Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPK) Santo Yohanes Rasul Mewisuda 34 Orang
pada tanggal
Saturday, 6 April 2013
WAENA (KOTA JAYAPURA) – Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPK) Santo Yohanes Rasul, Waena mewisuda angkatan II dengan jumlah wisuda sebanyak 34 orang.
“Marilah kita mengangkat hati, tetap mengucap syukur dari waktu ke waktu khususnya pada hari ini kita dapat menghadiri wisuda ini,” kata Paulus Weti, salah seorang wisudawan dalam sambutannya mewakili rekan-rekannya di Aula STPK Santo Yohanes Rasul di Waena, Jayapura, Papua, Sabtu (06/04/2013).
Adapun Visi STPK St. Yohanes Rasul adalah terbentuknya pendidik dan pengajar Agama Katolik yang professional, beriman teguh, pancasilais, tanggap dan tangguh serta mandiri melalui kinerja lembaga yang sehat.
Misinya adalah melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran Agama Katolik yang otentik dan kontekstual; melaksanakan pelatihan ketrampilan kateketik pastoral yang terprogram secara sistematis dan terpadu; melaksanakan penelitian dan pengembangan karya pendidikan dan pengajaran Agama Katolik; melaksanakan pengabdian masyarakat dengan semangat pelayanan; melaksanakan dan mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada kemadirian serta melaksanakan pembinaan civitas akademik yang berwawasan kebangsaan.
Menurut Weti, ini adalah suatu perjuangan panjang untuk dapat sampai ke momen ini. Suasana hati bercampur aduk. “Ada rasa gembira karena pada hari ini kami resmi menyandang gelar sarjana agama tetapi kami juga dilanda ketakutan, apakah kami nanti mampu hidup dan berlaku sesuai dengan gelar sarjana agama yang kami sandang,” kata Weti. [TabloidJubi]
“Marilah kita mengangkat hati, tetap mengucap syukur dari waktu ke waktu khususnya pada hari ini kita dapat menghadiri wisuda ini,” kata Paulus Weti, salah seorang wisudawan dalam sambutannya mewakili rekan-rekannya di Aula STPK Santo Yohanes Rasul di Waena, Jayapura, Papua, Sabtu (06/04/2013).
Adapun Visi STPK St. Yohanes Rasul adalah terbentuknya pendidik dan pengajar Agama Katolik yang professional, beriman teguh, pancasilais, tanggap dan tangguh serta mandiri melalui kinerja lembaga yang sehat.
Misinya adalah melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran Agama Katolik yang otentik dan kontekstual; melaksanakan pelatihan ketrampilan kateketik pastoral yang terprogram secara sistematis dan terpadu; melaksanakan penelitian dan pengembangan karya pendidikan dan pengajaran Agama Katolik; melaksanakan pengabdian masyarakat dengan semangat pelayanan; melaksanakan dan mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada kemadirian serta melaksanakan pembinaan civitas akademik yang berwawasan kebangsaan.
Menurut Weti, ini adalah suatu perjuangan panjang untuk dapat sampai ke momen ini. Suasana hati bercampur aduk. “Ada rasa gembira karena pada hari ini kami resmi menyandang gelar sarjana agama tetapi kami juga dilanda ketakutan, apakah kami nanti mampu hidup dan berlaku sesuai dengan gelar sarjana agama yang kami sandang,” kata Weti. [TabloidJubi]