserta bisa akses sendiri untuk lihat namanya lulus atau tidak masuk di Uncen. [JPNN| AntaraFoto]