Ujian Nasional di Kabupaten Fakfak Diduga Bocor
pada tanggal
Friday, 19 April 2013
FAKFAK - Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Fakfak, diduga kuat soal-soal ujian bocor, karena bahan ujian yang berada di beberapa sekolah, ditemukan dalam keadaan tak utuh lagi.
Ketua Pengawas UN di Kabupaten Fakfak dan Kaimana, Dr.Ir. Onesimus Yoku,MS yang sehari-harinya menjabat Pembantu Rektor I Unipa Manokwari, mengatakan bahwa telah ditemukan bahan ujian yang tidak sempurna saat bahan ujian tersebut baru dibuka untuk dibagikan kepada siswa peserta UN. Bahan ujian tak yang tak utuh tersebut ditemukan di SMAN 1 dan SMAN 2 Fakfak.
Selaku pengawas ujian nasional di Fakfak, Yoku mengatakan telah mendapat laporan indikasi adanya kecurangan atau kebocoran bahan ujian. "Ada bukti pada kami bahwa di SMA Negeri 1 Fakfak terindikasi telah terjadi kecurangan di sana. Ini kewenangan Polres, tetapi yang pasti ada bukti pada kami tim pemantau ujian nasional," kata Onesimus Yoku yang ditemui wartawan di SMAN 2 Fakfak, Selasa (16/04/2013) pagi.
Dikatakan, pihaknya memiliki bukti kecurangan tersebut berupa foto. Meski demikian, dugaan kebocoran bahan ujian ini statusnya masih diindikasikan, karena untuk melakukan investigasi selanjutnya adalah tugas aparat kepolisian, mengingat soal/bahan ujian nasional merupakan dokumen rahasia negara, dan siapapun yang membocorkannya bisa dipidana.
"Kecurangan itu tugas polisi, karena harus ada investigasi dan ada bukti pada kami berupa foto-foto," terang Yoku.
Terkait dugaan kecurangan dalam pelaksanaan UN di Fakfak ini, Yoku mengatakan pihaknya akan membuat laporan secara bertahap ke pimpinan, termasuk ke Menteri Pendidikan Nasional terkait situasi dan kondisi pelaksanaan UN di Kabupaten Fakfak.
"Kami akan buat laporan ke Menteri Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan ada sanksi yang diberikan namun itu adalah kewenangan BSNP," tegas Pembantu Rektor 1 Unipa ini. Dugaan kecurangan pelaksanaan UN ini lanjut Yoku, diketahui saat bahan ujian dibuka.
"Memang kami temukan bahwa soal ujian saat itu seolah-olah sudah dibuka. Pertanyaannya, kenapa dibuka? Ataukah memang tiba saat itu dalam keadaan terbuka dari pengemasan," tukas Yoku.
Terkait dugaan bocornya bahan ujian nasional, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak, Ali Hindom,S.Pd yang ditemui wartawan siang kemarin, enggan berkomentar. Setelah mendengar informasi dugaan bocornya bahan UN tersebut, Ali Hindom langsung menemui Bupati Muhammad Uswanas. Bingga berita ini dilansir, belum diketahui pasti hasil pertemuan tersebut. [RadarSorong | RRI]
Ketua Pengawas UN di Kabupaten Fakfak dan Kaimana, Dr.Ir. Onesimus Yoku,MS yang sehari-harinya menjabat Pembantu Rektor I Unipa Manokwari, mengatakan bahwa telah ditemukan bahan ujian yang tidak sempurna saat bahan ujian tersebut baru dibuka untuk dibagikan kepada siswa peserta UN. Bahan ujian tak yang tak utuh tersebut ditemukan di SMAN 1 dan SMAN 2 Fakfak.
Selaku pengawas ujian nasional di Fakfak, Yoku mengatakan telah mendapat laporan indikasi adanya kecurangan atau kebocoran bahan ujian. "Ada bukti pada kami bahwa di SMA Negeri 1 Fakfak terindikasi telah terjadi kecurangan di sana. Ini kewenangan Polres, tetapi yang pasti ada bukti pada kami tim pemantau ujian nasional," kata Onesimus Yoku yang ditemui wartawan di SMAN 2 Fakfak, Selasa (16/04/2013) pagi.
Dikatakan, pihaknya memiliki bukti kecurangan tersebut berupa foto. Meski demikian, dugaan kebocoran bahan ujian ini statusnya masih diindikasikan, karena untuk melakukan investigasi selanjutnya adalah tugas aparat kepolisian, mengingat soal/bahan ujian nasional merupakan dokumen rahasia negara, dan siapapun yang membocorkannya bisa dipidana.
"Kecurangan itu tugas polisi, karena harus ada investigasi dan ada bukti pada kami berupa foto-foto," terang Yoku.
Terkait dugaan kecurangan dalam pelaksanaan UN di Fakfak ini, Yoku mengatakan pihaknya akan membuat laporan secara bertahap ke pimpinan, termasuk ke Menteri Pendidikan Nasional terkait situasi dan kondisi pelaksanaan UN di Kabupaten Fakfak.
"Kami akan buat laporan ke Menteri Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan ada sanksi yang diberikan namun itu adalah kewenangan BSNP," tegas Pembantu Rektor 1 Unipa ini. Dugaan kecurangan pelaksanaan UN ini lanjut Yoku, diketahui saat bahan ujian dibuka.
"Memang kami temukan bahwa soal ujian saat itu seolah-olah sudah dibuka. Pertanyaannya, kenapa dibuka? Ataukah memang tiba saat itu dalam keadaan terbuka dari pengemasan," tukas Yoku.
Terkait dugaan bocornya bahan ujian nasional, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak, Ali Hindom,S.Pd yang ditemui wartawan siang kemarin, enggan berkomentar. Setelah mendengar informasi dugaan bocornya bahan UN tersebut, Ali Hindom langsung menemui Bupati Muhammad Uswanas. Bingga berita ini dilansir, belum diketahui pasti hasil pertemuan tersebut. [RadarSorong | RRI]