Titik Terang Dualisme Kepemimpinan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kabupaten Mamberamo Raya
pada tanggal
Saturday, 13 April 2013
KOTA JAYAPURA - Polemik di sekitar dualisme kepemimpinan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kabupaten Mamberamo Raya mulai mendapat titik terang.
Markus Sweny, warga yang menetap di Mamberamo Raya yang diinginkan memimpin PKPI dan Samori yang didrop dari DPD Provinsi, akirnya mendapat jalan keluar.
Keduanya diakomodir setelah adanya pertemuan diantara dua pucuk pimpinan DPC Kabupaten Biak Numfor, Herman Warwe yang menginginkan Sweny dan Ketua DPD PKPI Provinsi, Ramses Waly yang menjagokan Samori memimpin PKPI di Mamberamo Raya.
“Itu baru usulan saya untuk Sweny pimpin Mamberamo Raya, bukan dari saya tapi dari keinginan mereka, karena mereka yang punya tempat disana. Jadi, mereka menghendaki pengurus PKPI Mamberamo Raya adalah yang betul-betul menetap disana,”ujar Ketua DPC PKPI Kabupaten Biak Numfor, Herman Warwer selaku fasilitator saat ditemui wartawan di Jayapura, Kamis (11/04/2013).
Warwe mengaku, kalau Samori adalah orang yang di drop dari DPD Provinsi. Namun, untuk menanggulangi berpolemik yang berkepanjangan, Herman Wawe yang juga anggota DPR Kabupaten Biak Numfor itu datang ke Jayapura, Kamis (11/04/2013) untuk bertemu dengan Ketua DPD PKPI Provinsi Papua, Ramses Waly.
Herman mengatakan, sudah ada klarifikasi diantara keduanya. Kesepakatan untuk perbaikan surat keputusan (SK), dengan mengambil jalan tengah dimana memasukan nama-nama pengurus dari kedua kubu antara keduanya juga sudah ada. “Saya menjembatani teman-teman dari Mamberamo Raya dengan ketua DPD PKPI Provinsi. Ada penyesuaian orang-orang yang masuk di struktur. SK nya tetap, tapi penyesuaian komposisi orang-orangnya tetap diakomodir,” kata Herman Warwer.
Lanjut dia, langkah itu dilakukan agar PKPI Mamberamo Raya segera mendaftarkan calegnya ke KPU setempat. “Semua sepakat bahwa antara Samori dan Wellem Sweny, mereka sama-sama bergandeng tangan. Ada kebersamaan yang dibangun. Mereka sama-sama juga diharapkan bisa membantu mereka semua yang berada di Mamberamo,” ujarnya. [TabloidJubi]
Markus Sweny, warga yang menetap di Mamberamo Raya yang diinginkan memimpin PKPI dan Samori yang didrop dari DPD Provinsi, akirnya mendapat jalan keluar.
Keduanya diakomodir setelah adanya pertemuan diantara dua pucuk pimpinan DPC Kabupaten Biak Numfor, Herman Warwe yang menginginkan Sweny dan Ketua DPD PKPI Provinsi, Ramses Waly yang menjagokan Samori memimpin PKPI di Mamberamo Raya.
“Itu baru usulan saya untuk Sweny pimpin Mamberamo Raya, bukan dari saya tapi dari keinginan mereka, karena mereka yang punya tempat disana. Jadi, mereka menghendaki pengurus PKPI Mamberamo Raya adalah yang betul-betul menetap disana,”ujar Ketua DPC PKPI Kabupaten Biak Numfor, Herman Warwer selaku fasilitator saat ditemui wartawan di Jayapura, Kamis (11/04/2013).
Warwe mengaku, kalau Samori adalah orang yang di drop dari DPD Provinsi. Namun, untuk menanggulangi berpolemik yang berkepanjangan, Herman Wawe yang juga anggota DPR Kabupaten Biak Numfor itu datang ke Jayapura, Kamis (11/04/2013) untuk bertemu dengan Ketua DPD PKPI Provinsi Papua, Ramses Waly.
Herman mengatakan, sudah ada klarifikasi diantara keduanya. Kesepakatan untuk perbaikan surat keputusan (SK), dengan mengambil jalan tengah dimana memasukan nama-nama pengurus dari kedua kubu antara keduanya juga sudah ada. “Saya menjembatani teman-teman dari Mamberamo Raya dengan ketua DPD PKPI Provinsi. Ada penyesuaian orang-orang yang masuk di struktur. SK nya tetap, tapi penyesuaian komposisi orang-orangnya tetap diakomodir,” kata Herman Warwer.
Lanjut dia, langkah itu dilakukan agar PKPI Mamberamo Raya segera mendaftarkan calegnya ke KPU setempat. “Semua sepakat bahwa antara Samori dan Wellem Sweny, mereka sama-sama bergandeng tangan. Ada kebersamaan yang dibangun. Mereka sama-sama juga diharapkan bisa membantu mereka semua yang berada di Mamberamo,” ujarnya. [TabloidJubi]