Terkait Putusan PSSI Terhadap Pieter Rumaropen, Persiwa Siap Banding
pada tanggal
Saturday, 27 April 2013
JAKARTA - Pelatih Persiwa, Subangkit, angkat bicara soal sanksi diberikan pemainnya Edison Pieter Rumaropen, yang dijatuhkan hukuman seumur hidup oleh sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Diakui pihaknya akan melakukan banding karena dinilai terlalu berat.
"Saya anggap hukuman seumur hidup terlalu berat. Apalagi umur Pieter sudah 30 tahun dan diambang pensiun. Mungkin atas dasar itu manajemen akan banding," tegas Subangkit saat dihubungi wartawan Rabu (24/04/2013).
Subangkit, menambahkan aksi Pieter menjotos wasit Muhaimin kala Persiwa kontra Pelita Bandung hanyalah cerminan ketidakpuasan atas kinerja wasit kurang profesional selama ini.
"Soal hukuman komdis itu semua sudah konsekuensinya. Namun, saya melihat tindakan Pieter adalah akumulasi dari kekecewaan kepada wasit. Komdis harus lihat bagaimana kinerja wasit," tandasnya.
Sedangkan Manajemen Persiwa Wamena memastikan akan mengajukan banding atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI pada Edison Pieter Rumaropen. Kubu Persiwa menganggap sanksi tersebut terlalu berat.
"Saya baru saja dikabari, tapi saya belum menerima surat keputusan itu. Baru akan dibicarakan di manajemen," ujar manajer Persiwa Agus Santoso saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Hukuman tersebut dikeluarkan setelah Komdis melakukan investigasi melalui rekaman video pertandingan dan keterangan dari pangawas pertandingan.
"Hukuman seumur hidup terlalu berat, walau tidak dibenarkan memukul wasit. Namun harus ditanyakan sebab dari dia memukul, terbukti melalui rekaman video, dengan memanggil dulu terdakwa," lanjut Agus Santoso.
"Komdis juga seharusnya mendengar penyebabnya. Memang bukti itu sudah nyata, penyebab dari itu tidak ditanyakan ke pemain yang kena sanksi, juga dimintai keterangan atau wasit."
Menurut Agus, Rumaropen telah mengakui kesalahannya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan mencoba melakukan banding dalam waktu dekat.
"Rumaropen sudah menyatakan penyesalan bahwa dia telah melakukan tindakan tidak sportif, itu merugikan diri sendiri dan merugikan tim. Maka kami akan mengajukan banding kalau memang benar begitu."
"Kami sendiri belum melakukan permintaan maaf kepada wasit Muhaimin. Karena saya tidak tahu kontak wasit Muhaimin. Dalam kesempatan ini saya mewakili masyarakat sepakbola, saya minta maaf kepada Muhaimin karena pemain kami telah melakukan pemukulan," tukas dia. [SindoNews/Detik| AFP]
"Saya anggap hukuman seumur hidup terlalu berat. Apalagi umur Pieter sudah 30 tahun dan diambang pensiun. Mungkin atas dasar itu manajemen akan banding," tegas Subangkit saat dihubungi wartawan Rabu (24/04/2013).
Subangkit, menambahkan aksi Pieter menjotos wasit Muhaimin kala Persiwa kontra Pelita Bandung hanyalah cerminan ketidakpuasan atas kinerja wasit kurang profesional selama ini.
"Soal hukuman komdis itu semua sudah konsekuensinya. Namun, saya melihat tindakan Pieter adalah akumulasi dari kekecewaan kepada wasit. Komdis harus lihat bagaimana kinerja wasit," tandasnya.
Sedangkan Manajemen Persiwa Wamena memastikan akan mengajukan banding atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI pada Edison Pieter Rumaropen. Kubu Persiwa menganggap sanksi tersebut terlalu berat.
"Saya baru saja dikabari, tapi saya belum menerima surat keputusan itu. Baru akan dibicarakan di manajemen," ujar manajer Persiwa Agus Santoso saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Hukuman tersebut dikeluarkan setelah Komdis melakukan investigasi melalui rekaman video pertandingan dan keterangan dari pangawas pertandingan.
"Hukuman seumur hidup terlalu berat, walau tidak dibenarkan memukul wasit. Namun harus ditanyakan sebab dari dia memukul, terbukti melalui rekaman video, dengan memanggil dulu terdakwa," lanjut Agus Santoso.
"Komdis juga seharusnya mendengar penyebabnya. Memang bukti itu sudah nyata, penyebab dari itu tidak ditanyakan ke pemain yang kena sanksi, juga dimintai keterangan atau wasit."
Menurut Agus, Rumaropen telah mengakui kesalahannya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan mencoba melakukan banding dalam waktu dekat.
"Rumaropen sudah menyatakan penyesalan bahwa dia telah melakukan tindakan tidak sportif, itu merugikan diri sendiri dan merugikan tim. Maka kami akan mengajukan banding kalau memang benar begitu."
"Kami sendiri belum melakukan permintaan maaf kepada wasit Muhaimin. Karena saya tidak tahu kontak wasit Muhaimin. Dalam kesempatan ini saya mewakili masyarakat sepakbola, saya minta maaf kepada Muhaimin karena pemain kami telah melakukan pemukulan," tukas dia. [SindoNews/Detik| AFP]